"Non Berlinn...bangun non..." Bi Ani mengetuk-ketuk pintu kamar Berlin.
Berlin langsung bersaut "iyaa bi, aku udah bangun ko."
"Sekarang lihat jam non, bukannya hari ini non Berlin mau ada Ujian Akhir Semester?"
Seketika mata berlin terbuka lebar ia baru menyadari bahwa hari ini akan ada Ujian Akhir Semester.
"ADUHHH MATII GUE!" Teriak Berlin di dalam kamarnya.
Berlin langsung melihat jam menunjukan 7.30 WIB yang berarti ia masih punya waktu 1 jam lagi buat bersiap-siap.
"Cepat turun kebawah buat sarapan ya non"
"Iyaaa bi...Terimkasih ya"
Bi Ani langsung berjalan menuruni anak tangga.
"Untung aja bi Ani bangunin sekarang. Jadi gue masih punya waktu 1 jam buat rapih-rapih terus berangkat ke kampus deh." Berlin terlihat sangat tenang.
Berlin sudah bersiap untuk berangkat ke kampus.
"Bi, aku jalan dulu ya..." Pamit Berlin
"Iyaa non, hati-hati ya jangan sampai kena tilang lagi."
Berlin menjawab cepat sambil tertawa "iyaa bi tenang."
***
"Hah udah jam segini aja? Ko cepet banget si." Berlin langsung mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi
"Duh, tumben banget ni jalanan macet. Ada apasih?" Berlin melihat ke arah depan kaca mobil
Wahhh, perasaan gue mulai ga enak nih.
"Ohh, sekarang lagi ada ganjil,genap Pantes aja macet...ehh bentar ini tanggal berapa?" Berlin mengecek tanggal di handphone nya itu.
"ANJIRRRRR! TANGGAL 20? MAMPUS GUE!" Gerutu berlin yang terus memukul-mukul setir mobil.
Tak lama dari itu, seketika polisi memberikan arahan tangan supaya mobil Berlin segera menepi.
"Ya Tuhan...cobaan apalagi ini." Berlin Mengikuti arahan polisi dan langsung turun dari mobilnya.
Polisi itu sama sekali belum berbicara tetapi sudah di sentak oleh Berlin.
"Pak, saya mohon pak jangan tilang saya sekarang...hari ini saya mau UAS." Berlin memberikan ekspresi wajah melas.
"Tidak bisa! Mana SIM dan STNK anda?"
"Sebentar saya ambil dimobil saya pak." ia Mencari-cari SIM maupun STNK tetapi tidak menemukannya.
Begooo banget gue! kemarin kan ni mobil baru dicuci terus tuh SIM sama STNK gue taro ditas merah.
"Mana bu, SIM dan STNK nya!?" Polisi itu memaksa Berlin untuk segera menyerahkannya.
"KETINGGALAN!" Sahut Berlin dengan nada keras.
Seperti biasa Berlin sudah tidak bisa menahan emosinya. Karena ia pikir bahwa hari ini tidak ada tilang gajnil genap.
"Loh kenapa jadi ibu yang marah-marah!?" Polisi itu langsung berbicara tegas menatap Berlin.
"Ya kan udah gue bilang. kalo hari ini gue mau ada UAS, tinggal kasih jalan aja sih ribet banget!"
"Gabisa gitu dong bu, ikuti aturan lalulintas yang berlaku jangan seenaknya aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMANTARA [On Going]
DragosteIni tentang Bimantara Mavendra lelaki muda yang berhasil mencapai Profesi sebagai Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), dengan lambang pangkat 2 bintang. memiliki sikap tegas, berwibawa, cool. yang selalu bisa diandalkan. Juga tentang Berlinda Rosa...