1. Zella

6 1 0
                                    

Happy Reading

.

Kepala seorang gadis tertoleh kesamping setelah menerima tamparan keras dari Wanita paruh baya yang merupakan Ibu angkat gadis tersebut. Wanita itu menatap tajam pada anak gadisnya yang baru saja pulang selarut ini. Tidak ada perlawanan balik membuat suasana menjadi canggung ditengah malam ini.

"KAMU MAU BELAJAR JADI JALANG ZELLA?!!" Amuk wanita tersebut terlihat sudah marah besar dibuktikan dengan urat uratnya yang sudah tercetak jelas dileher.

Zella yang disebut hanya terdiam tanpa menyahut, kepalanya menunduk menatap lantai berwarna putih. Bukan, ia bukan takut. Hanya saja ini adalah pengaruh dari Alkohol, mendengar suara bising juga tamparan keras itu membuat kepalanya semakin pening.

Tarikan kasar dari rambutnya berhasil membuat kepala Zella mendongak menampilkan keadaan wajahnya yang kacau. "JAWAB ZELLA!! KAMU ITU ANAK GADIS!! NGAK PANTAS SIKAP KAMU BEGINI!!"

Alih alih menjawab Zella malah terkekeh sarkas. Dia menepis tangan itu dari rambutnya, "hha, justru Lo yang jalang... Sialan! Apa perduli Lo HAH?! Berani beraninya LO MASUK KE DALAM KELUARGA GW!!"

"Jaga ucapan kamu Zella!!"

"Kenapa kesinggung? Emang kenyataannyakan?"

"ZELLA!!"

"APA HAH?!! LO TAHU KAN GUE NGAK SUKA DIBENTAK!!!"

Deringan alarm dari atas nakas mengusik ketenangan gadis yang masih berada didalam selimut, tangan putihnya keluar dari sela sela selimut untuk mematikan alarm tersebut, namun sialnya alarm itu malah terjatuh membuat gadis itu terpekik tertahan ka...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deringan alarm dari atas nakas mengusik ketenangan gadis yang masih berada didalam selimut, tangan putihnya keluar dari sela sela selimut untuk mematikan alarm tersebut, namun sialnya alarm itu malah terjatuh membuat gadis itu terpekik tertahan karenanya.

Dengan malas Zella membuka selimut, cahaya matahari dengan lembut menyapu seluruh wajahnya yang berantakan belum lagi rambut yang sudah tidak berbentuk sudah mirip seperti singa jadi jadian.

"Awssss," rintihan kecil keluar dari mulutnya ketika merasakan sakit di kepala. Ahh benar, perlakuan buruknya yang selama ini ia kubur kembali dilakukan belakangan ini.

Tanpa sengaja matanya menatap jam dinding yang sudah menunjuk pukul 8 pagi. Mata gadis itu melotot panik. "Njir, jam 8, alarm sialan!" Geramnya langsung bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi yang seruangan dengan tempat tidur nya.

30 menit berlalu, alis Zella bertaut heran menatap Wanita yang semalam memarahi nya sedang menyiapkan sesuatu yang ia yakini itu adalah kotak bekal.

Tadinya Zella akan serapan, namun sepertinya ia urungkan setelah lagi lagi melihat wanita itu.

Menyadari keberadaan Zella yang ditunggu tunggunya, senyum merekah tercetak jelas di wajah awet muda wanita yang bernama Thania.

"Zella, tunggu," ucapnya. Dia membawa paper bag kearah Zella. "Ini bekel kamu, maafin Bunda yah semalem, Bunda kelepasan. Lain kali kamu jangan bikin Bunda khawat-,"

Prangg...

"LO BUKAN BUNDA GW SIALAN!!" Dengan tak berperasaan nya Zella melemparkan paper bag tersebut membuat isi paper bag berserakan dilantai.

Zella paling benci jika ada orang yang mengaku sebagai Bundanya, ia tahu Bunda nya sudah tiada, maka dari itu Zella tak mau mengganti posisi Bunda nya selain ibu kandungnya sendiri.

"ZELLA!! Kamu apa apaan sih!" Gertak Thania. Dia menatap tak percaya pada Zella.

Thania memang rutin membuat bekal untuk Zella, tapi mengapa kali ini gadis itu malah melemparkan nya?

"Gw benci Lo ngaku ngaku sebagai Bunda Gw! Lo cuma pembantu ngerti?!!" Tekan Zella memberikan peringatan. Baru saja akan pergi, sebelah tangan nya tercekal siapa lagi jika bukan Thania. Gadis itu sudah mengeraskan rahangnya kesal.

"APA LAGI?!" Bentak Zella.

"Tungguin sebentar yah, Bun- ahh.. Aku buatin lagi bekal buat kamu," ucap Thania memaksakan untuk tersenyum.

"Stop bikinin Gw bekel, ngak guna!"

Setelah mengucapkan itu Zella beranjak pergi setelah menyentak kasar lengan Thania. Dia mungkin tidak sopan namun kehadiran wanita itu sudah membuat hidup dirinya dan keluarganya berubah total.

Ia sungguh benci.

Zella memperhatikan satu persatu murid yang berjalan berlawanan arah menatapnya aneh? Ntahlah, mereka melihat dirinya seolah dirinya adalah manusia aneh. Mungkin mereka berpikir untuk apa datang ke Sekolah dijam segini? Masuk Sekolah pun sudah hampir 2 jam yang lalu.

Kenapa Zella bisa masuk ke Sekolah? Tentu saja gadis itu tidak akan cape cape membujuk satpam lalu berakhir dihukum Guru, ia lebih memilih memanjat tembok, jujur saja dia sedikit menderita dikarenakan ia mengenakan rok, namun itu semua bisa ia atasi.

Beruntung, ini adalah hari keberuntungan gadis itu. Kelas sedang jamkos membuat dia langsung menyelonong masuk dan duduk di bangku barisan belakang, bangku favorit nya sejak SMP.

"Zella Lo kemana aja begoooo?!!" Suara terkesan cempreng menyambut nya membuat Zella mendelik sinis.

"Lo kalo ngomong di filter dikit Napa? Pantesan ngak ada yang mau sama Lo Karin!" Bukan, bukan Zella melainkan gadis lain yang duduk dibangku depan Zella, dia memutar tubuh dan kursinya untuk menghadap kearah Zella.

Nama yang disebut Karin itu mendelik sinis. "Dihhh, hidup hidup Gw napa Lo yang repot nenek lampir?" Ledek Karin yang diabaikan oleh Vebby, gadis itu hanya fokus pada cermin ditangannya, daripada berdebat ia memilih untuk mengecek wajahnya siapa tahu kan ada yang hinggap atau bedaknya luntur.

"Yehhh, dasar nenek lampir," cibir Karin karna ucapannya tidak dibalas.

"Lo dari mana aja Zell? Tumben jam segini baru dateng, biasanya juga Lo dateng jam enam-an tuh."

"Suka suka Gw lah," singkat Zella, dia mengeluarkan benda pipih nya sekedar mengecek WA ataupun scroll scroll.

"Nih yah tadi pas Gw ketoilet, si Alvian nanyain Lo mululu, nanya Lo udah dateng apa belum lah, nanya barang kesukaan Lo lah, ini lah itu lah, muak Gw denger nya tahu. Lo bener ngak suka sama si Alvian Zel? Secara garis besarkan dia most wanted boy Sekolah kita,"

"Ngak minat," malas Zella.

"Andaikan aja si Alvian ngejar Gw, udah pasti dari dulu Gw bakal gebet tuh cowok," sahut Vebby. Dia menyimpan cermin kecilnya kesaku rok abu abu.

Sudah tidak aneh jika mereka selalu membahas Alvian. Menurut mereka, Alvian adalah cowok tolol dimana Zella sudah menolaknya berkali kali tapi cowok itu malah ngejar terus terusan. Apalagi kalian tahu, cowok itu sudah mengejar Zella 1 tahun ini dan respon nya tentu saja Zella tidak memperdulikan kehadiran nya seolah cowok itu hanyalah bayangan semata.

Dimata orang lain, Alvian memang good boy. Dia cowok berperawakan tinggi, ganteng, kaya, ketua band, humoris, pokonya sempurna namun sayang hati cowok itu sudah menyimpan nama siapa lagi jika bukan Zella.

"Zella sayanggggg...,"

To be continued...

Baru awalan yah gays

Bantu buat promosiin yahh...






My Bad Ice GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang