12

31 2 1
                                    

Setelah beberapa lama Aluna dan Gajah mada akhirnya kembali ke kerajaan. Aluna akhirnya bisa rebahan lagi dikamar yang sangat nyaman ini. Tetapi ia merasa lapar sedikit, makanan disini emang banyak, tapi dia lagi malas makan nasi.

Ia membuka tas nya, ada beberapa plastik roti holland yang ia bawa tetapi sudah habis dimakan sama Gajah Mada. "Astaga semuanya habis." Ucapnya kesel, tapi ia melihat harta karun di tasnya, yang tak lain dan tak bukan adalah popmie. Aluna langsung senyum sumringah.

Ia ke dapur diam-diam buat nyeduh popmie. Aluna melewati beberapa tempat yang ada penjaganya dengan selamat.

"Yey .. akhirnya sampai." Ucapnya senang. Lalu ia merebus air panas dulu.

"Aluna kamu lagi apa?"

Aluna sontak kaget mendengarnya. Ketika ia menoleh ternyata yang memanggilnya adalah seseorang yang ia kenal. "Ah, Hayam wuruk, bikin kaget aja." Ucapnya sedikit panik.

"Memangnya kamu sedang apa malam-malam begini?" Tanya Hayam wuruk.

"Ah, aku lapar hehe."

"Kenapa tidak manggil pelayan aja? Sudah malam begini juga."

"Karena sudah malam aku gak mau ngerepotin orang lain."

"Memangnya kamu bisa masak?"

Aluna tersenyum. "Apa kamu mau coba? Aku yakin kamu pasti suka." Ucapnya lalu menunjukkan popmie yang sudah ia seduh.

"Apa ini?"

"Ini makanan enak tau, ayo coba dulu!"

"Ini makanan? Kamu yakin?" Ucap Hayam wuruk terlihat ragu melihat makanan yang pertama kali ia lihat.

"Iyalah, rugi ga nyoba, di tempat aku makanan kesukaan semua orang."

"Hm, baiklah aku akan menyobanya." Hayam wuruk tersenyum kikuk. Tapi dari bau nya sepertinya enak, pikirnya.

Lalu ia mulai mencoba makan mienya. Tetapi seseorang menginterupsinya. "Tunggu Yang Mulia, jangan dimakan, benda itu terlihat mencurigakan, bagaimana kalau itu beracun?" Ucapnya.

Aluna menoleh dan mendapati Gajah mada lah orang itu. Ia menatap Gajah mada dengan kesal. "apa? Beracun?"

"Coba liat Yang Mulia Benda ini, warna nya kuning dan keriting seperti cacing, tolong jangan dimakan Yang mulia." Ucapnya.

Hayam wuruk mencoba menenangkan Gajahmada. "Tenanglah Gajah mada, tidak sopan menolak makanan dari seorang gadis bukan."

"Ini bukan masalah sopan atau tidaknya, Yang mulia."

Aluna yang kesel langsung melangkah mendekati Gajah mada. "Heh, maksudnya kamu nuduh aku ngeracunin Yang Mulia gitu?"

"Gak nuduh, tapi berjaga." Jawabnya.

"Sama aja." Aluna langsung mengangkat mie tersebut. "Nih coba cium baunya, emang baunya kaya racun?"

Tidak bisa dipungkiri bau popmie memang sangat menggugah, Gajah mada pun sedikit tergoda mencium baunya. Tetapi ia langsung menyadarkan dirinya.

Ia langsung mengambil popmie tersebut dari tangan Aluna. "Biar aku yang buktikan benar apa tidaknya." Dengan sedikit ragu ia mulai memakan mie tersebut.

Tiba-tiba ia langsung tertegun, sebuah cita rasa yang tidak pernah ia makan sebelumnya. Ia langsung memakan mie tersebut dan meminum kuahnya. Ia tidak bisa bohong kalau ini makanan paling enak yang pernah ia makan.

Aluna tambah jengkel, sudah menuduh dan sekarang ia malah ngabisin mie tersebut. "Heh, malah dihabisin, ini buat Yang Mulia."

Gajah mada langsung tersadar. "Ah, ternyata tidak beracun."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my hiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang