18 Peduli

366 14 0
                                    

"Bella tisu"
Ucap Fika meminta kotak tisu yang ada di tangan Bella

"Ini"
Jawab Bella memberikan kotak tisu itu, kenapa drama Korea memang sangat mengandung bawang? Kan jadi mewek

"Iisssshhhh"
Suara perasan lendir yang ada di dalam hidung Fika menggema di seluruh ruangan.

"Jorok banget"
Ucap Lista menatap kesal Fika.

"Lebay lu"
Kini Naura yang berbicara dengan tangan yang menggerauk wajah Fika

"Nggak kok, ini emang sedih banget"
Ucap Lili yang di anggukan oleh Bella dan Fika

"Iya kan bawang merah, putih, abu-abu, ungu, coklat banget"
Ucap Fika yang kembali menangis.

Tingggg......
Bunyi notifikasi dari ponsel Lista, membuat mereka kompak menatap Lista yang kini telah menatap ponselnya.

"Siapa?"
Tanya Naura yang ada di samping Lista

"Kak Kenzo"
Ucap Lista yang di anggukan oleh mereka

"Kenapa katanya"
Tanya Fika kepo.

"Mau nongkrong"
Jawab Lista yang membuat Fika menatapnya kesal

"Bucin banget anjir"
Sambar kesal Fika, nongkrong doang harus ngabarin? Lah dia Riski yang mau pacaran saja kadang-kadang tidak memberitahunya

"Komunikasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam berhubungan"
Ucap Lista yang membuat Bella berfikir sebentar, apa komunikasinya dengan Bara tidak baik?

2 tahun tidak ada kabar, 2 tahun di kira meninggal dunia. Jadi wajar jika mereka begini sekarang
"Mikirin apa sih jauh banget"
Ucap Naura menatap Bella yang bengong.

"Sejauh ini. Ini yang paling jauh"
Ucap Fika yang masih bercanda, walaupun itu sebenarnya adalah sebuah penghibur untuk Bella

"Lanjut nggak ini?"
Tanya Lista yang tidak mau melihat Bella semakin memikirkan hubungan tidak baik-baiknya dengan Bara

"Nggak aku mau pulang. Udah malem "
Jawab Bella menatap jam yang ada di tangannya.

"Ohhh balik sama siapa?"
Tanya Fika menatap Bella yang juga tampak berfikir.

"Ojol"
Jawab Bella yang tidak tahu harus menjawab apa lagi.

"Mending lu telfon Kak Bara deh"
Saran Lista yang membuat mereka semua menatapnya.

"Bener. Komunikasi"
Ucap Fika menyetujui ucapan Lista.

"Di coba aja dulu"
Sambung Naura yang membuat Bella mengangguk samar

Bella meletakkan ponselnya di telinga saat nomor Bara sudah tersambung. Lama dering ponsel itu berbunyi tidak ada tanda-tanda Bara akan mengangkatnya.
Sampai.
"Nggak di angkat "

"Udah nggak papa kok, aku pulang sendiri aja"
Lanjut Bella, ia sudah tahu Bara sedang bersama dengan Dinda dan di jam seperti ini mungkin Bara sudah mengajak Dinda untuk tinggal bersama.

"Kak Bara lagi nongkrong kali"
Ucap Fika yang masih positif dengan Bara. Padahal mulutnya sangat gatal sekarang.

"Iya sih positif aj......"
Belum sempat hati Bella membulatkan untuk mengiyakan ucapan temen-temennya, kenyataan pahit kembali di teguknya

Tingg.....
Mata semuanya turun menatap ponsel Bella yang berbunyi.

"Kenapa Bell?"
Tanya Lili yang melihat perubahan wajah Bella yang sedih menjadi semakin sedih

Kak Bara

Ap Bella, kka lgi sm Dinda. Ad uran.

Bella menatap betapa singkatnya Bara membalas chat nya.
"Coba liat"
Ucap Fika mengambil ponsel Bella, tangan Fika yang memang cepat mengalahkan petir membuat Bella tidak bisa berbuat apa-apa.

"Keterlaluan Kak Bara"
Fika menahan emosinya yang sebentar lagi akan tumpah. Menatap chat Bara

"Yang sabar ya"
Ucap Naura mengelus pundak Bella, pundak itu sangat berat sekarang.

"Makasih ya, aku beruntung banget karena bisa dapat temen-temen yang baik kayak kalian"
Kompak mereka semua berpelukan. Saling menguatkan di setiap kondisi.

"Kita udah nggak bisa maksa lu buat dapetin hati Kak Bara lagi."
Ucap Lista menatap Bella

Fika juga mengangguk setuju mendengar ucapan Lista
"Bener, kalo dipaksa takutnya lu nyakitin hati lu sendiri"

"Kita bakalan dukung semua keputusan lu"
Lagi mereka kembali berpelukan.

* * * * * *

Setelah sekitar 30 menit Bella berpamitan untuk pulang, mereka masih menikmati Bella, walaupun dengan mata yang masih menonton drama Korea mereka.

"Kasian Bella"
Ucap Fika yang menghapus air matanya dengan lebay

"Bangke"
Umpat Fika begitu ponsel Lista kembali berbunyi.

"Siapa?"
Tanya tidak sabar Lili menatap Lista

"Kak Kenzo"
Jawab Lista yang membuat Fika membulatkan matanya

"Anjir bucin banget!!"
Jerit Fika, kenapa harus ada pasangan sebucin ini???

"Ohh diem"
Ucap Lili membekap mulut Fika yang masih mengeluarkan seribu bahasa yang entah apa maksudnya

"Halo kenapa Kak?"
Tanya Lista saat sambungan telepon telah tersambung.

"Halo Lista, kamu sama temen-temen kamu datang ke jalan mawar, cepat!"
Ucap Kenzo diseberang sana membuat Lista mengerutkan keningnya

"Kenapa emang Kak?"
Tanya Lista lagi

"Udah. Kesini aja dulu, ada Bella disini"
Jawab Kenzo. Lista yang mendengar ada nama Bella langsung mengiyakan ucapan pacarnya itu.

"Kenapa, Kak Kenzo mau tidur?"
Tanya Fika memutar matanya malas

"Kata Kak Kenzo kita harus ke jalan mawar"
Jawab Lista yang membuat Fika semakin mengangga

"Maksud lu kita harus ikut lu ketemu sama Kak Kenzo? Gue nggak mau jadi nyamuk anjrong"
Ucap Fika yang bertanya dan menjawabnya sendiri.

"Iihhh nggak, kata ada Bella di sana "

"Yah udah kesana"
Ucap Fika yang langsung berdiri dari duduknya.



Satu Janji Untuk Dia!! (ALDEBARA 2. ENG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang