21. Sakit

1.1K 128 9
                                    

Malam harinya, Xiao Zhan terbangun dengan kepala yang sangat berat. Dia mengerang sakit, ketika ingin bangun dari tempat tidurnya.

"Akhirnya, kau bangun juga." Ucap seseorang yang berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Mendengar suara yang familiar di telinganya, Xiao Zhan mengerutkan keningnya, "Saudari Jia?" Panggilnya pelan dengan suara yang sangat serak.

Xiao Zhan semakin mengerutkan keningnya mendengar suara seraknya. Dia tidak menyangka acara menangisnya tadi membuat suara sangat serak.

Dia juga bingung mendapati keberadaan Jia Niu di apartemen saat ini. Terakhir dia ingat adalah dia menangis hebat di dalam pelukan Wang Yibo.

Jia Niu berjalan menghampiri Xiao Zhan, meletakkan tangannya di bahunya, "Jangan terlalu banyak bergerak dulu. Sekarang kau sedang demam."

Demam? Xiao Zhan semakin bingung dengan keadaannya sekarang. Bukankah tadi dia menangis di dalam pelukan Wang Yibo? Tapi mengapa sekarang ada di tempat tidur dengan keadaan demam?

Melihat kebingungan di mata Xiao Zhan, Jia Niu duduk di pinggir tempat tidur, "Apa kau tidak ingat bahwa dirimu pingsan di pelukan stalker itu?"

Xiao Zhan menggeleng kaku, "Aku tidak ingat. Terakhir yang aku ingat adalah aku menangis di pelukan pria itu."

Xiao Zhan benar-benar tidak ingat dengan kejadian pingsannya. Dia hanya ingat rasa hangat yang menyelimuti dirinya dan tepukan lembut di punggungnya, selebihnya dia tidak ingat.

Jia Niu mengehela nafas pelan, melihat keadaan artisnya saat ini membuat dia ingin melampiaskan amarahnya terhadap orang yang telah membuatnya kacau.

Beberapa jam yang lalu, dia sangat terkejut mendapatkan panggilan telepon dari stalker itu. Stalker itu hanya menyuruhnya untuk segera pergi ke apartemen Xiao Zhan karena Xiao Zhan pingsan.

Pada saat itu, dia tanpa banyak bicara segera pergi ke apartemen Xiao Zhan dengan keadaan yang sangat panik dan juga khawatir.

Pasalnya, selama dia menjadi agen Xiao Zhan, dia belum pernah melihat Xiao Zhan pingsan walaupun memilki jadwal kerja yang sangat padat. Jadi wajar saja jika dia sangat panik dan khawatir dengan keadaan Xiao Zhan pada saat itu.

Sesampainya di apartemen Xiao Zhan, dia melihat pria yang sedang duduk di pinggir tempat tidur Xiao Zhan dengan salah satu tangannya mengelus pelan pipi Xiao Zhan, sedangkan tangan lainnya menggenggam erat tangan Xiao Zhan.

Jia Niu mengetahui identitas pria itu. Pria yang sering disebut olehnya sebagai penguntit Xiao Zhan.

Pria itu menyadari kedatangannya dan menoleh ke arahnya dengan mata yang sangat tajam dan ekspresi wajah yang sangat dingin, seolah diselimuti es.

Seketika tubuh Jia Niu menjadi kaku. Pertanyaan dan sumpah serapahnya yang ingin dia lontarkan pada pria itu, harus tertelan kembali ke dalam tubuhnya. Dia tidak berani mengeluarkan kata-kata pada saat melihat wajah dinginnya.

"Dia kelelahan karena menangis hebat, sehingga dia demam. Tolong jaga dia untukku karena aku harus kembali untuk melakukan pekerjaanku yang sempat aku tunda. Jika dia sudah sadarkan diri, hubungi aku lagi." Kata pria itu dengan suarnya yang berat dan lebih dingin dari biasanya.

Jia Niu hanya menganggukkan kepalanya patuh. Dia tidak berani menolak permintaan pria itu.

Setelah mengatakan itu, pria itu pergi dari apartemen Xiao Zhan. Tetapi sebelum itu, dia masih sempat mengecup pelan kening Xiao Zhan yang membuat Jia Niu di sampingnya melongo.

Perbuatan pria itu tentu saja membuat Jia Niu berteriak kesal padanya karena masih menyempatkan waktu untuk menberikan makanan anjing pada dirinya!

***

When You Love Someone [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang