"Andai gue bisa tinggal sama kalian bang, jujur gue pengen banget tinggal sama kalian." ucap Sebastian dalam hati.
"Tapi Seb cuma bisa berharap, Seb nginep disini aja susah banget apalagi sampai tinggal disini."
"Apa ini emang udah jalan hidup Seb ya? Ga bisa bebas ngelakuin apapun yang Seb pengen."
"Seb pengen seperti kalian bang, bisa bebas ngelakuin apapun."
"Tapi kalau suatu saat Seb udah ga kuat, Seb pengen tinggal sama kalian."
"Bang..." lirihnya tapi bisa membuat semua abangnya menoleh kearahnya.
"Kenapa?" tanya Ryan mewakili.
"Mmm Seb boleh tanya?"
"Boleh dong, emang mau tanya apa?" tanya Regie.
"Kalau suatu saat Seb pengen tinggal disini, apa boleh?" tanyanya sembari menatap abangnya satu-persatu.
"Kenapa nanya segala sih dek, jelas bolehlah. Bahkan kalau mulai hari ini juga kamu pengen tinggal disini aja ga apa-apa. Kita malah seneng kalau ada kamu." ucap Oliver.
"Nah bener kata Olie, kapanpun kamu pengen tinggal disini silahkan dek. Kita ga akan larang kamu." sahut Justin.
"Yang ngelarang bukan kalian bang, tapi papah..." batinnya.
"Hm makasih bang."
"Kenapa kamu tiba-tiba tanya kayak gitu?"
"Hehe ga apa-apa kok bang, cuma pengen tau aja."
"Ouh gue kira kenapa, kalau ada apa-apa cerita ke kita ya."
"Mmm iya bang."
"Yaudah lanjut gih mau tidur atau masih mau disini?" ujar Kane.
"Kalau kalian masih mau disini ga apa-apa, Seb ke kamar dulu."
"Yaudah kalau gitu tidur dulu sana, nanti kita nyusul."
"Okey."
•••
Langkah Sebastian bukan menuju ke arah kamarnya melainkan kearah lantai paling atas alias rooftop yang ada di rumah itu.Drrttt
Getaran dari ponselnya membuat ia langsung merogoh saku celananya lalu mengecek siapa yang mengirim pesan kepadanya.
-••°••-
Papa|Sebastian!!!
|Kamu beneran ga pulang?!
|Kamu udah berani ngelawan perintah papah?!Seb ga berniat ngelawan papah|
|Terus kenapa ga pulang?!
Sama abang ga boleh pulang, suruh nginep sini|
Abang juga udah izin sama mamah||Alasan
Ga pah, beneran|
|Oke papah tunggu besok pagi, awas aja kalau ga pulang!
Iya pah|
-••°••-
•••
"Abanggg!!! Gue pulang dulu ya???" teriaknya menggelegar."Aduhh Seb jangan teriak-teriak anjirr, masih pagi ini." ucap Justin kesal karena
"Ini udah jam 10 bang, pagi darimana coba?!"
"Whatt?!! Beneran ini udah jam 10? Jangan bohong lu."
"Ngapain juga gue bohong."
"Aishh ya udah lu bangunin yang lain ya, gue mau masak dulu."

KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER | NSB
Ficção Adolescente"Gue ga betah disini." "Percuma juga kalau gue disini dan ditekan terus." Bagaimana sih rasanya hidup bebas tanpa tekanan dari orang terdekat kalian? Gue pengen ngerasain itu. Sebastian? Ya dia adalah sosok remaja yang hidup dibawah tekanan orang t...