Karena grup chat the b sedang ramai membicarakan Sunwoo Yerin. Sunwoo meng arsipkan grup chat nya. Sengaja dia arsipkan karena emang dari awal dia gak mau dengar isu itu.
Tapi, dasar teman-temannya keras kepala. Bukannya malah diam. Mereka sengaja ke rumah Sunwoo dengan alibi mau jenguk Sunwoo karena tadi sakit gak ikut rapat. Mamanya kaget. Karena Sunwoo dari pulang sekolah asik main PS. Gak ada gelagat anaknya sakit.
Sedikit di omeli karena berbohong kepada teman-temannya oleh mama Joy. Tapi, karena mood Sunwoo nya lagi jelek banget dia gak mendengar ibunya. Malah mendatangi teman-temannya untuk mereka kumpulnya di rumah Q. Tapi, mama Joy lebih keras kepala dari Sunwoo. Ia memarahi Sunwoo depan teman-temannya. Dan menyuruh teman-temannya untuk masuk ke rumah.
Anak-anak the b ketawa karena merasa berhasil sekarang. Karena biasanya mereka kalah telak sama mulut Sunwoo yang ganas itu. Pihak keberuntungan milik mereka yang ber sepuluh.
Tapi, kayaknya kesenangan mereka gak lama. Bener-bener mood Sunwoo kali ini gak ada yang bisa nanganin. Dia benar-benar marah. Gak bicara sama sekali ke teman-temannya. Bahkan ada sedikit pertikaian antara Sunwoo dan mamanya. Untuk pertama kalinya mereka mendengar hal itu.
"Ayo balik ah. Jadi gak enak." Seru Younghoon yang udah tegang dari tadi.
"Elah gimana ini pamitnya bang?" Sekarang Eric yang berbicara.
Q mencoba memberanikan diri. Karena ia juga merasa yang paling dekat dengan keluarga Sunwoo.
"Tante Nu maaf. Ini sekolah tetangga ngajak futsal. Tante Kita pamit dulu ya. Mau futsal." Gelagat Q yang mencoba normal.
"Eh? Sekolah mana? Sunwoo ikut kan? Ikut sana." Mama Kim mendorong Sunwoo biar ikut futsal.
Sunwoo melenggang ketempat teman-temannya. Beneran kalo masalah futsal aja bisa langsung diam.
_
Tiba-tiba ada DM masuk dari Bernandesh. Ia ngajak bertemu ke Sunwoo."Bang gw ijin ya." Seru Sunwoo ke Hyunjae.
"Dih! Mau kemana?" Tanya Hyunjae, yang lain keheranan tentunya. Bukan Sunwoo kalau ngebatalin futsal gitu aja.
Tapi anaknya gak jelasin apa-apa. Ia langsung tancap gas menuju tujuannya.
"Dah pokonya gw absen dulu."
_
Sekarang Sunwoo lagi di cafe. Liatin Bernandesh yang lagi nyeruput minumannya. Sesuka itu Sunwoo sama gadis itu. Sampe tidak berkedip liatian Bernandesh."Kenapa gak di minum? Gak suka kopi?" Tanya Bernandesh.
"Eh sukak kok. Cuman lagi liatin ciptahan Tuhan yang indah." Goda Sunwoo.
"Mm gombal."
"Eh serius aku."
Mereka berdua tertawa. Sunwoo merasa telah gila karena perempuan. Ia mencintai perempuan dimana cewe itu telah punya pacar. Mana bucin banget ke pacarnya.
"Eh kenapa? Tumben ngajak ketemu. Tiba-tiba lagi." Tanya Sunwoo.
"Biasanya kalau direncanain suka gak jadi."
"Iya ya? He" Mereka berdua tertawa lagi.
Seru saja rasanya menurut Sunwoo. Apapun yang mereka bicarakan pasti terdengar lucu. Sunwoo dan Bernandesh menikmati pertemuan pertama mereka diluar jam piket Bernandesh.
"Emm sebenarnya aku lagi berantem dengan Jhony. Gak ada teman yang bisa diajak nongkrong diluar. Coba ngajak kamu eh langsung mau. Makasih ya."
Jleb. Sakit bro. Apalagi kalau tau temen-temen Sunwoo. Malu sakit hati udah gak akan dia ampuni seumur hidup kemalangan nasibnya.
"Eh kenapa kok berantem?." Tanya Sunwoo.
"Gak tau mungkin dia udah bosen sama aku. Soalnya tiap aku cet dia balesnya singkat. Ditelpon jawabnya sedang tidak mood. Aku pengen nanya dari pandangan kamu sebagai cowo. Emang cowo gitu ya kalau udah bosen sama cewenya?" Bernandesh menatap Sunwoo. Ia terlihat berkaca-kaca.
Sunwoo malah memalingkan pandangannya. Malu banget dia di pandangi sama Bernandesh.
"Eh gitu gimana?" Tanya Sunwoo.
"Iya gitu, dia seenaknya main sama cewe lain. Mengabaikan pesan masuk dari kita. Diajak ketemu banyak alasannya. Menurut kamu gimana?"
Disini bingung banget Sunwoo jawabnya. Takut sok tahu. Tapi, kalau posisi Sunwoo dia gak bakalan kaya Jhony. Kalau udah gak cinta ya udah langsung putusin.
"Gak sih aku ya. Cuman kalau cowo udah gitu berarti ia udah gak sehat buat kamu. Emang dia gak minta putus? Kan kata kamu mungkin udah gak cinta sama kamu?"
Bernandesh cuman diam. Sepertinya Sunwoo salah bicara. Dia baru inget kalau Bernandesh ini cinta banget sama cowonya. Meski banyak gosip yang gak baik Bernandesh tetep berhubungan sama Jhony sebagai seorang kekasih.
"Eh maaf gak masud tanya gitu." Sunwoo gerecep minta maaf.
"Gak papa. Bukan dia gak minta putus. Tapi, aku berat banget buat mutusin dia. Mama papanya udah sayang banget sama aku. Mereka bilang mau gimana sikap Jhony ke aku aku harus bertahan. Kalau bisa, ubah sikap Jhony biar gak mainin cewe."
Ouh ini alasan dia mempertahankan Jhony. Dekengannya mak bapaknya. Apa harus Sunwoo juga bawa mama papanya buat deketin Bernandesh? Hehe canda.
"Emm gitu ya. Pantesan."
"Pantesan?" Bernandesh merasa heran dengan jawaban Sunwoo.
"Eh maksudnya, pantesan kamu segitunya mempertahankan Jhony. Karena punya ibu dan ayah yang menyangi dia dan kamu."
"Bukan itu juga sih. Aku udah gak enak. Kalau putus sama Jhony. Ibu dan ayahnya udah sering banget nolongin aku dikala aku butuh uang atau kenapa-kenapa. Mereka bersi keras untuk aku dan Jhony jangan sampai putus."
Mereka berdua kalut dalam cerita cinta antara Bernandesh dan Jhony. Rumit sekali menurut Sunwoo. Bukan hanya suka ia malah tambah iba karena kehidupan Bernandesh tidak seperti penampilannya. Ia hidup dengan orang tuanya tapi menghidupi dirinya sendiri tanpa uang orang tua. Bahkan, ia menanggung beban harus memberikan kebutuhan kepada kedua adiknya yang masuk sekolah dasar.
"Eh kamu ada pacar?"
"Hah?" Kaget gak ketulungan. Sampe dada Sunwoo rasanya mau copot. Biasanya juga biasa aja di ledek gak punya pacar juga.
"Hmm ya adalah." Jawab Sunwoo terbata.
Bernandesh mengangguk paham.
"Kapan-kapan kenalin." Sambungnya.
Sunwoo gak bisa jawab apa-apa. Bingung dia. Mana mulutnya bohong lagi. Tau dah kalau anak-anak pada tau di bohong depan Bernandesh.
Mereka berdeua memutuskan untuk pulang. Tidak terasa dua jam mereka menghambiskan waktu. Bernandesh bilang bahkan sama Jhony saja ia tidak pernah lagi ngobrol lama seperti ini.
_
Sunwoo pulang dengan kalut. Bagaimana bisa ia bilang punya pacar? Mana ada. Terus Bernandesh bilang mau ketemu pacarnya. Yang ada Sunwoo berharap kalau hubungan cewe itu sama Jhony putus. Tapi, bisakah orangtuanya melakukan hal yang sama sebagaimana orangtua Jhony lakuin ke Bernandesh."Kayaknya mama papa gak bakalan kayak orangtua Jhony deh. Jhony keliatannya dari kalangan elit. Gw kan biasa aja."
_
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Sunwoo
RandomKim Sunwoo siswa SMA yang katanya gak suka pelajaran matematika tapi pernah ikut Olimpiade matematika. Kim Sunwoo yang katanya si paling mageran tapi pernah jadi ketua OSIS di tingkat SMP dan jadi calon OSIS di SMA nya saat ini. Persaingan yang sen...