Teater Multiversal

350 22 9
                                    

Halo para pembaca sekalian sekalian yang saya sayangi!

Apa kabar kalian semuanya? Sehat-sehat kah?

Syukurlah kalau kalian semua sehat. Jaga kesehatan kalian ya. Karena kalau bukan kalian ya siapa lagi?

By the way, kita akan melanjutkan chapter kemarin. Kalau kemarin baru sampai pemanggilan sekarang penyesuaian di tempat Heffith ya.

Jangan lupa untuk memberikan vote, komentar, dan share cerita ini. Tanpa kalian cerita ini tidak akan pernah bisa hidup.

Sekarang selamat membaca!

~ Teater Heffith ~

Semua orang yang telah sampai di ruangan serba putih itu hanya menatap Heffith dengan bingung, ragu, waspada, penasaran, dan biasa saja. Maksudnya tidak ada yang spesial.

Menurut mereka tentu saja.

Itupun sampai seorang pemuda bertopi jerami langsung menghampirinya. "Hei, hei, paman. Apa benar kita bisa menonton sesuatu yang menarik di sini dan ada makanannya?"

Heffith mengangguk pada Luffy. "Tentu saja. Sesuai dengan undangan yang sudah disebar oleh sahabatku, kalian yang sudah datang ke teaterku ini akan diberikan pelayanan yang sepadan."

"Kalau begitu ayo kita langsung lihat saja!" Luffy melompat ke sana kemari seperti anak kecil sampai Nami menghajarnya ke lantai. "M-maaf..."

"Maafkan sikap kapten kami yang kekanakan. Kuharap tuan tidak tersinggung." Nami minta pengertian.

"Tidak juga nona Nami. Justru saya senang bisa mendapatkan tamu antusias seperti kapten anda ini." Heffith bisa mengerti.

"Jika ada pertanyaan lebih lanjut, tolong disimpan terlebih dulu sampai kita masuk ke dalam teater utama. Tempat ini dimaksudkan untuk mempermudah proses teleportasi bagi para tamu." Jelas Heffith sambil membuka pintu yang tingginya hampir lima meter. "Silakan lewat sini."

Tidak ada yang protes tapi kebanyakan hanya berjaga-jaga saja. Siapa tahu ada jebakan dan semacamnya.

Mengikuti Heffith dari belakang, para tamu dibuat terkesan dengan arsitektur menakjubkan yang memanjakan mata mereka. Tidak pernah mereka membayangkan ada teater yang punya lorong seunik ini.

Tidak polos dan juga tidak terlalu ramai dengan interior. Pas di mata.

Tak lama mereka sampai di pintu selanjutnya yang menjadi destinasi utama dari perjalanan mereka menuju teaternya.

Dan saat mereka masuk-

"Wuuoooaaaaahh~~!!"

-mereka dibuat lebih takjub lagi.

Ratusan hingga ribuan kursi kelas atas terjajar dengan rapi. Ukurannya yang beragam membuat mereka yang berbadan besar merasa disambut dengan layak.

"Silakan duduk di manapun kalian suka tapi tolong tetap bersama dengan grupnya." Pinta Heffith.

Kalimatnya jelas dan tanpa harus disuruh lagi, semua tamu duduk di tempat yang mereka sukai tanpa terpisah dari kelompoknya.

Ada sepasang pemain game VR, Kepala sekolah UA, staf sekolah UA, kelas 1-A, kelas 1-B, sekelompok remaja perempuan beserta dua alien, sekumpulan bangsawan dengan rekan, Ratatoskr dengan seorang siswa yang tidak sengaja terbawa, empat pahlawan dengan tim mereka, grup supernatural DxD, tiga Lilim, dua orang kesatria Lescatie, Hestia Familia, dan kelompok bajak laut Topi jerami.

Heffith melihat semua tamunya satu persatu sambil memastikan apakah ada yang tertinggal atau tidak. Dan dia tahu apa yang kurang.

"Kurang satu kelompok lagi untuk gelombang pertama. Apa Zanna baik-baik saja?"

Watching the Multiverse Chat GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang