Si tengah, atau yang dikenal dengan Neo Pirapat merupakan putra kedua dari Earth Pirapat yang kini tampaknya tengah memandang sosok remaja didepannya dengan pandangan yang memuja, yang tidak lain adalah kekasihnya sendiri atau kekasih pura-puranya, awal dari kemarahan Earth di rumah.
Jujur saja, Neo sudah menyukai Pakin sejak dirinya dan Pakin tidak sengaja bertemu di sebuah pertandingan, meskipun tidak satu pertandingan, sosok pakin yang mempesona kala remaja laki-laki itu serius dengan pertandingannya berhasil membuat sosok si tengah kelimpungan.
Cedera Pakin 2 tahun lalu adalah sebuah titik bagi Neo, pria itu kecewa sekaligus sedih, kecewa bahwa kemungkinan dirinya tidak akan pernah bertemu Pakin dilapangan lagi dan menyaksikan betapa mempesonanya sosok itu saat memegang raketnya, sedih karena Neo secara tidak sengaja menjadi saksi bahwa sosok Pakin yang begitu ia puja menangis rapuh di tangga darurat tanpa seorangpun yang menemaninya.
Saat Pakin tiba-tiba menjadi model, percayalah bahwa Neo menjadi fans no 1 nya remaja laki-laki itu. Dia bahkan membeli 100 majalah yang memuat Pakin sebagai model mereka, membuat Sea kelimpungan karena paket majalah tersebut yang harus ia pindahkan bersama Neo sebelum ketahuan oleh Earth.
Cerita mengenai Neo dan Pakin dimulai sejak sebulan lalu. Saat itu Neo tengah menunggu sopirnya untuk menjemputnya di salah satu bar langganannya dan teman-temannya, meskipun ia seorang atlet dan ada larangan untuk minum, Neo tetap minum tapi masih di control agar tidak menganggu kegiatannya, Earth juga tidak mempermasalahkan hal ini, bagaimanapun juga Neo dikenalkan kepada alcohol oleh Earth sendiri.
Bapak tiga anak itu tidak ingin anak-anaknya mengenal kenakalan dari luar rumahnya, maka dari itu pria itu secara dewasa mengajarkan semua kenakalan yang kemungkinan akan dilakukan anak-anaknya di masa yang akan datang, agar semuanya tetap berada di dalam pengawasannya.
Neo tidak sengaja bertemu dengan Pakin saat itu. Pakin yang mabuk dan menabrak Neo membuat para reporter yang mengikuti Pakin memotrer kejadian tersebut. Neo yang peka akan keadaan disekitarnya dengan cepat mengambil tindakan impulsive dengan memeluk Pakin dan mengatakan 'Sayang, kenapa tidak menunggu di dalam?' .
Pakin tidak menjawab karena kadar alkoholnya yang lumayan tinggi didalam dirinya, remaja laki-laki itu malah semakin mendekatkan diri kedalam pelukan Neo yang semakin jelas. Pikiran Neo pada saat itu adalah, lebih baik terkena skandal kencan daripada skandal mabuk.
Siapa sangka skandal yang keluar sebulan lalu menampilkan identitasnya secara jelas yang berhasil memancing amarah Earth.
Manager Pakin menghubungi manager Neo, mereka menawarkan kontrak kerja sama mengenai apa yang sudah terjadi, karena memang lebih baik skandal yang beredar adalah skandal kencan daripada skandal mabuk. Tapi Neo dengan liciknya menolak hal itu, dia ingin bertemu Pakin secara pribadi tanpa manager mereka dan akan memutuskan setelahnya.
Setelah bertemu dengan Pakin, Neo hanya secara impulsive mengatakan bahwa dia tidak ingin mereka membuat kontrak apapun yang dia inginkan adalah hubungan yang jelas, jadi berpacaran beneran tanpa ada perasaan atau sebenarnya hanya perasaan sebelah pihak, dan untuk waktunya tidak ditentukan, siapa sangka Pakin langsung mengiyakan hal itu membuat Neo senang bukan kepalang meskipun setelahnya harus merasakan kemarahan Earth.
