Chapter 2

19 6 1
                                    

"Cinta kita bagaikan melodi sedih tanpa akhir. Karena dengan kepergianmu,tak ada lagi yang tersisa untuk menyelesaikan melodi indah ini"

-Senggana

-

   Senggana adalah siswa nakal yang pada akhirnya terlalu mencintai pada gadis yang pernah dia tindas

-

     Paginya, Sera bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Kebetulan dia anak tunggal, Jadi Sera selalu diantar oleh Ayah nya dan jarang menggunakan bus untuk ke sekolah.

Sera di antar menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan, Sera teringat pada surat Senggana lalu bertanya pada Ayah nya. "Yah, Ayah dulu saat SMA pernah melihat pemuda yang tergila gila pada melankolis nya?" Tanya Sera dengan penasaran.

"Ya, Ayah pernah melihat nya, kenapa kamu bertanya?" Jawab Sagara sembari mengendarai sepeda motor nya dengan hati-hati.

"Tidak ada alasan yang khusus, Sera hanya bertanya" Sera mengusap pipi nya, tidak tau harus menjawab apa.

"Cintamu tidak hanya manis. tapi lembut dan melankolis, seperti berpegangan pada karangan bunga yang akan segera layu." Ucapan Sagara membuat Sera terbelalak untuk sesaat. Sagara terkekeh pelan "Jangan terkejut, semua orang bisa membuat kata kata indah seperti ini, Nak".

-

SENGGANA || Melankolis yang manisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang