thirteen

80 11 3
                                    

.

Setelah membicarakan  tentang pertemuan itu dengan rossie, selepas pulang dari kantor hoseok segera memberitahu kedua orangtuanya. Supaya mereka bersiap untuk menyambut kedatangan rossie besok malam.

Hoseok tidak mengatakan bahwa yang akan menjadi tamu mereka adalah park jimin dan adik perempuannya yang sekarang menjadi kekasih hoseok.

Ia berfikir ingin memberikan kejutan kepada ayahnya tentang itu. Bahwa teman semasa kecilnya akan datang kembali.
Tuan jung dulu juga sangat menyayangi jimin dan adik perempuannya. Bahkan dulu ketika ia pulang dari luar kota selalu memberikan kakak beradik itu oleh-oleh. Kedekatan mereka memang sudah seperti saudara sendiri.

"Apa dia akan datang kemari sendiri ?".
Tanya nyonya jung senang mengetahui hoseok akan membawa pulang gadis pujaannya.

"Tidak, eomma. Dia akan kemari bersama oppanya. Mereka di korea hanya berdua saja, orangtua mereka berada di paris. Tapi mereka asli orang korea, kok. Eomma tenang saja".
Seakan tahu kekhawatiran nyonya jung, hoseok menjelaskan saja kebenarannya.
Nyonya jung tidak ingin anak-anak mendapatkan orang luar negara, karena ia sangat takut berjauhan terlalu lama dari mereka. Kalau nyonya dan tuan jung sudah tua akan sangat kesulitan bila anaknya jauh dari jangkauan.

"Terimakasih sudah menuruti permintaan eomma".

"Tentu saja, kau eommaku".
Hoseok dekat dengan nyonya jung, bukan karena ia telah melupakan eomma kandungnya. Namun sebab hoseok sangat menghormati nyonya jung layaknya anak kepada ibunya.

"Apa yang kalian bicarakan ?".
Terdengar suara tuan jung mendekat.

"Bukan apa-apa. Appa, besok aku akan membawa seseorang. Kau pasti akan terkejut melihatnya".

"Siapa ? Kekasihmu kan ?".

"Kalau itu pasti. Dia kakak dari kekasihku, kau pasti senang bertemu dengannya".

"Memangnya appa mengenal kakak dari kekasihmu ?".

"Tentu saja appa mengenalnya. Tapi itu kejutan appa, kau tidak boleh tahu sekarang".

Tuan jung hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putra sulungnya. Ia merasa seperti menemukan kembali hoseok yang manja, sama seperti hoseok tujuh belas tahun yang lalu.

Selama hoseok memiliki trauma itu, ia menjadi sedikit pendiam dan tidak lagi manja kepada ayahnya. Itu membuat tuan jung merasa kehilangan sosok putranya yang sangat dekat dan manja kepadanya.

"Lalu bagaimana dengan mimpimu ? Kau sudah tidak bercerita lagi tentang itu kepada appa".

"Sebenarnya, hoseok masih memimpikan eomma. Tapi bukan mimpi buruk itu yang muncul, hanya mimpi biasa saja, eomma menggendong bayi perempuan cantik".

"Itu pasti adikmu, seok aa. Appa masih menyesal sampai sekarang tidak bisa menjaga eomma dan adikmu dengan benar".

"Appa sudah berusaha sebisa appa. Tapi memang takdir tidak mengizinkan kita bersama dengan eomma dan adik sampai akhir".

"Yang dikatakan hoseok benar. Kau sudah berusaha sepenuhnya untuk menjaga milikmu. Jangan menyalahkan diri sendiri".
Nyonya jung ikut memberikan pengertian kepada suaminya, agar tidak selalu menyalahkan dirinya sendiri.

"Yang harus disalahkan adalah orang yang tega membunuh eomma. Bukan appa".

"Sudah-sudah. Jangan membahas yang sedih, besok kita akan kedatangan tamu spesial".

"Terimakasih, eomma. Kau selalu menerimaku dan appa dengan lapang, bahkan kau dan adik-adikku tidak pernah keberatan dengan segala masalah kami".

"Sama sekali bukan apa-apa, hoseok aa. Eomma memutuskan menikah dengan appamu bukan semata karena perasaan ataupun karena keluarga kami mengenal dekat, tapi kami menikah karena memang takdir tuhan yang tidak bisa kami hentikan".

NOT YOU (JUNG HOSEOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang