18.NT

5.2K 380 18
                                    

Sudah seminggu Azee koma di rumah sakit, dan sudah seminggu juga Gracia tidak pernah absen untuk menemani sang suami, dia sudah bilang pada orang tuanya untuk homeschooling sementara.

Beberapa kali juga Bara dkk menjenguk Azee, kadang kali mereka menginap di rumah sakit, namun ada yang Gracia khawatir kan saat Shani menjenguk. Dia kerap memergoki Shani, yang terus mengusap lembut kepala Azee.

Pagi hari dengan cuaca cerah, Gracia terbangun dari tidur nya. Yang pertama kali ia lihat adalah sang suami yang terus saja memejamkan matanya, namun saat Gracia akan meninggalkan Azee untuk pergi ke kamar mandi, ada hal yang aneh dari suaminya.

"Eungh, sakit banget kepala gue!"

"Azee kamu udah bangun, mah pah Azee bangun" Gracia sedikit berteriak, membuat Frieska, Kendra dan juga Christy keluar dari ruangan di sebelah Azee.

"Sayang, kamu udah bangun" seru Frieska

"Alhamdulillah nak, kamu sudah sadar" timpal Kendra

"Abang, aku kangen abang" ujar Christy lalu dia memeluk Azee yang tengah terbaring itu

"Aji dimana mah, kenapa kepala Aji ada perban nya" ucap nya

"Loh, kok!" batin mamah Fries

"Sayang kamu abis kecelakaan satu minggu yang lalu, kata dokter kamu itu koma" Jelas mama Frieska

"Loh enggak, tadi kan Aji abis main sama Shani"

"Lah kok, dia begitu ya" batin papa ken

"Abang kenapa" batin Christy

"Azee" Panggil Gracia, llAzee menengok ke arah nya

"Dia siapa mah?" Bukanya menjawab pertanyaan Gracia, Azee malah balik bertanya pada mama nya.

"Azee ini Gracia,dia istri kamu!" Jawab mamah Fries

"Hah emang Aji udah nikah mah"

"A-azee i-ini aku, Gracia" ucapan Wanita itu terdengar sedikit bergetar karena menahan tangis

"Iya Gracia siapa, kenapa Ada di sini?" Hal itu semakin membuat Gracia merasakan sesak di dadanya

"Wah gak beres ni bocah" Batin papa ken

"Mah tunggu di sini sebentar, papa mau nemuin dokter dulu." bisik papa Ken pada mamah Fries

"Dek, Shani mana?" Tanya Azee, Gracia hatinya merasa di tusuk tusuk dia sama sekali tidak di kenali oleh suaminya sendiri.

"Bang, ini abang kan"

"Iya dek ini abang, bang Aji yang paling tampan, pangeran nya kamu sama Shani" ujar pria itu, oke sampai sini Gracia paham kenapa Shani menyimpan rasa yang begitu dalam pada Azee hingga ia tulis dalam buku dairy nya.

"Dek panggil cicimu dek, bilangin abang pengen ketemu"

"Mah telpon tante mel mah, suruh shani main sama Aji mah, Aji pengen ketemu Shani" kekeh Azee

"Seperti apa masalalu mereka ya tuhan, kenapa hati ini sakit banget" batin Gracia, tak terasa kini matanya mengeluarkan air, Gracia menangis dalam diam nya

"Dek buruan dek, mah telepon Shani mah"

"Aji takut kalo Shani gak sama Aji, dia bakalan di gangguin sama anak nakal itu mah."

"Oh jadi gini" batin Gracia, kini dia sudah tak bisa lagi menahan air matanya untuk turun

Mamah fries yang melihat itu, langsung merangkul Gracia

"Dampingin Azee di sebelah nya, kamu harus sabar mungkin ini cuman sementara sayang" Bisik mamah Fries

Gracia benar-benar sudah tidak tahan berada di sini, ia merasakan hatinya semakin sakit, dia memilih untuk pergi keluar dari ruangan itu.

NEED TIME (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang