6. Supermarket

62 18 30
                                    

Diapartement Dafka kini sudah ada keempat temannya, mereka sudah sampai terlebih dahulu seperti yang diperintahkan Dafka tadi mereka berangkat lebih awal darinya.

"Ken, remot tv nya mana?" tanya Raga yang duduk didekatnya.

"Mana gue tau, emang ini apart gue apa."

"Yakan lo yang paling sering kesini ken."

Tiba – tiba siaran tv berganti, membuat mereka semua terkejut.

"Anjir siarannya kok ganti sendiri."

"Nih, remotnya sama gue," celetuk Elthan.

"Kok bisa sama lo sih."

"Bisalah!" ucapnya dengan sombong.

Ceklek! pintu apartemen terbuka.

Dafka melihat ruang tamunya sudah seperti kapal pecah, bungkusan snack yang ada dimana – mana, bekas minuman yang berserakan.

"Pokoknya habis ini, gue mau ini bersih dan rapi lagi. Kalau ga sampahnya gue masukin kemulut kalian!" ucap Dafka sedikit kejam terhadap temannya.

"Bersihin than!" suruh Nadeo.

"Enak aja lo, kita ya bukan cuman gue doang," ucap Elthan.

Akhirnya mereka semua membereskan bekas snack dan minuman yang berserakan. Setelah selesai membereskan semuanya mereka lanjut untuk mabar game dan main ps.

"Gimana daf ?" tanya Raga disela – sela main game.

"Apanya!" fokus dengan gamenya.

"Anterin Asya tadi gimana?"

"Ga gimana – gimana."

"Emang lo ga ngobrol apa?"

"Ngga, yang ada tuh anak malah tidur."

"Jadi kapan daf lo mau ungkapinnya," celetuk Elthan.

"Apaan dah, gajelas banget."

"Jangan kebanyakan mikir, jomblo sampe tua baru tau rasa lo."

"Ngaca woi!" balas Dafka.

*

Hari mulai gelap. Asya bangun dari tidurnya. Dia menggeliat lalu merubah posisinya menjadi duduk. Rambut yang sedikit acak – acakan, dan masih memakai seragam sekolah.

"Kok gue bisa ada disini ya? Perasaan tadi gue masih dijalan deh," tanyanya pada diri sendiri.

Setelah berapa menit berpikir, akhirnya dia sadar bahwa dia tertidur dimotor sewaktu pulang bareng dafka.

"Duh kok gue bisa ketiduran sih, lagian itu anak kenapa sih ga bangunin gue."

Asya bangkit dari kasurnya. Berjalan kekemar mandi untuk mencuci muka dan mengganti pakaiannya. Setelah selesai semuanya dia langsung turun kelantai bawah untuk mencari makanan.

"Eh ada mama sama papa," ucapnya sembari duduk dihadapan kedua orang tuanya.

"Kamu habis dari mana aja, kok jam segini baru keluar kamar," tanya sang mama.

"Asya ketiduran ma," diakhiri dengan kekehan.

"Oh iya bi, yang bawa asya kekamar waktu pulang tadi siapa? Bibi kan?" tanyanya Ketika melihat bibi yang membawakan makanan.

"Eh itu, ngga non! bibi mana kuat angkat non." Jawab bibi dengan kekehan.

"Terus siapa bi? Jangan bilang ya-...."

Belum sempat Asya menyelesaikan perkataannya, sudah dipotong dulu oleh bi wati.

"Iya non, yang angkat teh si adennya." Asya terdiam, Siap – siap saja dafka bakal diamuk oleh dirinya, batinnya.

DAFKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang