Chapter 3

19 7 0
                                    

"Aku disini sendirian dengan jiwa yang merindukanmu penuh dengan kesedihan yang lembut".

-Senggana

-

     Semua rasa merindukan Senggana sudah menumpuk semenjak kematian melankolis nya. Rasa penyesalan selalu ada pada akhir nya.

-

     Suasana pagi disekolah sangat menenangkan. Berbanding terbalik ketika para siswa/i menempati setiap kelas untuk belajar.

Keributan tidak asing lagi.

Surat Senggana selalu dibawa oleh Sera kemanapun ia pergi. Yep, Sera meletakkan nya di saku baju nya.

Surat dengan kata-kata yang indah itu sangat menguntungkan. "Kalau ada tugas bahasa Indonesia, aku akan menggunakan salah satu surat ini".

Sera melewati perpustakaan, terdapat foto para alumni sekolah itu.

"Huh? Menarik, alam ingin aku bisa menemukan wajah nya?"Sera melihat sekilas foto tersebut. Dia ingin melihat nya lebih dekat, Namun bell sekolah telah berbunyi, jadi dia bergegas masuk ke kelas nya.

-

(Bonus)

Pelajaran telah dimulai, yah tidak salah lagi kali ini mereka belajar matematika.

Tentu bagi salah satu teman Sera, Dirja. ini adalah pelajaran yang menyenangkan

"Ini mengasikan, kau tau?" Dirja yang kebetulan duduk di samping Sera, terlalu bersemangat

"Kamu asik Dir, Asik sendiri" Sekar memijat pelipis nya, dia pusing melihat angka yang beranak-pinak.

-

SENGGANA || Melankolis yang manisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang