Di pagi hari Aluna terbangun, di sampingnya sudah tidak ada Hayam wuruk, sepertinya dia pergi setelah Aluna tertidur.
Aluna bercermin, ia melihat pantulan dirinya sendiri yang terlihat menyedihkan dengan dua mata yang bengkak. Lalu ia melihat tas nya yang ada disamping, ia mengambil dompetnya, disana ada foto yang ia simpan, fotonya bersama julian.
Ia tidak menyangka akan bertemu Julian 'lainnya' di jaman ini yang tak lain adalah Mahapatih Gajah mada.
Tok..tok..
Suara ketukan pintu membuyarkannya, ia langsung menyimpan kembali foto tersebut kedalam tas nya. Orang tersebut masuk dan menyapa Aluna. "Selamat Pagi, Aluna." Ucapnya. Aluna pun berbalik, dari suara saja ia sudah tau itu siapa.
"Pagi juga, Haya...." Suaranya terhenti saat menyadari kalau Hayam wuruk tidak sendirian. "Yang Mulia." Sambungnya Aluna.
Ia melirik orang di samping Hayam wuruk yang tak lain adalah Patih Gajah Mada.
"Ada apa ini, Yang Mulia?" Tanya Aluna.
"Aku ingin mengajakmu makan bersama di taman seperti kemarin mau kah?"
"sepertinya itu bukan ide yang bagus." Ucap Aluna sambal melihat Gajah Mada yang juga sedang menatapnya dengan sinis.
Hayam Wuruk yang melihat mereka berdua saling adu tatap mencoba menengahi mereka. "tenanglah, aku ingin mengajak kalian makan bersama siapa tau kalian berdua bisa akrab." Ucapnya dengan senyum.
Sontak Aluna dan Gajah Mada bilang. "TIDAK!!!"
"sudahlah, ayo sini, Laras sudah nyiapin makanan yang enak." Mereka pun pergi makan di danau yang didatangin Aluna dan Hayam Wuruk.
Ada makanan enak, pemandangan indah, dan Hayam Wuruk yang tampan. Bagi Aluna sudah seperti di surga. Tetapi ia menyadari kalau Gajah Mada menatap dia terus menerus dengan tatapan tidak suka.
Aluna pun kesal. "ada masalah?" ucapnya ke Gajah Mada.
"dirimu lah masalah tersebut." Jawabnya sambil meneguk tehnya.
"APA?!"
"Kenapa? Ada yang salah?"
Hayam Wuruk hanya geleng-geleng melihat mereka adu mulut. "hei, hentikan kita disini untuk makan, nikmatilah..."
"gimana mau nikmatin kalau ada orang yang nyebelin." Mana mukanya mirip banget sama Julian dan songongnya juga mirip, pikir Aluna, bedanya cuman julian yang disini punya pedang jadi Aluna takut.
"Aluna, hari ini Gajah Mada akan menawarkan untuk membantu mencari teman-teman kamu, habis ini kamu pergilah bersama Gajah Mada."
"hah? kenapa?" Aluna mencoba mendekat.
"dia menawarkan diri untuk membantu mu mencari teman-temanmu." ucapnya sambil tersenyum.
"aku gak mau, gimana kalau nanti di hutan leher aku dipenggal." Ucapnya mencoba berbisik ke Hayam Wuruk.
"tenanglah, dia tidak akan melakukan itu, Aluna." Hayam Wuruk mencoba menenangkannya sambil tersenyum.
"liat aja, dari aura aja kerasa kejamnya."
"saya bisa dengar." Ucap Gajah Mada menginterupsi.
Hayam Wuruk ternyum ke Aluna. "tenang saja, dia tidak akan begitu.. aku yang jamin."
"apa perginya bersama mu?"
"tidak bisa, aku ada sedikit urusan, tapi Patih Mada akan menjagamu."
Setelah beberapa lama, Hayam Wuruk pun meninggalkan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
my hiraeth
Historyczne"Walau terhalang waktu, cintaku padamu akan selalu ada sampai kapanpun, karna kamu adalah rumah yang selalu kurindukan." cerita tentang seorang gadis bernama aluna yang berasal dari masa depan tiba-tiba mengalami travelling ke kerajaan majapahit. ps...