" bagaimana nak Zea? " tanya sang ibu dari ustadz Yusuf.
Ustadzah Zea pun melirik kepada sang Abi dan juga Zydhan.
ia bingung, apa keputusan yang harus ia ambil sekarang?
Zea tidak pernah mencintai Yusuf sedikit pun, ia hanya menganggap Yusuf sebagai kakak nya selama ini.
sang Abi memberikan anggukan kepada nya, yang menanda kan ini adalah jalan terbaik untuk diri nya." Bismillah, dengan menyebut nama Allah, saya., Zea Naura Azzahra siap menerima lamaran dari ustadz Yusuf " ucap nya, semua orang yang ada di dalam ruangan pun sontak menyebut rasa syukur kepada Allah Ta'ala, MasyaAllah..
" Alhamdulillah ya Allah, terimakasih " seru ibu Arumi.
" Alhamdulillah... " ucap ustadz Yusuf, ustadz Zydhan dan juga Abi bersamaan.
" untuk tanggal halal nya mau kapan nih? biar kakak siapkan semua nya " tanya ustadz Zydhan pada Zea dan juga Yusuf.
" Zea mengikuti kata yang lain saja kak " jawab nya.
" bagaimana tanggal halal nya di sama kan dengan tanggal halal nya Gus Zydhan? bersama ustadzah Maryam " ujar ustadz Yusuf.
" tapi Suf, Maryam pulang nya masih 2 bulan lagi, memang nya kalian tidak apa-apa menunggu kepulangan Maryam dari Mesir? " tanya ustadz Zydhan.
" insha Allah, Zea dan juga ustadz Yusuf siap kak " jawab ustadzah Zea.
" nanti kami obrolkan lagi soal ini ya bu Rumi, insha Allah, mereka adalah jodoh yang sangat tepat " ucap Abi.
" baik pak Azhar, saya ikut saja keputusan dari mempelai wanita, nak Zea.. terimakasih ya nak, ibu yakin, cinta itu akan tumbuh dengan sendiri nya " ujar ibu Arumi yang membuat ustadzah Zea tercekang dan membisu seketika.
" iya bu " jawab halus ustadzah Zea pada sang calon mertua.
Ibu Arumi dan juga Yasmin pun pergi meninggalkan wilayah pesantren dan balik ke kampung halaman nya.
ternyata, mengapa alasan ibu Arumi ingin cepat melihat ustadz Yusuf menikah dekat dekat ini adalah karena ibu Arumi mengidap penyakit gagal ginjal.
namun, ustadz Yusuf tidak di beri tahu olehnya perihal penyakit nya yang ia idap selama 3 tahun ke belakang ini." ibu senang sekali melihat kamu bisa berjodoh dengan wanita solehah seperti nak Zea " ujar nya pada ustadz Yusuf.
" Alhamdulillah bu " jawab nya.
ibu Arumi pun mulai mual mual karena efek samping dari penyakit nya itu.
perut sebelah kiri keram seperti di putar putar." bu? ibu gapapa? kita ke rumah sakit aja ya? " panik sang Ustadz Yusuf.
" ibu gapapa, ibu cuma telat makan aja tadi, udah kamu balik aja ke pesantren, ibu sama Yasmin mau nunggu bis lewat di sini " seorang ibu akan terlihat tegar walaupun diri nya sedang merasa kesakitan.
ia tak akan rela melihat anak nya cemas dan ketakutan karena kondisi nya." tapi ibu gimana? Yusuf khawatir bu "
" ada Yasmin, ibu ga sendirian Suf.., sudah lah, kamu ga usah khawatir sama ibu, ibu gapapa kok "" yauda bu, kalau ibu ada apa-apa kabari Yusuf ya? dek, kaka titip ibu ya? " sambung nya.
" iya kak " jawab Yasmin.ustadz Yusuf pun mulai meninggalkan sang ibu dan juga adik nya.
saat melihat ustadz Yusuf pergi, sang adik yang bernama Yasmin pun mulai menanyakan kepada ibu nya soal rahasia yang mereka simpan selama ini." bu, kak Yusuf masih belum tau soal penyakit ibu? " tanya Yasmin.
" iya Min, ibu ga mau kakak kamu sampai tahu soal penyakit ibu " jawab bu Arumi.
bis pun melewati jalan yang mereka tunggu, dan pada akhirnya, mereka berdua pun menaiki bis itu dan pergi dari kawasan Pesantren.
saat ustadz Yusuf masuk kedalam Pesantren, ia ber pas pas an dengan ustadzah Zea yang sedang berlari lari menuju keluar pagar Pesantren." astaghfirullah..." mereka pun bertabrakan, ustadz Yusuf tak sengaja menahan ustadzah Zea yang ingin terjatuh di hadapan nya.
tatapan pun mulai tertuju pada kedua mata mereka.
dan pada akhirnya, ustadz Yusuf pun melepaskan pelukan nya dan segera memohon ampun kepada Allah SWT atas perbuatan nya yang tak di sengaja." astaghfirullahaladzim.. m-maaf saya betul betul ngga sengaja " ucap ustadz Yusuf yang segera mengalihkan pandangan dari ustadzah Zea.
" ma-maaf ustadz, saya yang seharusnya minta maaf " sambung ustadzah Zea.
" s-saya cuma mau kasih ini " gugup nya., ustadzah Zea memberikan barang bawa an Yasmin yang tertinggal di ruangan abi.
" ini kan gelang nya Yasmin? yaAllah, pasti Yasmin ga tau kalau gelang nya terlepas dari tangan nya " ujar ustadz Yusuf.
" terimakasih ya ustadzah " sambungnya.
" sebaiknya ustadz tidak perlu memanggil ustadzah lagi pada saya, panggil saja saya Zea, mau bagaimana pun, kita akan menikah nanti " ucap ustadzah Zea yang sontak membuat mata ustadz Yusuf membulat, badan nya menjadi kaku dan gugup akan perkataan yang keluar dari ustadzah Zea.
" dan lebih baik lagi, kalau ustadzah tidak memanggil saya ustadz "
" hahahaha " tawa mereka berdua pun terdengar, ustadz Zydhan yang melihat hal itu, langsung terburu-buru menghampiri mereka berdua.
" ekhm ekhm " seru nya.
" seru banget kayak nya, ngobrolin apa sih? " sambung ustadz Zydhan yang terlanjur kepo dengan urusan mereka.
" o-oh, ngga kok kak, k-kita... " gugup ustadzah Zea yang tidak mau ada fitnah di antara ia dan juga ustadz Yusuf.
" ini Gus, kita lagi bahas soal, s-soal pernikahan kita " jelas nya ustadz Yusuf yang juga sedikit gugup.
" owh gitu, yauda, tapi bahas nya jangan terlalu lama ya? kalian kan belum halal " ujar ustadz Zydhan pada mereka berdua, pipi mereka pun memerah seketika, saat ustadz Zydhan bicara soal HALAL di hadapan mereka.
" oh ya Ze, ikut kakak yu? ada hal yang pengen kakak sampaikan " ucap nya ustadz Zydhan.
" assalamualaikum " sambung nya pada ustadz Yusuf, dengan sedikit menarik lengan ustadzah Zea.
" o-oh, assalamualaikum juga ustadz " ujar ustadzah Zea yang langsung tertuju pada ustadz Yusuf ketika lengan nya di tarik oleh sang kakak.
" waalaikumsalam " jawab ustadz Yusuf yang senyum-senyum sendiri karena melihat tingkah laku dua adik kakak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Dipesantren Abi [END]
Ficção Adolescente"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkuur haalan"