16.NT

5.1K 373 13
                                    

Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi kini waktu nya para murid membubarkan diri, dan saat ini. Azee, beserta teman-temannya nya tengah berjalan di lorong menuju parkiran.

"Zee entar malem ikut, jarang jarang lo ikut nongkrong" ajak Aldo

"Nanti gue ijin dulu sama Gracia"

"Cielah beda banget yang udah su-" ucapan Bara terpotong karena mulutnya di bekap oleh Azee

"Ucapan lo Bar!, nanti ada yang denger gimana" hardik Azee dengan mata yang sedikit melotot

"Eh hehe iya sorry, gue hampir aja keceplosan." ucap nya sambil cengengesan

"Zee, siapin diri lo." bisik Aldo

"Oke, do" Ya, memang tadi Aldo sudah membicarakan rencana busuk Defon pada Azee dan kawan nya.

"Gue mau ucapin makasi sebelum nya, kalian udah mau bantuin gue" tutur Azee dengan tersenyum

"Santai bro, kita kawan sekarang" ujar Bara lalu merangkul Azee, dan Aldo onel ollan pun ikut berpelukan

"Bagus do, lo udah jalanin rencana gue. Abis selesai si Azee, gue juga mau buat perhitungan sama lo." Batin Defon yang melihat dari kejauhan

Selesai berbincang-bincang, Azee memutuskan untuk langsung pulang ke rumah nya. Setelah dia menerima Gracia sebagai istrinya, entah mengapa suasana rumah lebih terasa hangat.

Apalagi Gracia pun, sudah bisa menerima Azee sebagai suaminya. Dan saat ini, Pria bernama lengkap Azee Xaverius Armagan itu, baru saja sampai di rumah nya, dan ia langsung berlari ke arah kamar nya.

"Katanya, lo cuman sampe pelajaran pertama!"

"Dia kenapa dah" batin Azee, pasal nya Gracia berbicara menggunakan kata Lo

"Kamu kenapa, tiba tiba marah gitu" tanya Azee

"Pikir aja sendiri" Ketus nya, lalu dia duduk di pinggiran kasur menghadap ke arah lain

"Tadi aku pas mau pulang gak bisa katanya, pelajaran yang terakhir kan penting sayang" jelas Azee

"Oh gitu, bukan karena ada yang SPESIAL!" Sindir nya dengan penuh penekanan

"kenapa sih, Gre?" tanya nya selembut mungkin

"Lo gak bisa mikir banget, yah!" Gracia berlalu dari kamar, meninggalkan Azee yang terdiam. Jujur saja, dia masih bingung dengan apa yang terjadi sekarang.

"Dia kenapa sih" gumam nya, lalu Azee melemparkan tas nya ke sembarangan arah, ia memutuskan untuk mengganti bajunya terlebih dahulu.

Saat Azee sudah membuka baju, dia melihat di atas nakas hp Gracia masih menyala. Dan masih terlihat ada nomor yang tidak di kenal menghubungi nya, saat akan di jawab oleh Azee, telepon itu keburu mati.

"Ini nomor siapa"

"Anjing siapa yang kirim ini, jadi karena ini Gracia tadi berubah kaya singa." Monolog Azee

"Defon" gumam Azee saat melihat nama yang ada di balik nomor tersebut

"BANGSAT"

Dia buru buru mencari keberadaan Gracia, saat melihat ke ruang keluarga terlihat istrinya sedang menonton tv dengan Air mata yang mengalir di pipi nya.

"Gre" Azee perlahan duduk di samping istrinya, tangan nya terulur ingin meraih pundak Gracia, namun tak di sangka wanita itu menepis nya kasar.

"Karena ini kan, kamu kaya gini"

"Mau aku jelasin semuanya" tanya Azee, Gracia hanya melirik sekilas, masih dengan air mata yang mengalir.

"Oke yang pertama, tadi emang gak bisa pulang selesai pelajaran pertama karena emang gak di perbolehkan"

NEED TIME (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang