1. Zea Naura Azzahra

168 15 0
                                    

-Pesantren Impian Abi-

Assalamualaikum.
Perkenalkan, nama aku Zea Naura Azzahra.
Aku anak ketiga dari tiga bersaudara.
Kedua kakak ku laki-laki.
Yang pertama bernama Muhammad Zydhan Al Azhar, dia ber usia 25 tahun.
Dan kakak kedua ku bernama Muhammad Zyan Al Azhar, dia berusia 23 tahun.
Dan aku yang sekarang menginjak usia 20 tahun.
Kami sudah terbiasa hidup bertiga.
Ber empat maksud ku, bersama Abi.
Abi ku bernama Azhar Jaelani.
Dan ummi ku bernama Ziah Annara.
Ummi meninggalkan kami semua karena Ummi sakit.
Sedari kecil, kami bertiga di urus oleh abi kami.
Oh ya kakak ku yang kedua sudah menikah pada usia 21 tahun dan ia sekarang pergi mengikuti jejak istri nya di luar kota, yang bernama Sarah.
Sementara aku dan kak Zydhan tinggal di pesantren milik abi.
Ya,.abi memiliki pesantren sebelum kami lahir.
Pesantren itu salah satu warisan yang turun temurun dari leluhur Abi yang harus Abi jaga.
Aku, kak Zyan dan kak Zydhan sedari kecil sudah tinggal di pesantren.
Kak Zydhan kini menjadi Ustadz yang pandai merayu anak kecil yang menangis karena tidak mau pesantren.
Kalau kak Zyan adalah pengusaha yang sukses di usia muda nya.

" Assalamualaikum ustadzah " ucap ustadz Yusuf.

" Waalaikumsalam ustadz " jawab ustadzah Zea yang sontak menoleh karena salam ustadz Yusuf.

" Saya mau kasih ini, ini dari ibu saya di kampung, dia menitipkan surat itu kepada saya untuk ustadzah " balas Ustadz Yusuf.

" Oh begitu, baik., terimakasih Ustadz " ucap ustadzah Zea yang mengambil surat itu dari lengan ustadz Yusuf.

" Sama-sama, kalau begitu saya permisi ya Ustadzah, saya mau kembali mengajar anak-anak " ucap ustadz Yusuf.

" Iya, silahkan Ustadz " ujar ustadzah Zea.

" Assalamualaikum " ucap ustadz Yusuf.

" Waalaikumsalam " balas ustazah Zea.

" Ini surat apa ya?, nanti saja deh aku buka nya di ruangan Abi, sekalian aku ingin memberi kan dokumen yang harus abi tanda tangan ni " ucap ustadzah Zea.

"• tok tok tok •"

" Assalamualaikum Abi " ucap ustazah Zea.

" Waalaikumsalam, masuk nak " jawab Abi.

" Ada apa? " tanya Abi.

" Zea mau memberikan dokumen yang harus Abi tanda tangan ni " jawab Ustadzah Zea, sembari memberikan kedua dokumen yang berwarna merah dan hijau.

" Baik, terimakasih ya Zea " ucap Abi.

" Sama-sama Abi " jawab Ustadzah Zea.

" Itu surat apa? apa surat itu untuk Abi? " ucap Abi.

" Tidak Abi, tadi Ustadz Yusuf yang memberikan surat ini kepada Zea, kata Ustadz Yusuf, surat ini dari ibu nya, yang di titipkan kepada Ustadz Yusuf untuk Zea " balas Ustazah Zea.

" Oh begitu, silahkan di buka " ucap Abi.

" Baik Abi " balas Ustazah Zea.

" Abi tidak tertarik membaca nya? " tanya Ustadzah Zea.

" Ibu nya ustadz Yusuf kan memberikan surat itu untuk kamu, bukan untuk abi, tidak sopan jika abi membaca nya " ujar Abi.

" Begitu ya abi, ya sudah, kalau begitu Zea buka ya abi " ucap Ustadzah Zea.

" Silahkan " ucap Abi.

* Ustadzah Zea membuka surat tersebut sambil duduk di soffa yang tersedia di ruangan Abi nya.

[ Assalamualaikum Ustadzah Zea, Ibu titip Yusuf ya, maaf ibu lancang, di kampung, ibu tidak memiliki handphone, jadi ibu sulit untuk berkomunikasi dengan Yusuf, tolong ingat kan Yusuf untuk sholat dan makan ya, Yusuf sedang kurang enak badan, ibu khawatir kepada nya. Yusuf anak yang pemalu dan kurang ber adaptasi dengan yang lain, karena ustadzah Zea adalah teman Yusuf sedari kecil, Ibu yakin, Yusuf akan menerima ucapan Ustadzah Zea, terimakasih ya Ustadzah Zea, Wassalamu'alaikum ]

" Waalaikumsalam, masyaallah " ucap ustadzah Zea.

" Isi surat nya menceritakan tentang apa ? " ucap Abi.

" Bukan apa-apa kok abi " balas Ustazah Zea.

" Oh ya Abi, kalau begitu Zea pamit ke kelas ya, sebentar lagi jadwal Zea untuk mengajar anak-anak.,Assalamualaikum " ucap Ustadzah Zea.

" Waalaikumsalam " balas Abi.

ustadzah Zea keluar ruangan Abi.
dan ia menuju ke kelas pembelajaran.

" Assalamualaikum anak-anak " ucap Ustadzah Zea.

" Waalaikumsalam ustadzah " jawab anak-anak.

" Gimana kabar nya hari ini?? " ucap Ustadzah Zea.

" Alhamdulillah baik ustadzah " balas anak-anak.

" Alhamdulillah " sambung Ustadzah.

" Sudah siap belajar hari ini ?? " tanya Ustadzah Zea.

" Siap ustadzah " jawab anak-anak dengan penuh semangat nya.

" MasyaAllah " ucap Ustadzah Zea.

Ustadzah Zea pun melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasa nya.
Jam pun terus berjalan, menit demi menit terus berlalu, bell istirahat pun berbunyi.

"• teeeetttt •" bell berbunyi.

" Alhamdulillah sudah bell, bagaimana pekerjaan nya, sudah selesai? " tanya Ustadzah Zea.

" Sudah ustadzah " jawab anak-anak.

" Kumpul kan di Ustazah ya anak - anak " ucap Ustadzah Zea.

" Terimakasih ya anak-anak, kalian anak yang pintar, Ustadzah do'a kan agar besar nanti kalian bisa menjadi pengusaha yang sukses, dan berguna bagi kita semua " balas Ustadzah Zea.

" Aamiin, terimakasih Ustadzah " jawab anak-anak.

" Kembali kasih anak-anak, kalau begitu Ustadzah pamit ya, assalamualaikum " ucap Ustadzah Zea.

" Waalaikumsalam " jawab anak-anak.

Ustadzah Zea menuju kantor para guru yang mengajar di pesantren tersebut.
Disana, ia bertemu dengan Ustadz Yusuf, seperti yang di sampaikan oleh Ibu dari Ustadz Yusuf, kini Ustadzah Zea melakukan perintah nya.

" Assalamualaikum ustadzah " salam ustadz Yusuf.

" Waalaikumsalam ustadz " jawab salam ustadzah Zea.

" Oh ya ustadz, ustadz Yusuf sudah makan? " tanya ustadzah Zea.

" Alhamdulillah sudah " jawab ustadz Yusuf dengan wajah yang kemerah - merahan.

" Alhamdulillah, kalau begitu saya permisi ya ustadz" ucap ustadzah Zea.

" Kenapa ustadzah Zea menanyakan soal itu ya ? ah sudah lah " ujar ustadz Yusuf yang langsung pergi meninggalkan kantor karena ia ada keperluan lain di luar pesantren.

Cintaku Dipesantren Abi [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang