bab 4

70 18 9
                                    

Selamat hari Selasa
Terimakasih udah komen di bab sebelumnya 🥰

Btw yang mau baca ulang worst love bisa mampir di innovel dengan judul istri terpaksa sang CEO

####

Tiga hari telah dilewati Aruna. Sejauh ini dia masih bisa mengatasi sikap dan sifat tuan muda Ken. Dan semenjak kejadian Aruna yang menemani tuan muda tidur pada malam itu berimbas dengan Aruna yang harus menemani Ken tidur malam berikutnya. Tentunya semua tingkah dan prilaku Aruna diawasi oleh tuan besar. Sepertinya tuan besar sangat trauma mendengar Aruna menyanyikan lagu dangdut sebagai lagu pengantar tidur anaknya.

           Siang ini tuan muda Ken pulang lebih cepat dari sebelumnya. Anak kecil itu segera bergegas masuk dan mencari pengasuhnya.

"Bibi." Ken memanggilnya Aruna yang biasanya menyambut kedatangannya dan kali ini, Ken tak menemukan Aruna. Setelah berkeliling akhirnya Ken menemukan Aruna di ruang dapur.

"Wah tuan muda udah pulang, maaf bibi gak menyambut tuan muda seperti biasa," ucap Aruna menyesal.

Ken malah memberikan senyum lebar ke arah Aruna. Lalu Ken membuka tasnya dan mencari sesuatu di dalam sana. "Ini untuk bibi Aruna." Ken memberikan secarik kertas kepada Aruna.

Aruna mengambil kertas itu dan melihat apa isinya. Hatinya terenyuh ketika melihat gambar yang di buat Ken. Rina yang sedari tadi di sana menjadi penasaran dan melihat dari arah belakang. Setelah melihat gambar tuan muda Ken, Rina berusaha menahan ketawanya agar tak keluar bahkan Rina mengulum bibirnya kuat-kuat.

Aruna yang merasakan aura tak enak dibelakang tubuhnya segera membalikkan badannya dan mendapati rekan kerjanya itu. Aruna menatap sebal ke arah Rina yang memang tak bisa lagi menyembunyikan lagi ketawanya.

"Makasih tuan muda," ucap Aruna dengan penuh rasa sedih. "Masa bibi kayak gini kalau di gambar." Suara Aruna terdengar seperti rengekan.

Siapapun pasti akan ketawa lebar jika melihat gambar tuan muda Ken. Ken menggambar seorang perempuan berpakian putih yang berdiri di tengah taman bunga berwarna kuning dan rambut si wanita diuraikan. Tak ada yang salah memang hanya saja tuan muda Ken menambahkan bulatan pink pekat di kedua pipi gambar perempuan itu. Dan gambar itu tampak mirip badut daripada perempuan cantik.

"Gambar nya jelek ya bibi?" Ken menangkap reaksi Aruna yang seolah tak senang dengan gambar buatannya. Kedua mata Ken mendadak berkaca-kaca saat memandangi Aruna.

Wah gawat kalau Ken sampai nangis dan ketahuan sama bapaknya. Aruna segera menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil tersenyum lebar. "Gambar tuan muda bagus kok, bibi suka." Aruna harus segera membujuk Ken.

"Tapi wajah bibi mengatakan sebaliknya." Ken menyatakan hal sebaliknya.

Mampus, Aruna lupa kalau tuan muda Ken itu punya pengamatan tajam apalagi anak kecil itu sangat polos dan jujur.

"Bukan begitu-" Aruna mendadak tak bisa berpikir ketika mendengar suara isakan kecil dari bibir tuan muda itu.

"Kamu apakan anak saya, Aruna?"

Aruna terkejut bukan main. Bapak satu ini kapan masuknya coba dan kenapa sinyalnya kuat sekali kalau mengenai anaknya. Dalam hati Aruna sudah melafalkan Al-fatihah sampai ayat kursi agar setan yang ada di tubuh tuan besar segera menghilang dan dia tak di pecat.

Nugra merasa kesal karena Aruna belum menjawab dan akhirnya dia mengambil kertas yang masih berada di tangan Aruna.

"Ini kamu?" Nugra menunjuk gambar yang di buat Ken pada Aruna dan Aruna otomatis menganggukkan kepalanya.

babysitter randomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang