4. Bus

4 0 0
                                    

Jangan lupa Vote, komen, follow dan komentar.

Happy Reading

.

Alvian Nagendra merupakan laki laki dengan tinggi 177 cm tak ayal laki laki itu sangat didamba- dambakan oleh banyak perempuan. Tubuhnya yang atletik juga tinggi badannya menambah daya kesan ketertarikan sendiri. Tak hanya disana, Alvian rutin berolahraga membuat otot ototnya terlihat jelas terbentuk. Alvian itu hampir sempurna jika saja dia tidak menaksir Zella.

Tak hanya itu, Alvian memiliki wajah yang tampan, alisnya yang tebal, hidungnya yang mancung juga bibir yang pink tipis. Apalagi saat ini laki laki itu menyandang gelar ketua band, jadi siapa sih yang nggak mau sama Alvian?

Memang Band The Petter belum sebegitu terkenalnya dikarnakan band tersebut jarang sekali konser. Karna apa? Ntahlah. Namun meskipun begitu, masih banyak fans diluaran sana yang menjunjung band tersebut.

Dari 1 tahun yang lalu, Alvian memiliki tekad yang kuat agar bisa mendapatkan hati Zella. Namun apalah daya, itu tak semudah yang dipikirkan. Gadis itu benar benar jual mahal!

"Bun? Kira kira kalo Abang bawa bekel bakal diejek ngak yah?" Pikir Alvian pada wanita paruh baya yang kini sedang menyiapkan lauk pauk diatas meja makan.

"Bwhaaaaa, ngak salah denger tuh?!" Tawa menglenggar serta nada yang meremehkan berasal dari Gadis yang berbeda 1 tahun itu dengan nya. Vanessa Angel Nagendra. Adik Alvian. Sikap dan sifatnya pun tak jauh berbeda.

"Adek ihh, jangan gitu," tegur Vania. Wanita itu mulai duduk dikursi meja makan.

"Abang mau bawa bekel?" Tanya Vania.

"Iya, tapi bukan buat Abang sih, tepat nya buat calon istri Abang," jawab Alvian tanpa beban.

"Bwwhaaa, Calon istri? Haluuu," sahut Vanessa masih tertawa tak percaya. Ayolah, Vanessa tidak yakin bahwa Kakaknya punya pacar, dilihat dari perlakuan padanya selama ini yang usilnya nauzubillah, jadi bagaimana dia bisa punya pacar? Katarak  kali ahh mata ceweknya.

"Adek ih,"

"Diem Lo nyet," ucap Alvian tanpa suara. Tentu saja ia tidak berani karna ada Bundanya bisa bisa ia digantung karena ngomong kasar.

"Tuh, tuh, tuh Bun, dia ngomong Vanessa Monyet," adu Vanessa membuat Alvian menggelengkan kepalanya.

"Dihhh apaan sih, dari tadi Abang ngak ngeluarin suara," elak Alvian.

"Udah, udah, pusing Bunda ih... Jadi Abang mau bawa bekel buat pacar Abang?"

"Bukan pacar Bunda, tapi calon istri!" Tegas Alvian membuat Vania menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Yaudah Bunda siapin dulu yah,"

"Makasih Bunda cantikkkkqqq," puji Alvian dengan senyuman yang begitu mengembang.

"Dih, ilfil Gw sama Lo bang."

Jam sudah menunjukkan pukul 10, senyuman mengembang tercetak diwajah Alvian, tentu itu menarik perhatian Siswi yang berpapasan dengan Alvian. Cowok itu berjalan lebar menelusuri lorong dengan paper bag ditangannya.

Tentu itu adalah bekal untuk Zella, pujaan hati nya. Sejak dari pagi tadi, Alvian berhalu Zella akan senang kegirangan ketika menerima bekalnya. Ahhhh, mengingat itu ia jadi tak sabar menunggu reaksinya. Boleh kan ia berlebihan?

Pertama mengecek Kelas, matanya mengeliar kesana kesini sebelum berhenti disatu titik.

Zella, dia sedang tidur sendirian di Kelas dengan posisi kepala dilungkupkan diatas tangannya. Gadis itu terlihat begitu tenang meskipun sedikit terusik dengan posisinya.

My Bad Ice GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang