16

320 15 7
                                    

Satu bulan berlalu...

Waktu berlalu begitu cepat, setelah arga dan raga berada di rumah sakit yang ada di daerah kota malang. Sejak seminggu yang lalu, mereka semua sudah kembali ke jakarta karena arga dan raga sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Total dua minggu lebih mereka berada di kota orang, di rumah sakit juga mereka tidur karena raga belum pulih sepenuhnya berbeda dengan arga yang sudah pulih tiga hari setelah raga di pindahkan ke ruang rawat vip bersamanya

Selama disana, raka terus saja mendesak anak bungsu nya untuk mereka bertiga tinggal di amerika. Yang lain sebenarnya juga keberatan, jika mereka berpisah. Tapi mau bagaimana lagi, ini demi kebaikan raga, kesayangan mereka. Demikian dengan arga yang setuju dengan keputusan sang ayah, walaupun memang belum ada yang memaafkan raka. Tapi mereka menghargai keputusan raka yang akan memperbaiki keadaan. Tapi, tetap saja setelah satu minggu kembali jakarta raga tetap saja tidak mau pisah dari keluarganya yang lain

Abu dari jasad james, juga sudah mereka kuburkan di satu pemakaman dengan jonas dan ayu. Mereka merasa sedih atas kepergian james, yang biasa menjadi penengah mereka ketika sedang berdebat dan dengan itu mereka tidak bisa membantah sama sekali. Tapi sekarang? Sepertinya sulit bagi mereka untuk mengalah satu sama lain, apalagi sebagian besar dari mereka memiliki sifat keras kepala

Raka dan arga tidak henti henti nya membujuk raga agar mau pergi dan tinggal di amerika. Risa reza dewa dan bella, mengurus semua hal yang harus di persiapkan raka ketika mengurus perusahaan james, karena mereka tau apa saja yang ada di perusahaan itu berserta peraturannya. Mereka juga sibuk menghubungi pihak perusahaan yang ada disana bahwa raka akan menggantikan james. Intinya tugas raka hanya membujuk raga, selebihnya mereka akan mengurusnya dan nanti raka raga dan arga hanya tinggal disana. Setelah pertemuan kemarin mereka semua setuju jika raka dan kedua anaknya pergi dan raga akan berobat disana, kecuali arga

Bagaimana dengan fajar reyhan dan zahra ketika orang tua mereka sibuk? Tenang saja, ada farah, sara, dan ratna yang dengan senang hati mau di titipi mereka bertiga. Lagi pula suami mereka juga jarang ada dirumah karena harus kerja mengurus perusahaan. Lalu alvino, arsena dan alvian? Mereka juga tidak betah dirumah dan lebih memilih nongkrong bersama teman teman nya, tapi bukan berati mereka tidak peduli dengan keluarga. Ya namanya juga anak muda, terlebih mereka laki laki. Mereka ingin bebas, bukan begitu?

"Adek ga mau ayah, mas arga juga kenapa si kalian maksa adek terus?! Kalo adek ga mau ya ga mau, jangan maksa dong" ujar raga tidak suka, karena baru saja mereka selesai sarapan dan sekarang tengah berada di kamar raga

"Ayah mohon dong dek, ini usaha ayah buat nebus kesalahan. Dan ini juga kebaikan adek, adek bakal berobat disana dan adek bakal sembuh", ujar raka yang membuat mata raga berkaca kaca

"Adek tu udah ga bisa sembuh yah! Semua itu percuma, kita jauh dari keluarga. Mending aku sakit sakit tan tapi kumpul keluarga dari pada jauh dari keluarga tapi aku ga tau bakal mati atau enggak. Karena alesan ayah buat perobatan adek kan?!"

"Bisa dek, adek bisa sembuh! Tipe diabetes adek itu yang tipe kering, bukan basah! Kalo kita berusaha berobat yang lebih efektif, ayah yakin itu ga bakal sia sia. Ayah juga bakal ke psikiater yang ada di sana! Ayah juga pengen sembuh dek, ayah mohon sayang~"

"Udahlah dek, nurut aja. Semua keluarga kita juga udah pada setuju dek, kita mau adek dan ayah sembuh! Kalo adek tetep nolak pun percuma, karena semua udah di urus sama om dan tante" jelas arga

"Yaudah adek mau! Tapi dengan satu syarat!"

"Apa? Bilang sayang" tanya raka

"Adek mau ke makam bunda. Oma opa sama grandpa juga" raka dan arga mengembangkan senyum nya lega, akhirnya raga mau juga

Jiwa Raga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang