Pirapat's Prince

531 44 1
                                    

Earth Pirapat, Pria dewasa yang kini hampir menginjak kepala lima itu tengah menatap anak bungsunya dengan tatapan tajam sekaligus dingin. Dia benar-benar tidak bisa mengatakan apapun saat sekretarisnya mengabarkan sesuatu yang membuatnya sedikit kebingungan antara harus merasa bangga atau kecewa.

Si bungsu yang selalu dipanggil Phuwin itu selalu memiliki sikap yang berbeda dengan si sulung dan si tengah, sebenarnya mereka bertiga memiliki karakternya sendiri, tapi si bungsunya ini cukup berbeda di matanya. Jika si sulung bisa dimengerti karena memiliki sikap yang tidak berbeda dengannya, maka si tengah juga dapat dimengerti karena sikapnya yang terbuka dan biasanya selalu mengatakan apapun dengan leluasa mengingat anak tengahnya itu tidak bisa diam.

Si bungsu ini cukup unik, dia tidak banyak bicara, tidak banyak mengatakan apa yang ia inginkan dan jalan pikirannya cukup sulit untuk di tebak oleh Earth sendiri. Earth yakin bahwa si bungsunya ini akan terjun ke dunia entertainment mengingat bagaimana dengan tiba-tiba si bungsunya ini membeli gitar dari uang sakunya, membuat video bernyanyi dan bermain gitar, serta menguploadnya ke banyak platform, rajin ikut casting baik untuk menjadi model atau bahkan series atau film.

Earth selalu mengawasinya, bisa dikatakan melebihi dirinya mengawasi si sulung dan si tengah. Karena melebihi itulah dirinya kecolongan dengan si tengah, siapa sangka bahwa aturan untuk tidak berpacaran sebelum 20 tahun yang ia tegakkan di rumah di langgar duluan oleh si tengah beberapa minggu lalu, bahkan Earth mengetahui itu dari sebuah skandal, sebenarnya dia awalnya sudah bisa menebak bahwa si tengah akan tidak terlalu patuh pada peraturannya tapi tetap saja mengetahui skandal kencan si tengah dengan salah satu model terkenal ibukota membuatnya tersulut emosi dan kejadian itu bahkan belum sebulan, kini si bungsu yang memancing kemarahannya.

Langkah kaki yang terdengar riuh memasuki pendengaran Earth, mata tajamnya ia arahkan kepada sosok si sulung dan si tengah yang muncul dengan deru nafas terengah.

"Phu mungkin punya alasan yah..."

"Apa?" Sela Earth dingin pada si sulung yang tampak gugup didepannya.

"Phu..."

"Dia bahkan tidak berani mengatakan apapun pada ayah sejak tadi dan hanya menunduk menahan tangis." Sarkas Earth.

"Mungkin Phu punya cita-cita baru yah dan takut jika ayah kecewa." Ucap si tunggal lagi dengan nada lembut.

"Dia akan menjadi dokter Sea, bukankah seharusnya ayah bangga, tidak ada yang perlu di kecawakan, orang tua lain akan sangat bangga anaknya lebih memilih masuk kedokteran daripada masuk ke entertainment, tapi kalian adalah anak ayah, dan ayah hanya akan kecewa jika kalian tidak mengejar sesuatu yang kalian inginkan dan menjadi orang lain." Balas Earth masih dengan nada tegasnya.

"Mungkin Phu jatuh cinta dengan seorang dokter dan termotivasi untuk menjadi dok.."


"Tidak ada pacaran sebelum kalian 20 tahun NEO." Sela Earth menatap si tengah bernama Neo itu dengan tajam.

"..."

"..."

Sea dan Neo hanya bisa terdiam mendengar perkataan ayah mereka. Keadaan sangat mencekam kini dan mereka tau bahwa keadaan tidak akan berubah sebelum si bungsu Phuwin mengatakan alasannya.

"Ayah kembali ke perusahaan, pastikan Phu makan dan mengatakan alasannya nanti malam." Perintah Earth dingin sebelum berlalu meninggalkan tiga putranya itu. 

🌎

Earth Pirapat, 20 tahun lalu dirinya hanyalah anak tunggal kaya raya dari keluarga Pirapat yang terkenal manja. Earth yang dulu selalu membuat keputusan hidupnya semena-mena, dirinya hanya tau cara bersenang-senang. Sampai akhirnya sebuah permainan mempertemukannya kepada ketiga pangeran kecilnya.

Earth dan circlenya dulu bermain sebuah permainan dimana yang kalah harus menjawab pertanyaan secara jujur atau melakukan sesuatu dengan berani, si angkuh Earth tentu saja memilih pilihan berani, teman-temannya menyuruhnya untuk mendonorkan spermanya, hal mudah baginya dulu tanpa memikirkan dampak kepada dirinya.

Beberapa tahun kemudian institusi tempatnya mendonorkan sperma menghubunginya bahwa seorang pria istimewa berhasil mengandung dengan sperma miliknya. Lucu bukan, itulah pemikiran Earth akan ketidakpercayaannya, tapi hebatnya, berita itu membawa Earth untuk mengetahui lebih jauh mengenai pria yang mengandung anaknya.

Sahaphap Wongratch, seorang ayah muda tunggal yang sudah memiliki anak berusia 2 tahun dan 1 tahun, anak pertamanya ia beri nama 'Sea Wongratch' dan anak keduanya ia beri nama 'Neo Wongratch'. Earth tau bahwa kedua anak itu bukanlah anak kandungnya, tapi Earth tidak tau darimana pria Bernama Sahaphap itu mengadopsi kedua anak itu.

Hidup Earth setelah mengetahui hal itu menjadi berbeda. Pria itu lebih memilih menghabiskan waktunya melihat keluarga kecil Sahaphap yang tampak Bahagia di matanya dari jauh. Setiap hari Earth habiskan untuk melihat perkembangan anaknya didalam rahim si pria bernama Sahaphap itu, tentu saja tanpa sepengetahuan Sahaphap sendiri. Earth selalu memperhatikan bagaimana raut bahagia Sahaphap saat mengajak janinnya berbicara bersama kedua putranya, Earth tau bahwa anak di kandungan Sahaphap itu adalah anak yang ditunggu-tunggu kelahirannya dengan penuh sukacita oleh Sahaphap, membuat hati kecil Earth saat itu tergelitik.

Tapi kebahagian keluarga kecil itu hanya bisa ia saksikan selama 8 bulan. Kehamilan pria itu terlalu beresiko, ditambah dengan teknologi dulu yang tidak mendukung. Sahaphap gugur di saat melahirkan putranya secara premature di usia kandungan yang ke 8 bulan.

Earth yang pada saat itu menunggu dengan cemas di luar ruangan operasi bertindak secara spontan setelah mendengar berita tersebut.

Earth Pirapat, pria itu memberikan nama kepada putranya yang berhasil lahir kedunia dengan nama 'Phuwin Wongratch', menandatangani surat kematian sebagai seorang wali dan juga sebuah akta kelahiran sebagai seorang ayah.

Setelah Phuwin keluar dari rumah sakit, Earth membawa anak itu kedalam keluarga Pirapat. Earth juga membawa Sea dan Neo bersamanya dan menjadi wali sah mereka. Mengubah nama tiga putra Wongratch itu menjadi Pirapat dan membesarkan mereka dengan baik.

Hidupnya ia dedikasikan untuk ketiga jagoan kecilnya....yang dia miliki dari seorang pria yang bahkan tidak memulai kisah apapun dengannya.

The Part Of SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang