8

267 15 9
                                    

Maaf jika ada kesalahan dalam mengetik

Selamat membaca💞

Hujan malam ini cukup deras, bahkan bisa di bilang hujan angin disertai suara petir yang bergemuruh saling bersautan. Sebagian orang heran padahal sejak tadi pagi cuaca baik baik saja dan tanpa adanya mendung, tiba tiba saja hujan deras sekali seperti ini. Hujan memang membawa keberuntungan, ada juga yang menganggap hujan adalah tanda mala petaka yang terjadi di luar ekspetasi kita. Semoga hujan deras kali ini membawa kabar baik untuk orang yang menantikan nya

Paska kemarin raga telat kontrol yang mengakibatkan dirinya harus menginap satu hari rumah sakit untuk menstabilkan kondisi tubuhnya yang hampir drop. Dengan itu juga raka tidak memberi kabar tentang raga pada siapapun bahkan pada james sekali pun, pikir raka semua akan baik baik saja. Terlebih dokter juga mengatakan jika raga hanya butuh satu hari untuk memulihkan kondisinya, dengan satu syarat raga harus kontrol tepat waktu. Dengan itu raka memutuskan untuk tidak memberi tahu siapapun, dia bisa menjaga raga. Apa raka akan melakukanya?

Setelah menemani raga tertidur satu jam lalu, di pukul 10 malam raka memutuskan untuk keluar dari ruangan raga. Dan menerobos hujan lebat menuju cafe tongkrongan di depan rumah sakit itu, memesan kopi dan tak lupa dia juga menghisap rokok nya. Kenapa tidak menghisap sabu? Raka tidak segila itu sampai menghisap sabu di tempat umum. Jujur, raka memang gila saat ini, tapi bedanya dia dapat mengontrol dirinya untuk tidak berbuat onar

Samar samar raka melihat seseorang memakai jas hujan masuk ke dalam rumah sakit. Raka membiarkan saja, toh mungkin itu orang yang kehujanan karena naik motor lalu masuk ke rumah sakit itu untuk menjenguk saudaranya. Kembali fokus menatap hujan yang kini turun semakin derasnya, lalu raka terfokus pada sebuah mobil yang berhenti di depan cafe itu. Melihat siapa yang keluar dari mobil itu, raka berniat memanggil nya

Baru saja ingin memanggil, orang itu sudah mengetahui keberadaan raka. Orang itu menyuruh temen temen nya mencari tempat duduk, dan dia sendiri duduk di hadapan raka

"Lo ngapain disini?"

"Nyantai, kenapa emang?" Tanya raka

"Gimana keadaan raga?"

"Dia dirumah sakit, besok baru boleh pulang"

"Rumah sakit itu?! Kenapa lo ga kabari gue bang?! Jangan jangan keluarga lo juga nggak lo kabarin?!" Orang itu terlihat kesal

" Emang, Raga juga baik baik aja. besok kan dia pulang, lo ga usah panik santai aja"

"Ck! Dan lo kenapa malah disini? Bukannya jagain raga! Bang! Lo bisa sesantai itu?! Gimana kalo raga kenapa napa hah?!"

" Ck! Sssttt! Berisik ar! Santai aja kenapa si, pake teriak teriak segala, malu di liatin orang, bego! Lo disini juga ngapain?!"

" Bukan urusan lo! Daripada lo nggak jelas disini sendirian, mending lo balik sekarang!"

" Bacot lo! Terserah gue lah mau ngapain, repot banget lo ngurusin gue"

" Ga sudi gue ngurusin lo! Gue kayak gini karena gue peduli sama raga! Nggak kayak lo bang?! Bisa bisa nya lo malah disini?!"

"Bodo amat sama omongan lo, mending sekarang lo kesana. Duduk! Sama temen temen lo! Ga usah ganggu gue" ujar raka datar, dengan itu raga pergi setelah menendang kursi yang ada di hadapan raka, dia hanya terkekeh melihat aksi arga. Kemudian arga bergabung dengan teman teman nya yang lain

Jiwa Raga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang