Pantai, kami berlima dari kecil tumbuh besar disana, ketika kami sedang bermain keluar kampung, kami diberitahu bahwa kampung kami hancur oleh monster hiu raksasa. Kami pun tidak tinggal diam setelah melihat kampung kami hancur oleh monster itu.
Kami pun berniat akan berpetualang menjelajahi samudra bersama untuk membunuh monster mengerikan yang menghancurkan kampung halaman kami.
Pada siang hari saat berkumpul
"Kita ga bisa diem aja setelah kampung halaman kita dihancur leburkan oleh monster itu, kita harus berbuat sesuatu!" ucap Aarav kepada teman temannya.
Karna itu kita sangat menyiapkan semua yang di butuhkan untuk membunuh monster laut itu. Pada siang hari kami mulai menjelajahi laut dengan kapal seadanya yang kami beli dari seorang nelayan tua, kami juga membawa banyak perbekalan selama berlayar, tujuan kami yang pertama untuk mencari monster laut itu adalah ke arah timur.Perjalanan kami di pimpin oleh Aarav, dia orang paling bijaksana di antara kami berlima. Dalam 2 hari berlayar, kami tidak melihat tanda tanda adanya kemunculan monster itu lalu kami memutuskan untuk mengunjungi pulau yang ada di timur untuk menambah persiapan dan menyusun rencana.
"Kak Aarav, apakah kamu yakin kita akan menginap di pulau mengerikan seperti ini?" ucap Grace dengan nada ketakutan.
"Tenang saja Grace, kita disini bersama sama, kalau terjadi sesuatu beritahulah kepada yang lain" Aarav menjawab pertanyaan Grace."Tetap aja, ini masih terlihat mengerikan, siapa tau ada hewan buas seperti beruang dan harimau, dan ataupun hantu? ucap Grace kepada Aarav.
"Grace, kita ini di tengah laut, mana mungkin beruang sama harimau sampe ke sini, lagi pula kalau hantu mungkin ada sihh" ucap Aarav kepada Grace.
"Kamu membuatku ketakutan kak Aarav, tapi kan pasti ada ular ular berbisa di pulau ini kan, sama aja berbahayanya dengan baruang dan harimau""Tentu aja ada, tapi ga usah khawatir, ada aku dan lainnya yang akan melindungi mu" ucap Aarav kepada Grace.
"Grace, panggil yang lain untuk membuat api unggun, aku dan Chris akan mencari bahan yang bisa digunakan nanti" ucap Aarav kepada Grace.Grace lalu memanggil Marsha dan Adrian untuk membuat api unggun dan tempat peristirahatan. Aarav dan Chris pergi ke dalam hutan di pulau itu.
Di hutan dalam pulau
"Chris!, apakah kamu mendengar suara di semak semak itu? sepertinya ada yang mengikuti kita!". "Aku mendengarnya!, aku juga merasa seperti itu" ucap Chris kepada Aarav.
"Siapkan senjata mu Chris kita akan membuka semak itu dari arah kanan dan kiri lalu menangkap apa yang di balik semak itu"." 1, 2, 3 hadehh, mengagetkan saja, ternyata hanya seekor penyu, aku pikir apa tadi, itu cukup membuatku merinding" ucap Chris kepada Aarav.
Aarav dan Chris melanjutkan mencari persiapan.Grace, Marsha dan Adrian sudah membuat api unggun dan tempat beristirahat.
"Grace, Marsha, kalian tetap disini ya, aku akan menangkap ikan untuk makan malam kita" ucap Adrian kepada Grace dan Marsha "Baik". Mereka pun makan lalu menghangatkan diri dekat api unggun dan istirahat.
Keesokan harinya mereka makan bersama sambil membicarakan rencana mereka selanjutnya.
"Kak Aarav, bagaimana rencana kita selanjutnya?" ucap Grace, "kita akan meneruskan pencarian kita ke timur Grace, ketika kita sudah menemukannya, kita akan langsung menyerang monster itu, aku akan menembak monster itu dengan senapan, Adrian dan Chris akan menyelam lalu menombak bagian tubuh monster itu, Grace dan Marsha akan mengurung monster itu dengan jaring" ucap Aarav kepada teman temannya.Monster itu yang merupakan seekor hiu raksasa pun muncul di bawah kapal mereka. Aarav dan teman teman mulai bertindak.
"Ayo kita lakukan!".
Peluru pertama Aarav langsung mengenai mata hiu itu lalu hiu pun mengamuk. Jaring yang di lontarkan oleh Marsha dan Grace mengepung seluruh badan hiu itu.
"Yes, kita berhasil" ucap Marsha.
Serangan terakhir dilakukan oleh Adrian dan Chris dengan tombak. Adrian dan Chris meloncat dari kapal sambil mengayunkan tombak mereka, Adrian dengan sigap menombak ke arah kepala ikan hiu itu disusul oleh Chris yang menusuk badan ikan hiu itu.Kesadaran ikan hiu raksasa pun perlahan menghilang, badannya pun terbalik.
"Akhirnya kita dapat membalaskan dari apa yang hiu itu perbuat kepada kampung halaman kita teman teman" ucap Aarav kepada ke 4 temannya.
Mereka pun sangat senang dan lega. Mereka akan merayakannya dengan makan bersama di kampung halaman mereka. Lalu mereka pun kembali ke kampung mereka untuk menata kembali semua yang hancur.