05. teman

55 5 0
                                    

Aluna?"

"Aluna, bangun, hei!"

Aluna langsung terbangun, ia melihat sekelilingnya. "Julian?"

"Lu gak liat ini pelajaran Ibu Sisil. Berani amat lu tidur sih, ga ingat apa , lu pernah disetrap?."

Ia langsung menangis saat melihat Julian dan memeluknya. "Lu kenapa sih, kesurupan ya?"

"Jul, masa gue mimpi aneh pake banget....."

"Mimpi apaan?"

"Gue tiba-tiba time travel j aman dulu waktu jaman majapahit dan gueketemu hayam wuruk, hayam wuruk yang ituloh, partnernya gajah mada, gila sumpah."

"Emangnya lu doraemon apa bisa time travel?" Remeh Julian.

"tapi kaya nyata banget, gue diajak ke kerajaannya. Gila sumpah bagus banget, gue berasa nonton movie jadul gitu."

"sudahlah mending kita ke kantin yuk cabut."

"Tunggu, gw mau mastiin, ini bukan mimpi kan, Jul?"

Aluna mencoba mencubit tangannya berkali-kali. Tapi entah kenapa ia tidak merasakan sakit, biar sekencang apapun ia mencubitnya tetap merasakan sakit.

"Aluna, lu kenapa?

Tapi ada suara lain yang memanggilnya. "eh?"

"Aluna?"

Ia mencari suara tersebut. "Siapa?"

"Aluna?"

Untuk kedua kalinya, ia terbangun, ia membuka matanya perlahan, ia melihat sekelilingnya, tempat yang sangat asing baginya.

"Aluna?"

Lalu ia menatap sosok yang memanggilnya. Lalu ia terkejut. "Ka, kamu?" Lalu ia perlahan duduk.

"Kamu baik-baik saja, tadi kamu ngigau jadi aku coba bangunkan."

Aluna langsung sadar, tidak setengah tidur lagi, ia mencubit tangannya sangat keras. "Aww.." jeritnya.

"Kenapa kamu tiba-tiba mencubit tanganmu sendiri?"

"Ini, ini bukan mimpi?"

"Maksudnya?"

"Tas aku dimana? Barang-barang aku dimana?"

"Semuanya ada meja disitu?" Setelah itu Aluna langsung bergegas mengambil tasnya. Ia mencari hapenya. "Kenapa harus lowbat sih." Hapenya sisa 3 persen saja.

Ia membuka whatsappnya, tapi tidak ada sinyal. Ia menggerakkan hapenya dan berjalan kesana kemari, untuk mandapatkan sinyal. Melihat itu membuat cowok itu keheranan.

usaha Aluna nihil, ia mencoba mencari sinyal tapi tidak ada dan parahnya lagi hapenya mati.

Aluna memegangi wajahnya dan menutup mata, mencoba menenangkan hatinya.

"Aluna? Kamu tidak apa-apa?"

Aluna menatap sosok di depannya, ia sangat tidak percaya. "Ja, jadi kamu Hayam wuruk beneran?"

"Ya, kamu kenapa Aluna?"

Aluna tidak bisa berkata apa-apa lagi. "Aku bingung, Aku mau pulang.."

melihat Aluna yang kebingungan, ia menjadi kasihan, ia mencoba menenangkan Aluna. "Sudah, tidak apa-apa, ada aku disini..."

"Ini dimana?"

"Ini kamarku."

"Ini kamar kamu? Jadi dari tadi malam aku tidur di kamar kamu?"

my hiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang