4. Perjuangan Naven 2

8 0 0
                                    

Setelah pulang sekolah, seperti biasa mereka bermain tetapi tidak bermain game melainkan mereka pergi jalan-jalan bersama. Mereka mengunjungi banyak tempat yang membuat mereka sangat bahagia dengan hal itu.

Mereka keberbagai tempat salah satunya adalah sungai yang sangat luas yang membuatnya sangat tenang bagi siapapun yang melihat tapi bukan sekedar melihat melainkan merasakan aliran sungai yang membuat lebih tenang dan damai.

"Sumpah enak bat nongkrong disini" ujar Naven
"Sangat membawa ketenangan" kata Nathan yang membuat teman-temannya terkejut.
"HAH, emang sih bikin tenang tapi tumben bat lu ngomong gitu" ujar Mahen yang kaget karna Nathan berbicara seperti itu. Sedangkan Marka hanya diam dan memperhatikan saja.
"Ga baoleh bat gw ngomong gitu kan rill cuy no pek pek" kata Nathan yang merasa itu cuma hal biasa.

"Udah-udah lu pada mau beli minum ama makanan ga?" tanya Nave kepada teman-temannya.
"Boleh deh apa aja" ujar teman-teannya kepada Naven.

Naven pun pergi bersama Marka untuk membeli sesuatu supaya lebih menikmati hembusan angin dan suara aliran air yang sangat sejuk juga tenang.

Saat diperjalanan Naven dan Marka membeli sesuatu untuk menemani nongkrongnya, mereka bertemu dengan Lavanya dan mereka pun sedikit berbincang.

"Eh Nya ngapain disini?" tanya Marka kepada Lavanya.
"Ouh gw beli makanan buat dirumah, kalian ngapain disini?" kata Lavanya yang dilanjut dengan pertanyaan.
"Kita mah lagi nongkrong biasa berempat didekat sungai" jawab Naven kepada Lavanya.
"Iya Nya lain kali kita maen bareng ajak Niel ama Kaluna, ya ga Ven?" ujar Marka kepada Lavanya.
"E-eh iya Nya kita maen bareng" kata Naven yang tiba-tiba gugup.
"Ya udah ya ges gw duluan udah ditungguin soalnya" ujar Lavanya kepada Naven dan Marka sembari pamit untuk pulang.

Lavanya pun pulang begitu juga dengan Naven dan Marka yang langsung membeli apa yang dibutuhkan lalu setelahnya mereka menuju tempat dimana mereka sedang nongkrong.

"Nih ges makanan ama minumannya" ujar Marka yang menodorkan makanan dan minuman tersebut kepada Nathan dan Mahen.
"Widih asik nih makan sambil nongkrong dideket sungai adalah hal yang paling asik" kata Nathan.
"Iya nih gw setuju, terus kita berempat lagi mudah-mudahan bisa gini terus ya klo bisa nambah member" pernyataan yang disampaikan oleh Mahen membuat Marka ingat sesuatu dimana ia dan Naven sedang membeli makanan dan minuman.
"Eh iya ges tadi gw ama Naven ketemu di Lavanya terus gw ngomong, kapan-kapan kita nongkrong bareng ama mereka. Lu pada setuju kaga?" tanya Marka kepada teman-temannya.
"Ya setuju aja sih" ujar Nathan dan Mahen.

Mereka pun melanjutkan melihat pemandangan matahari tenggelam yang disebut senja sambil menikmati makanan dan minuman. Ini adalah salah satu momen paling indah untuk mereka karna mereka menikmati semua hal bersama.

Setelah menikmati pemandangan yang sangat indah itu Naven mengajak teman-temannya untuk kerumah nya seperti apa yang ia sampaikan kepada Nathan tadi disekolah.

"Ges abis ini kerumah gw ya, gw mau minta tolong sesuatu" ujar Naven kepada teman-temannya untuk dimintai pertolongan.
"Oke Ven siap" kata Marka yang langsung setuju.
"Tuh kan bener kata gw juga apa" bisik Nathan kepada Mahen.
"Udah napa Than kita bantu aja biar sama-sama seneng" ujar Mahen kepada Nathan.

Naven pun bertanya kepada Nathan dan Marka untuk memastikan apakah bisa menolongnya atau tidak.

"Lu bisa kan Than, Ka?" tanya Naven kepada Nathan dan Marka.
"Ouh bisa kok, kita berteman harus saling menolong bukan" ujar Mahen kepada Naven dan meyakinkan bahwa dia bisa.
"Iya Ven bisa" kata Nathan.

Mereka pun pulang keruman Naven setelah menikmati pemandangan yang sangat indah dan pastinya mereka membuat kenangan dengan mengambil foto bersama.

Saat diperjalanan Naven melimpir kesebuah toserba untuk membeli sesuatu tanpa diketahui teman-temannya.

"Eh si Naven mo beli apa ya ke toserba?" tanya Marka kepada Nathan dan Mahen.
"Entah lah kita tunggu aja" jawab Mahen.

Setelah mereka menunggu akhirnya Naven pun keluar dan mengajak teman-temannya lanjut menuju rumah Naven.

Sesampainya dirumah Naven.

"Ges nih gw beli eskrim ama samyang buat ngemil disini" ujar Naven sambil memberikan eskrim dan samyang.
"Widih enak bat abis liat pemadangan pulangnya makan pedes, sangat nikmat" kata Mahen.
"Wah ada apa nih kok tiba-tiba curiga gw tapi btw makasih Ven" ujar Nathan yang sedikit curiga.

Mereka pun memasak samyang lalu makan bersama dan diakhiri dengan makan eskrim yang sangat manis.

TIBA-TIBA.

"Eh anjir Ven banyak bat ini anjir" ujar Marka yang membuka plastik belanjaan Naven.
"Emang apaan isi nya Ka?" tanya Mahen dan Nathan kepada Marka.

Akhirnya Naven pun menjelaskan rencana yang telah ia buat untuk besok. Karna Naven berangkat bareng dengan Nathan dan Naven berterimakasih kepada teman-temannya terutama Nathan karna dia lebih banyak dimintai pertolongan.

KEESOKAN HARINYA.

Naven dan Nathan menjalankan rencana yang telah dirancang oleh Naven.

Pada akhirnya yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang ialah Niel dan rencana yang dibuat tidak lain tidak bukan untuk mendekati Niel dan mengembalikan uang yang telah Niel keluarkan untuk Naven.

Mereka pun melancarkan rencananya dan menghampiri Niel sambil diajak ngobrol oleh Nathan.

"EL" Nathan berteriak kepada Niel.
"Eh Nathan ama Naven, kenapa Than" ujar Niel kepada Nathan.

Setelahnya mereka berjalan bersama menuju halte bus dan sekolah, saat diperjalanan Nathan sibuk ngobrol dengan Niel sambil terus bertukar posisi dengan Naven.

"Lu kalo berangkat sekolah sendiri El?" tanya Nathan kepada Niel.
"Iya gw sendiri kasian temen gw kalo bareng soalnya beda arah, paling baliknya doang bareng" jawab Niel.
"Ouh gitu yowes lah" ujar Nathan.

Nathan dan Niel sibuk berbicara sedangkan Naven sibuk dengan memasukan sesuatu kedalam tas Niel untuk memberikan kejutan kepada Niel.

Tanpa mereka sadari mereka sudah sampai halte bus dan Naven telah memasukan semua kejutan ke tas Niel. Naven sangat bahagia dan juga ragu karna takut kejutan yang ia buat malah membuat Niel risih.

SESAMPAINYA DISEKOLAH.

Mahen dan Marka pun langsung menghampiri Naven dan Nathan untuk menanyakan apakah kejutan itu sudah dimasukan semua ke tasnya Niel.

"Eh gimana udah masuk semua kejutannya?" tanya Mahen dan Marka yang penasaran akan hal itu.
"Liat sendiri aja ama lu berdua kira-kira berhasil apa kaga" ujar Nathan kepada Mahen dan Marka.
"Diliat-liat sih kayanya semuanya masuk ketasnya si Niel soalnya si Naven mukanya berseri-seri, ya ga Ka?" jawab Mahen. "Iya kayanya mah berhasil" ujar Marka.

Sedangkan kondisi Niel didalam kelas.

Niel pun ingin mengeluarkan buku dan manaruhnya diatas meja, tetapi ia heran kok sangat banyak jajanan didalam tasnya dari permen, roti, snack, dan jajanan lainnya.

Lavanya pun bingung karna seorang Niel tidak pernah membawa cemilan yang sebanyak itu kesekolah dan menanyakan nya lah kepada Niel.

"El itu banyak bat jajanan?" Tanya Lavanya kepada Niel.
"Gatau anjir gw mau ngambil buku pas liat malah banyak jajanan" jawab Niel yang terharan dari mana datangnya jajanan tersebut hingga ia ingat akan hal. "Ouh iya tadi gw berangkat bareng ama si Nathan terus ama satunya lagi temennya dia yang namanya Naven klo ga salah" ujar Niel.
"terus terus gimana?" Lavanya kembali bertanya kepada Niel.
"Kalo si Nathan ga mungkin soalnya dia ngobrol ama gw, kayanya temennya deh si Naven Naven itu" jawab Niel.
"Masuk akal sih, tapi kok ngasih banyak banget ya diem-diem lagi. Apa jangan-jangan dia suka lagi ama lu?" Lavanya yang penasaran akan hal itu
"Kalo itu gw gatau, Lun lu mau ga nih jajanan?" tanya Niel kepada Kaluna yang berniat memberikan semua jajanannya.

Dan ya bukan Kaluna namanya kalo ngga terima pemberian dari temannya apalagi menyangkut tentang makanan. Setelah itu mereka balejar seperti biasa dan waktu istirahat tiba Lavanya menghampiri Nathan dan teman-temannya terutama Nathan dan Naven.

#Kisah Kasih PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang