2. Perkenalan Naven dan Niel

20 2 0
                                    

Happy Reading!!!

Naven pun akhirnya keluar dari rumahnya itu setelah sekian lama Nathan menunggu.

"Lama bat si lu, gw udah nunggu 20 menit anjir" ujar Nathan yang kesal dengan Naven.
"Shutt, tuh kan bener kata gw juga dia jam 07.00 lewat rumah gua" kata Naven yang berbisik kepada Nathan.
"Ouh gua tau kenapa lama, lu nungguin dia lewat rmh lu kan. Tapi btw sekarang bukan jam 7" Nathan yang memberitahu Naven dengan melihat jam.
"Udahlah biarin yang penting itu takdir gua" kata Naven yang kekeh.

Ternyata Naven tidak keluar rumah karena ia menunggu wanita itu melewati rumahnya, walaupun bukan jam 7 pagi.

Mereka pun berjalan menuju halte bus tersebut. Dengan kelakuan Naven, ia berusaha mendekati perempuan itu tetapi ia takut maka ia menyuruh sahabat nya itu.

"Than, coba lu ajak ngobrol lu kan temen kelasnya, nanti minta nomor nya gitu" ujar Naven kepada Nathan
"Kenapa harus gua, kenapa ga lu aja jadi cowo kok ga ada keberanian" kata Nathan yang membalas pembicaraan Naven.

Nathan pun mulai mengobrol dengan wanita itu. "Eh lu kelas 12C kan ya" ujar Nathan yang memulai pembicaraan.

"Iya gua anak 12C tapi gua punya nama ya" balas sang perempuan.
"Eh iya nama lu siapa emang?" tanya Nathan kepada wanita itu.
"Anasera Niel Quertla" itu lah nama perempuan yang Naven sukai.

Naven pun terkejut dengan nama wanita yang ia sukai, tidak kalah cantik dengan tampangnya namanya pun sangat lah cantik.

"Anjir namanya bagus banget cok" batin Naven.
"Ngapa lu diem ven?" tanya Nathan yang tau bahwa Naven sedikit terkejut dengan nama wanita yang dia sukai.

Seketika menjadi hening dan sedikit canggung hingga....

"nama lu siapa?" tanya Niel kepada Nathan.
"Ouh iya nama gua Nathan Cristian Pramudika, ini temen gua kelas 12A Navendra Mahadewa Suhendar" jawab Nathan
"Wah anjir dia diem doang pas denger nama gua, padahal nama gua bagus kaya orangnya ganteng." lagi-lagi batin Naven yang berbicara.

Naven pun berbisik kepada Nathan.

"Than sulit anjir kayanya cewe nya dingin deh kaya kulkas 2 pintu" bisik Naven kepada Nathan
"Ah lu mah gampang menyimpulkan nanti ujung-ujungya menyerah."
"Ya atuh dia denger nama gua ga terkesima padahalkan nama ama muka gua bagus ya" dengan pede nya seorang Naven.
"Baru juga bilang gua, jangan gampang menyimpulkan lu teh." kata Nathan kepada Naven.
"Ah lu mah dukung kek" ujar Naven yang sedikit emosi.
"Iya in aja dah serah lu, padahal dari tadi gua dukung dengan kalimat yang buat lu semangat" Nathan yang sudah cape melihat tingkah sahabat nya itu.

Setelah sekian lama mereka berjalan dan menunggu akhirnya bus itu datang, mereka pun berangkat ke sekolah menggunakan bus dan sesampai nya mereka di sekolah.

"Duluan ya" ujar Niel kepada Nathan dan Naven
"Iya El" balas Nathan dan Naven.
Naven dan Nathan pun ke kantin bertemu dengan Mahen dan Marka. Sesampainya mereka di kantin mereka langsung menghampiri Mahen dan Marka sambil membawa sarapan yang telah di beli.

"Ey dah sampe aja lu bedua" ujar Naven yang sedang senang.
"Ah lu bedua lama bat cape anjir nunggu teh ya ga Ka" kata Mahen yang cukup lama menunggu.
"Iya anjir lama lu bedua udah mah gua yang pertama lagi" kata Marka dengan nada bicara yang sedikit emosi.
"Tau nih si Naven gua aja nungguin dia di depan rumah nya lama banget anjir" yang dilanjut oleh Nathan.
"Kenapa tuh si Naven lama bat kayanya?" tanya Mahen dan Marka kepada Nathan.
"Biasalah, emang lu ga engeh dia seneng bat" balas Nathan
"Ouh pasti gara-gara si Niel ya" ujar Mahen dan Marka yang sudah tahu nama wanita itu Niel.

Mereka pun melanjutkan perbincangan mereka hingga mereka tidak sadar bahwa bel masuk telah berbunyi. Mereka pun berlari menuju kelas masing-masing, Naven dengan Marka dan Nathan dengan Mahen.

Ketika dikelas Naven hanya terdiam saja karena memikirkan cara mendekati dan mengembalikan uang Niel yang telah membayarkan bus pada waktu itu. Hingga..

"HEH NAVEN, DITANYA DIAM MULU KAMU. Mikirin apa sih?" ujar seorang guru yang ternyata dari tadi ia bertanya kepada Naven.
"Eh iya pak maaf tadi saya lagi melamun" kata Naven sambil menggarukan kepalanya.
"Buru jawab ini, sini kamu maju kedepan" guru itupun menyuruh Naven untuk menjawab pertanyaan yang ada didepan.

Akhirnya Naven maju kedepan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pak guru yang sekaligus wali kelas nya ialah Pak Marko.

Waktu istirahat pun datang dan biasa Naven langsung menghampiri kelas Nathan yaitu 12C, dia datang untuk mengajak Nathan dan Mahen jajan dikantin diikuti dengan Marka yang hanya berjalan biasa sedangkan Naven berlari sekuat tenaga. Tapi tidak hanya itu ini lah kesempatan bagi dia untuk melihan Niel dari dekat.

"Than, Hen, jajan kuy" ujar Naven yang ngosngosan karena telah berlari menuju kelas 12C.
"Kenapa lu kaya dikejar setan" tanya Nathan dan Mahen kepada Naven yang heran kenapa ia berlari begitu cepat.
"Biasalah dia lari ya lu pada tau sendiri kenapa" kata seseorang dari belakang pintu yaitu Marka.
"Ouh gua tau lu pasti mau itu kan" ujar Mahen kepada Naven.
"Shut udah diem ah lu pada, yok ke kantin aja" kata Naven yang mengalihkan pembicaraan mereka berempat.

Dilain sisi Niel dan teman-teman nya terheran dengan mereka. Kenapa mereka selalu berisik dimanapun dan kapanpun.

"El, lu kenal ama mereka?" tanya seorang teman kepada Niel ialah Lavanya.
"Masa lu ga kenal mereka sih" jawab Niel
"Klo si Nathan ama Mahen mah gua tau, yang 2 lagi dari 12A siapa anjir" ujar Lavanya Giselle Zahra.
"Klo yang itu deket si Nathan namanya Naven satu lagi yang deket pintu namanya Marka" kata Niel

Ketika mereka berdua sedang membicarakan Naven dan kawan-kawan, ada seorang perempuan lagi yang hanya diam memerhatikan Niel dan Lavanya mengobrol sambil makan cemilan ialah Kaluna Anshula Kaylasha.

Naven dan kawan-kawan pun menuju kantin untuk jajan dan berbincang tentang ya pasti tentang Niel dan teman-teman cewe lainnya.

"Seneng kan lu ngeliat Niel" ujar Nathan sambil meledek Naven.
"Paan sih orang kaga" ujar Naven yang mengelak.
"Alah, ngeles bae lu mah", "Tau tuh kerjaan nya ngeles be ngeles, orang gua liat dari dalem kelas aja muka lu udah semringah banget" sautan Marka dan Mahen kepada temannya itu.
"Kaya yang gatau Naven aja lu bedua" kata Nathan.

Mereka pun teruslah berbincang tentang Niel dan tingkah laku Naven bahkan teman-teman nya pun sudah biasa mendengar itu semua.

Setelah lama mereka berbincang tidak sadar waktu pun menujukan pukul 10.35 yang dimana istirahat pertama telah selesai, tidak lama kemudia bel masuk pun berbunyi.

Mereka kembali ke kelas masing-masing.

DIKELAS :

"Anak-anak, hari ini kita pulang cepat dikarenakan guru-guru ingin rapat" kata Pak Marko yang berbicara di speaker sekolah.
"YEAYYY" anak-anak sekolah yang senang dengan adanya pulang cepat.

Beberapa siswa ada yang bertanya tanya

"Eh itu guru rapat apa ya penasaran gua" Kata murid 1.
"Gua denger denger sih katanya mau ada pergi gitu" ujar murid 2

Lalu datang Naven dan kawan-kawan.

"Gosip tross sampe mampus" kata Nathan yang berjalan dari belakang bersama dengan lainnya.
"Tau ya tinggal nunggu aja susah bet nanti juga diumumin" ujar Naven yang menyusul Nathan dari belakang.

Akhirnya mereka pun meminta maaf karena menyimpulkan yang sama sekali belum tentu kebenaranny.

Seluruh siswa SMA Harapan Bangsa pulang ke rumah masing-masing, tidak begitu dengan Naven dan kawan-kawan yang langsung bermain game di warnet yang biasa mereka kunjungi.

"Ges warnet kuy" ujar Mahen yang mengajak teman-temannya bermain.
"Ayo gas aja gua mah" kata Naven, Marka dan Nathan.

Mereka pun berjalan menuju warnet untuk bermain game.

"Eh el itu si Nathan ama temen-temennya ga sih?" tanya Lavanya.
"Iya tuh disono" ujar Kaluna.
"Trus kenapa emang klo ada mereka?" tanya balik Niel kepada teman-temannya.

Navendra Mahadewa Suhendar

"Aku akan berjuang dan berusaha demi mendapatkan hati nya dan juga aku harus siap merelakan akhir seperti apa kisah ku ini"

#Kisah Kasih PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang