Happy Reading!!!
"Seorang anak laki-laki yang mengiginkan hidup mandiri"
Navendra Mahadewa Suhendar seorang anak muda umur 17 tahun siswa SMA Harapan Bangsa. Dia sedang memindahkan barang-barang miliknya bersama ibunya dan sahabat yang selau menemaninya.
"AKH"
"MINGGIR, cepatlah gua mau ke warnet mau main game" Kata sang sahabat.Ibuku pun menyuruh agar cepat menaruh barang-barang ku karena dia harus kembali pulang untuk membuatkan makanan untuk ayah dan adikku. Setelah ibuku pulang untuk membuatkan makanan tidak lama kemudian, "Dah gua mau ke warnet" saut seorang sahabat yang telah membantunya padahal barang-barang belum seluruh nya untuk di pindahkan.
"Aku harus segera menyelesaikan ini agar bisa bermain dengan teman-teman juga" batin seorang Naven yang menggumam pada dirinya sendiri.
2 jam setelahnya Naven telah menyelesaikan semuanya dengan baik dan benar."Ahh... selesai juga akhirnya aku bisa menyusul teman-teman untuk bermain game" kata Naven yang berbicara sambil beristirahat karena kelelahan.
Jika ibu Naven dan sahabatnya itu tidak datang untuk membantunya maka pekerjaan ini akan lama untuk selesai.
"Sebaiknya aku bergegas menuju warnet" kata Naven yang tergesa-gesa.
Naven tergesa-gesa untuk menuju warnet tempat ia dan teman-teman nya bermain game. Ditengah perjalanan Naven sedang terburu-buru ia baru ingat bahwa ada barang yang tertinggal dirumahnya."Sudah jauh baru ingat ada barang yang lupa di bawa, sangat ceroboh" kata Naven yang sedang berbicara sendirian.
Diperjalanan menuju rumahnya Naven berlari karena takut teman-temannya menunggu kedatangannya yang telah ia janjikan untuk bermain game bersama. Di saat ia sedang berlari Naven tidak sengaja menabrak seorang wanita hingga terjatuh, karena ia terburu-buru ia hanya meminta maaf kepada wanita tersebut dan melanjutkan perjalanannya untuk mengambil barang yang tertinggal.
"Akhirnya sampai juga aku di rumah" kata Naven yang baru saja sampai dirumah untuk mengambil barang yang tertinggal.
Singkat cerita Naven telah sampai ditempat ia bermain game dengan teman-temannya.
"Ah teman-teman maaf sekali kalian menunggu lama tadi ada barang yang tertinggal jadi gua harus.." sebelum Naven menyelesaikan kalimat nya ada seorang teman yang memotong perkataannya "Cih, ceroboh sekali kau ini" kata seorang salah satu sahabatnya yang bernama Nathan, dia lah yang membantu Naven untuk berpindah ketempat barunya.
"Sudahlah ayo kita mabar" kata seseorang yang telah duduk didepan komputernya dan bersiap bermain ia lah Mahen sahabat lain dari Naven.
"Bosen gua nungguin lu, ayo lah Hen kita mabar berdua saja" kata seseorang bernama Marka yang telah jengkel karena telah menunggu lama untuk memulai permainannya.
"Kan gua udah minta maaf" kata Naven yang tidak enak terhadap teman-temannya.
"Sudahlah ayo kita bermain saja, cepet login lu Ven" kata Nathan yang bersiap untuk mabar.Itulah sahabat-sahabat Naven yang selalu ada satu sama lain, tetapi Nathan lah yang lebih mengerti Naven karena mereka berteman sudah 10 tahun lamanya dari mereka sekolah dasar.
Tiba-tiba Marka nyeletuk berkata, "Siapa yang dapet MVP selain gua, bakal gua traktir lu semua makan setelah ini".
Mereka bertiga yang mendengarkan kata-kata traktir langsung bersemangat untuk bermain dan berlomba-lomba untuk mendapatkan MVP begitu pun Marka yang tidak mau kalah saing dari teman-temannya.
Setelah lamanya mereka bermain akhirnya Nathan lah yang mendapatkan MVP tersebut karena dari semua nya Nathan lah yang memiliki rank yang paling tinggi.
"UH.. sangat mudah, akhirnya gua juga dapet MVP juga, ga heran sih karena kan gw pro player gitu rank gua aja paling tingi diantara kalian" kata Nathan sambil menyombongkan diri sendiri.
"Alah hoki itu lu mah karena nyampah mulu aja, kill nya diambil semua ama lu" kata Marka yang tidak terima bahwa bukan dia lah yang mendapatkan MVP.
"Alasan doang lu mah, yang penting gw MVP walau nyampah kill. HAHAHAHAHA" kata Nathan yang gembira bahwa akan mendapatkan makan gratis untuk siang ini.