"Hanya ajak dia berbicara secara pribadi, aku yakin Phuwin akan mengatakannya jika kondisinya sudah nyaman." Ucap Pakin menatap Neo yang tampaknya melamun.
"Sejujurnya aku tidak masalah jika dia mengejar seseorang yang dia cintai di kedokteran, bukankah itu bagus? Membayangkan Phuwin jatuh cinta, wkwkwk aku ingin melihatnya." Ucap Neo dengan nada khasnya.
"Phuwin tidak sama sepertimu." Balas Pakin jengah, jangan salahkan dia karena mengenal sosok adik Neo itu sebelum bertemu secara pribadi, karena Neo selalu menceritakan mengenai keluarganya.
"Huhhh, aku tau Phuwin tidak seperti itu, alih-alih menyukai seseorang sampai mengejar orang tersebut ke jurusannya, Phuwin bahkan tidak peka dengan orang yang mencintainya." Ucap Neo.
"..."
"Tapi aku yakin, being a doctor it's just not like Phuwin. Aku tau dia pasti menyembunyikan sesuatu." Lanjut Neo sambil berjalan mendekati Pakin.
"Then, tunggu. Tunggu sampai dia bercerita sendiri atau membawa hal itu bersamanya untuk menunjukkannya kepada kalian semua." Balas Pakin yang dibalas anggukan dan senyuman Neo.
"Baiklah captain, aku latihan dulu, jangan lupa menghubungiku nanti malam." Ucap Neo lalu membubuhkan sebuah kecupan singkat di kepala Pakin.Pakin hanya bisa terdiam. Diam menatap Neo dengan pandangan yang tidak dapat dimengerti. Remaja itu bingung, bingung akan hubungan mereka yang pura-pura ini. Terlalu nyata untuk diabaikan, kasih saying Neo padanya itu terlalu nyata, tapi sayangnya Neo tidak pernah mengatakan apapun mengenai hal itu.
"Neo sudah pergi latihan?" Tanya manager Pakin yang tiba-tiba mendatanginya.
"Aku sudah mengatakan sejak awal bahwa hubungan kami hanya pura-pura, kau bahkan tidak perlu pergi dan memberi kami waktu untuk berdua, hubungan ini tidak sespesial itu." Ucap Pakin dengan senyuman kecilnya.
"Aku tau, tapi kalian berdua tampaknya sangat menghargai waktu kalian bersama, kalian sama-sama terlihat sangat menikmati waktu berdua, dan aku tidak ingin berakhir menjadi nyamuk." Balas sang manager dengan nada mengejek.
"Baiklah-baiklah, sekarang katakana padaku jadwal besok." Ucap Pakin mengalah.
"Aku mengosongkan jadwal besok karena..."
"..."
"Tuan Earth Pirapat ingin sarapan denganmu. Dia sedikit mengancam, jadi aku tidak punya pilihan, mengingat bahwa ancamannya kemungkinan besar bukanlah hanya sebuah ancaman." Lanjut manager Pakin yang berhasil membuat Pakin membeku.
"..."
"Tuan Earth tidak ingin Neo mengetahui tentang pertemuan ini dan.."
"Dan..?"
"Dan Tuan Earth juga ingin makan siang serta makan malam bersamamu, maka dari itu aku tidak berani memasukkan jadwal apapun." Ucap manager Pakin lagi.
"Baiklah." Ucap Pakin pelan, mau bagaimana lagi, dia tau seperti apa ayah Neo itu, ya meskipun hanya dari cerita Neo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Part Of Soul
RomanceSosoknya begitu indah... Bagaimana bisa laki-laki didepannya ini begitu terlihat cantik dan mempesona.. "Jika pada saat itu aku masuk kedalam kehudapan seseorang yang mirip denganmu dulu, apakah aku akan jatuh seperti ini juga?" -Earth Pirapat