Chapter 4

16 7 0
                                    

"Hatiku penuh dengan kerinduan, untukmu, selalu kamu"

-Senggana

-

     Senggana itu sayang kepada Melankolis nya, cuma terhalang gengsi dan harga diri nya

-

     Bell istirahat berbunyi, para siswa/i berhamburan untuk urusan mereka masing-masing, yeah! you know what i mean. Mereka pergi ke kantin atau sekedar berkumpul untuk berbincang

Sera bergegas pergi ke Perpustakaan bersama Sekar dan kedua teman nya yang lain.

-

    Pintu perpustakaan terbuka, memperlihatkan seorang penjaga perpustakaan yang bernama Pak Refan. Beliau berusia 35 tahun dan seorang sejarawan.

Ah Sera tidak melihat seberapa tampan nya guru itu, dia hanya sibuk melirik-lirik foto alumni di belakang dinding perpustakaan.

"Permisi pak, kami mau numpang belajar. Boleh pak?" Sekar meminta izin kepada pak Refan. "Tentu, tapi jangan berisik" Pak Refan memberi izin. Sera dan teman-teman nya duduk di bangku belakang.

"Kita belajar, sementara Sera, dia menuntaskan rasa haus penasaran nya" Ucap Sekar pelan kepada Dirja dan Akar lalu di sahut dengan anggukan kecil.

"Jujur, aku malas menanggapi ini, tapi aku juga penasaran dengan Senggana" Dirja menghela nafas kasar dan mulai membolak balik buku matematika nya.

-

SENGGANA || Melankolis yang manisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang