3

401 21 12
                                    

Setelah risa dan reza beserta keluarganya menginap satu hari di rumah. Kini hari senin telah tiba, dimana aktifitas akan kembali seperti semula dengan berakhirnya waktu luang atau waktu untuk bersantai. Awalnya kemarin raga meminta yang lain untuk menginap beberapa hari di rumah tapi karena ada urusan perusahaan yang tidak bisa mereka tinggal maka dengan terpaksa mereka semua pulang tadi malam

Kenapa selalu urusan perusahaan? Bukan malah mementingkan raga yang butuh waktu bersama keluarganya? Yang lain sangat menginginkan waktu itu terlebih risa dan reza yang sekarang juga sudah memiliki keluarga masing masing. Tapi apa kalian tahu kenapa perusahaan tidak bisa di tinggal atau di pasrahkan kepada orang lain. Jawabannya satu, perusahaan dengan nama wardana's hampir bangkrut ketika sang pemilik asli meninggal. Risa dan reza waktu itu bersusah payah untuk mengembangkan perusahaan. Sebenarnya mudah jika mereka meminta biaya keuangan kepada kakek mereka yang berada di amerika karena perusahaan yang di pegang kakek nya itu berkembang pesat. Tapi kenyataannya tidak semudah itu, kakek mereka membiarkan mereka bekerja dengan tenaga mereka sendiri. Bukan karena tidak sayang, tapi kakek tau jika risa dan reza bisa!
Dan sekarang terbukti, ditambah bantuan dari dewa dan bella juga membantu jika urusan itu mendesak. Raka? Entah lah

Di pagi hari yang mendung ini, membuat semua orang malas untuk beraktifitas. Seperti halnya dengan raga yang belum bangun dari tidurnya padahal jam sudah menunjukan pukul 06.00 tanpa menyadari sang abang sudah berdiri di samping nya seraya menatap tajam dirinya. Raka langsung menarik selimut raga dengan kasar, tapi hal itu tidak berpengaruh sama sekali. Lalu raka membalikkan tubuh raga begitu saja

" kalo lo dengan suara gue, lo mandi sekarang" ujar datarnya yang melihat raga mulai terusik

" lo jalan sendiri? Atau gue paksa? Ga? RAGA!"

" apa sih bang~ adek kan masih ngantuk!" Gumamnya seraya memeluk guling 

" lo tu mau sekolah apa enggak!? Udah jam berapa lo liat! Bukannya mandi siap siap! Biasa nya juga nggak kayak gini. Habis ngapain si lo semalem, cwoli?" Omel raka

" Apa si! Orang aku habis ngerjain tugas kan aku ga berangkat kemarin!" Ujarnya yang sudah duduk dan menatap malas abangnya

" tugas apaan lo? Lo libur hari sabtu ya! Dan kalo lo lupa hari sabtu sekolah lo itu libur!"

" iya iya! Adek ga usah sekolah ah! Males tau bang, pelajarannya ga enak. Mending adek tiduran di rumah, kepala adek tu masih pusing! Habis mabok kemarin"

" salah sendiri lo ga nolak kemarin! Dan mulut lo sendiri ya yang ngomong kalo lo! Mau sekolah hari ini, gue udah masakin lo! Dan lo ga mau sekolah sekarang? Kalo gitu selamanya dong, biar gue yang repot masak!"

" halah! Abang itu baperan! Yaudah adek mau mandi, sana abang keluar. Anterin adek ya! Awas kalo adek disuruh berangkat sendiri!"

" iya iya bacot lo! Sana mandi! Gue lempar nih! Daritadi juga!" Sentak raka, lalu adiknya pun langsung berlari ke kamar mandi

Setelah persiapan selesai, kini raka dan raga sudah berada di dalam mobil dan siap untuk menuju ke sekolah. Mereka berdua tak henti henti nya berdebat, begitu juga dengan raka karena biasanya dia itu irit berbicara tapi kenapa sekarang dia jadi cerewet sekali?

" abang kasian deh, udah tua ga punya istri. Eh! Pacar aja ga punya loh, ga kesepian bang?"

" yeee, tau apa lo kecebong! Sok asik lo~
Sana minum susu, ga tau apa apa juga. Sosoan lo ngeledek gue, ngaca noh di air comberan!"

" ciaahhh! Ngelawak, bosen kesunyian pak?Sana kalo mau ngelawak ke mastersep"

"Lo yang ngelawak! Orang ngelawak disuruh ke mastersep, ga sekalian noh ke dokter gigi!" Mendengar itu tawa raga semakin kencang

Jiwa Raga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang