Makasih udah ingat sama aku
Aku mencoba mulai produktif lagi di sela-sela kesibukan di dunia nyataSelain kerja, aku juga lagi mempersiapkan 1000 tangkai bunga untuk hari guru hehe
Selamat membaca
Mohoh koreksinya 🥰
###
Aruna menatap langit-langit kamar nya, kamar barunya lebih tepatnya. Ternyata menjalani tugas mengasuh Ken lumayan membuatnya lelah. Anak balita itu sungguh lincah dan hobi main lari-larian. Betis Aruna rasanya sakit luar biasa dan anak kecil itu masih punya cadangan tenaga. Aruna menyadari kalau dirinya sudah tidak muda lagi dengan tambahan tuan muda itu memanggilnya dengan sebutan bibi. Sebutan yang tepat tapi mampu membuat Aruna menangis nelangsa.
"Ingat uang yang akan lo dapatkan Aruna, bonus bulanan dan bonus tahunan. Bakalan kaya mendadak lo entar," ucap Aruna menyemangati dirinya sendiri. Dirinya masih memijat betis nya agar rasa sakitnya sedikit berkurang.
Saking sibuknya dengan aktivitas hari ini, Aruna pun absen stalking Instagram sang mantan. Menurut cerita yang ia dengar dari Rina, setelah melahirkan Ken, ibu nya Ken mengalami pendarahan hebat dan sempat koma selama seminggu. Dan pada akhirnya, nyawa ibu Ken tak tertolong. Selama ini yang mengasuh Ken adalah ibu dari tuan Nugra. Kenapa tuan Nugra mencari pengasuh untuk Ken dikarenakan Oma nya Ken bertolak ke Belanda karena ada urusan dan memakan waktu hingga berbulan-bulan lamanya.
Aruna merasa kasihan dengan Ken, di usianya yang masih belia, Ken sudah diajarkan untuk hidup mandiri. Ayah yang jarang menemaninya bermain dan hanya ditemani para pelayan. Kalau Ken anaknya, dia tak akan pernah membiarkan Ken merasakan kesepian seperti itu.
Tiba-tiba pintu Aruna diketuk. "Runa, belum tidur kan?" Aruna mendengar suara Rina dari luar.
Aruna bergegas bergerak menuju pintu dan membukanya. "Loh kenapa Rin?"
"Bisa ke kamar tuan muda Ken sekarang?" Wajah Rina tampak cemas dan sedikit pucat.
"Oke bentar." Aruna bergegas mengambil cardigan nya lalu segera menyusul Rina menuju kamar Ken. Ya kali dia ke kamar Ken hanya mengenakan piyama yang seksi itu. Bisa-bisa entar ada yang menang banyak Aruna tak mau rugi.
Sesampainya di sana, ternyata tuan Nugra sudah berada di sana. "Ken merengek minta kamu menemaninya tidur, temani Ken dan jangan coba-coba kembali ke kamar mu diam-diam." Nugra menatap sekilas ke arah Aruna yang penampilannya malam itu sedikit berbeda.
Aruna menelan salivanya. Itu perintah atau mengancam sih? Aruna sampai tak bisa membedakannya dan Aruna hanya bisa mengangguk kecil lalu masuk ke dalam kamar Ken. Dan benar saja, anak manis itu sedang gelisah dalam tidurnya serta memanggil namanya dengan sebutan Una. Anak kecil jarang bisa menyebutkan huruf R dengan tepat.
Aruna beringsut menuju tempat tidur Ken dan membaringkan tubuhnya di samping balita tampan itu. Tangan kanan Aruna menepuk-nepuk pelan bahu Ken agar tidurnya nyenyak. Semua hal yang dilakukan oleh Aruna tak luput dari pengamatan Nugra. Termasuk baju Aruna yang agak kelewat pendek di mata Nugra. Jangan berpikir yang macam-macam, mata Nugra hanya sakit melihatnya.
Aruna bersenandung pelan agar tidur Ken semakin nyenyak seperti lagu pengantar tidur. Tapi karena kurang puas hanya dengan bersenandung, Aruna pun bernyanyi dengan suara pelan.
Nugra samar-samar mendengar senandung lagu yang dilantunkan Aruna tapi Nugra tak bisa menebak lagu apa itu. Nugra hanya berpikir mungkin lagu pengantar tidur terbaru di zaman sekarang ini. Tapi dia sungguh terkejut ketika mendengar suara Aruna ketika menyanyikan lagu itu.
"Apa salah dan dosa ku sayang-"
Nugra memandang horor ke arah Aruna. Akhirnya Nugra sadar itu lagu yang sering di putar oleh office boy dikantornya.
"Sekali lagi kamu nyanyi lagu itu, uang gaji mu saya potong habis."
Aruna yang mendengar pemberitahuan mendadak itu langsung mengerem suaranya dan menatap tak percaya. Masa training belum juga kelar udah main potong gaji aja.
"Maaf pak itu lagu pengantar tidur saya," ucap Aruna tanpa rasa bersalah. Tapi memang benar kok lagu itu adalah lagu pengantar tidur Aruna. Lagu itu mengingatkan Aruna dengan jurus yang bisa memikat cowok dan Aruna pernah bertekad ingin segera mempraktekkannya agar sang mantan bisa berpaling lagi ke dirinya.
Nugra masih menatap tajam Aruna. "Saya tak mau pendengaran anak saya tercemar karena nyanyian kamu itu."
"Janji deh pak besok malam saya gak nyanyi lagu ini lagi." Aruna berjanji bahkan mengangkat tangan kanannya berbentuk huruf V tanda bukti kalau ia tak akan mengulang kesalahannya.
"Hanya malam ini saja kamu menemani Ken." Nugra masih menatap tajam ke arah Aruna yang sama sekali tak gentar malahan Aruna menghela nafas pasrah.
Nugra yang merasa diabaikan menatap kesal ke arah pengasuh baru itu. Kalau bukan memikirkan keadaan Ken yang telah lengket dengan gadis itu, malam ini juga Nugra tak segan memecat Aruna tak hormat.
"Iya pak, lain kali saya akan menyanyikan lagu twinkle twinkle little star aja." Aruna dengan cepat mengatakan hal itu. Bisa gawat kalau sampai mobil impiannya hanya sebatas impian saja.
Setelah mengucapkan itu, Nugra pun menutup pintu kamar Ken dan kembali ke kamarnya sendiri.
"Orang menyebalkan," umpat Aruna pelan, dia masih takut jika dinding-dinding mendengar umpatannya itu. "Kalau bukan karena gaji serta bonusnya udah gue lawan tuh omongan si bapak judes itu."
Aruna menggelengkan kepalanya kecil. "Sabar Aruna, sabar demi mobil impian. Dan biar emak lo di kampung gak sosorin lo lagi ke tuan tanah itu." Aruna merasa optimis dia mampu dan bisa. Anaknya aja luluh apalagi bapaknya dan seketika Aruna tertawa jahat.
****
"Sumpah demi apa?" Aruna kaget dan shock sekaligus ketika mendengar cerita Rina menjelang siang keesokan harinya.
"Sssttt," Rina menempelkan telunjuk kanan ke arah mulutnya karena suara Aruna bisa memancing kecurigaan ibu Cecilia.
Aruna tanpa dosa hanya menyengir. "Nah lanjut lagi ceritanya."
"Itu mulut diam sebentar bisa gak sih," omel Rina mulai kesal.
"Ayo dong cerita, jangan ngambek ihh Rin," rayu Aruna pada Rina. Sebenarnya Aruna masih penasaran dengan kehidupan dari ayah Ken.
Sejauh dari pengamatan seorang Aruna, tidak mungkin tuan Nugra tidak menyalurkan kegiatan yang satu itu mengingat mendiang istrinya telah cukup lama meninggal.
Di tambah lagi, tuan Nugra itu pengusaha yang sukses dan terkenal. Aneh saja rasanya jika menutup diri dari para wanita. Mana ada kucing yang menolak ikan asin?! Batin Aruna menjerit. Kalau sampai kucingnya menolak tandanya kucing itu yang sudah naik level dalam memilih makanan. Atau tuan Nugra saja yang enggan?"Pernah suatu hari datang seorang wanita dan mengaku pacarnya tuan Nugra dan reaksi Ken sungguh di luar dugaan. Tuan Ken bersikap manis karena tuan Ken sangat senang jika ada orang baru di rumah ini."
Pantas saja saat Aruna pertama kali ke sini, anak kecil itu begitu antusias sekali.
"Maklum lah wanita itu hanya ingin tuan saja tapi sama tuan Ken dia tak suka dan pada akhirnya kebusukan wanita itu terbongkar." Rina mengakhiri ceritanya.
Aruna mengetuk jemarinya di atas meja. Syukurlah kalau tuan besar itu masih berada di jalan yang lurus. "Gue bisa narik kesimpulan kalau tuan besar masih ingin sendiri."
Rina membenarkan pendapat Aruna. "Ibu Cecilia pernah mengatakan kalau kebahagiaan tuan muda Ken menjadi prioritas tuan besar saat ini."
Aruna sudah menyusun rencana agar tuan muda itu semakin lengket bersamanya. Aruna semakin gencar jika membayangkan pundi-pundi uang itu mengalir bagai air ke rekeningnya nanti. Tuan muda Ken harus dan wajib bergantung padanya biar tuan besar itu tak bisa seenaknya. Gara-gara kejadian tadi malam, Aruna mendapat larangan menghidupkan musik dangdut dengan genre apapun.
Jadi nanti malam lagu pengantar tidurnya apa dong??!!!
Masa Aruna harus beralih ke lagu K-Pop, dia kan bukan K-Poper.
KAMU SEDANG MEMBACA
babysitter random
ChickLitAruna, dua puluh tujuh tahun. Single, pengacara alias pengangguran banyak acara. Hobi stalking instagram karena belum bisa move on dari mantan pacar. Apa jadinya jika Aruna di pemalas menjadi baby sitter dari balita bernama Ken yang super aktif? ...