Hari ini adalah hari kelulusan bagi kelas 12 hits school. Seluruh sekolah merayakan nya dengan berbagai acara yang di selenggarakan di sekolah, apalagi khusus kelas 12 mereka semua di kumpulkan di aula sekolah berserta para orang tua yang merayakan kelulusan anak nya. Layaknya lulus sarjana, kelas 12 ini di perlakukan layak nya raja dan ratu. Karena memang hari ini adalah hari terakhir mereka berada di sekolah ini
Setelah sesi pelepasan, seluruh kelas 12 kumpul di tengah lapangan untuk bernyanyi bersama serta di video untuk dokumentasi sekolah. Siswa yang lain melihat kebersamaan itu menjadi terharu, mereka melihat kakak kelas nya yang berhasil menyelesaikan sekolah menengah atas ini. Mereka tidak membayangkan apa saja rintangan yang di lakukan kelas 12 hingga dapat lulus seperti sekarang. Tentu banyak yang mereka lewati bukan? Mereka dapat melihat kakak kelas mereka yang senang dan bergembira
Sudah dua bulan setelah raga dan keluarga mengetahui semuanya, mereka juga tidak menyangka waktu akan cepat berlalu begitu saja. Seperti sekarang, mereka menyaksikan kelulusan abang mereka yaitu alvino. Setelah selesai perayaan kini arsena, alvian, argantara, dan raganata menghampiri alvino yang selesai berfoto dengan winata dan sarah
"Anjrlah, udah lulus aja lo bang! Moga aja gua naik ya, masa iya gue tinggal lagi di kelas 10. Tua sendiri dong gue" ujar alvian yang di rangkul oleh alvino
"Tenang aja si, kalo lo jujur nggak nyontek aman itu. Apalagi ada raga yang ngajarin kalian, eh tapi. Kalian malu lah cok! Arga yang adik kalian aja kelas 12 sekarang"
"Yaelah bang! Jangan ngomong gitu dong, gue juga tersinggung ini. Eh! Tapi gue punya ide nih, gimana kalo ketua osis yang baru. Arga aja" usul arsena membuat arga menatapnya sinis begitu juga dengan yang lain, bingung
"Apaan lo? Kenapa harus gue? Tiba tiba banget lo ngomong kayak gitu!"
"Menurut gue itu lo doang yang cocok ar! Apalagi buat gantiin bang al, udah lo aja ketua osis nya. Emang kenapa lo ga mau?"
" Ya lo pikir gampang jadi ketua osis, enak banget lo ngusulin nama gue. Lo aja gih yang jadi ketua osis, ogah gue!"
"Yaudah adek aja yang jadi ketua osis, adek mau kok" celetuk raga tiba tiba
"Nggak/jangan!" Ujar mereka saling bersautan
"Jangan deh, capek dek percaya sama gue" ujar arga yang membuat semua heran
"Eh! Tumben bilang lo gue sama raga? Ngapa? Ada masalah ar? Cerita dong" bisik arsena
"Ehm! Gini aja mumpung bang al lulus, gimana kalo kita liburan? Muncak gitu, mantap tuh! Kita libur satu bulan loh habis ini. Setuju nggak?" Usul arga yang terkesan mengalihkan pembicaraan, apalagi arga tersenyum
"Muncak di mana?" Tanya alvian
" Gunung semeru?" Jawab argantara
"Gue setuju! Boleh kan ayah bunda?"
"Kita nanti bicarakan di rumah ya, biar arga juga izin sama ayahnya dulu" jawab winata
"Bener kata ayah vi, nurut ya sayang. Ohya, selamat ya bang al. Bunda seneng deh bang al habis ini kuliah, pilih universitas yang abang mau. Di manapun itu boleh, asal jangan di luar negri. Setuju?"
" Setuju bunda, nanti abang cari universitas yang bagus deh. Kalo perlu nanti mereka kuliah di sana juga, biar bareng bareng lagi. Ya nggak adek adek gue?"
"Bener banget bang! Kan seru banget kalo kita bareng bareng, iya kan mas?" Ujar raga semangat tapi arga hanya menatapnya datar
"Iya, oh iya om nata. Tadi papah wa arga kalo om di suruh ke perusahaan sekarang, ada meeting penting kata papah. soalnya om nata di wa ga di bales daritadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Raga (End)
Short Storytentang raga yang merasa hidupnya penuh pertanyaan, penuh kebingungan, penuh kekhawatiran. raga pikir selama ini hidupnya akan baik baik saja, walaupun orang tua nya sudah meninggal dan dia dirawat dan di besarkan oleh kakak kakak nya dengan penuh k...