8. KTP

473 13 2
                                    

"Duh, cape juga hari ini. Tapi gapapa yang penting mobil gue udah balik.... sekarang saat nya gue istirahat" Berlin membaringkan tubuhnya dikasur.

Setelah 3 jam Berlin tertidur ia dikagetkan dengan suara nada dering ponsel nya.

"Ah elah! Siapa si? ganggu gue tidur aja." Gerutu berlin, sekaligus melihat layar ponsel.

"Linnn! Cepetan lo akses ke website kampus pilih dosen buat matkul kita semester depan. Supaya kita bisa satu kelas lagi." Ajak Mia yang meminta Berlin untuk segera memilih dosen yang sama.

"YEHHH BENER BENER YA LO! gue kira ada apa nelepon gue." Racau Berlin sekaligus menaikan nada suaranya.

"Udah ah buruan Lin!"

"Yayaya.." jawab Berlin lalu membuka website kampus.

Berlin menutup telepon bersama Mia. Sekarang ia lagi fokus untuk memilih dosen di semester selanjutnya.

"Yaelah! Pilih dosen doang harus pake KTP?! Aneh ni kampus."

"Lah... sebentar-bentar" Berlin sedang mencari KTP-nya di dompet.

"KO NGGA ADA?! APA KTP GUE JATUH?!" Batin Berlin yang mengeluarkan semua isi tas nya. Ia sedang memastikan KTP-nya terselip atau memang tidak ada.

"Bentar deh, tadi pagi gue ke kampus terus pulang nya ke Polda..." Berlin menjabarkan semua kegiatan hari ini.

"OHH! GUE BARU INGET! KTP gue, masih di polisi gila itu."

"Wahh, kayanya tuh orang sengaja banget ngga balikin KTP gue." Tuduh Berlin

Berlin langsung mengirim pesan kepada Bima untuk segera mengembalikan KTP miliknya.

"Pak, ini saya Berlinda. Bapak sengaja ya tadi ga sekalian kasih KTP saya? Dasar modus! bilang aja mau ketemu saya lagi." Berlin mengirimkan pesan itu ke Bima.

Setelah 20 menit Berlin terus
menunggu balasan Bima.

"Jangan salahin saya, siapa suruh anda hanya mengambil kunci mobil dan KTP-nya ditinggalin." Balasan Bima di pesan itu.

"Alah bilang aja ngga mau ngaku, Udah cepetan balikin KTP saya. Lagi Butuh banget ni."

"Sekarang saya sudah pulang dari kantor. Besok saya tidak ke Polda jadi kalau memang anda mau mengambil KTP. temui saya di Kafe Xieman jam 08:00, kalau anda telat sedetik saja saya pergi."

"Siap om." Balas Berlin di pesan itu

"Saya bukan om-om! Umur kita hanya selang 5 tahun."

"Itu sama aja tua! Tapi kok? lo bisa tau gitu? Wah lo pasti baca KTP gue ya!"

"ya" balasan Bima untuk menutup chat mereka.

BIMANTARA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang