11. Apartement Dafka

45 16 58
                                    

Sedari tadi Dafka tidak memperhatikan siapa saja yang datang, terutama yang cewek. Dia tidak fokus pada cewek-cewek, hanya kepada teman cowoknya saja.

Asya mendorong pintu perlahan. Pintu terbuka menampilkan temannya yang berkumpul, ada yang duduk dan juga berbaring. Suasana didalam kamar langsung heboh.

"Nih, kita surprisein lo," celetuk Nadeo.

"Pasti sekarang lo udah sembuh kan, ngaku aja!" ucap Elthan.

Asya berjalan menuju ke arah kasur, tempat Dafka bersandar. Karena tidak ada lagi tempat untuk duduk yang kosong, jadilah dia berinisiatif sendiri duduk dikasur.

"Seorang Dafka ternyata bisa sakit juga ya," kata Asya yang sudah duduk diatas kasur.

"Ngga. Ini cuma kecapean aja," Dafka mengeles.

"Gilirin depan Asya aja lo sok kuat. Kalo lagi sakit Dafka tuh suka manja sya, kaya anak kecil." Kenzie membocorkan kebiasaan Dafka kepada semua cewek disana.

"Bohong sya." Dafka langsung menatap tajam ke arah Kenzie.

Selama didalam kamar mereka melakukan aktivitas sendiri-sendiri. Ada yang sibuk bermain game, main handpone, nonton tv, dan bermain tiktok. Jangan tanya siapa yang bermain tiktok, sudah pasti Raga dan Elthan, bocah alay. Kenzie dan Nadeo bermain game, ketiga teman Asya mereka menonton tv, lalu Asya sendiri yang bermain handpone.

Ponsel Raga ditaruh dimeja disenderkan dibuku-buku Dafka. Musik mengalun sedikit keras, hingga teman-temanya menoleh memperhatikan.

Memendam rasa

Gak pake lama

Bilang saja kalau kau suka

Gak pake lama

Bilang saja kalau kau cinta

Dan aku juga suka

Raga mengambil ponselnya, dan melihat hasil gerakan mereka. Langsung saja sia mengepost nya dan mengetag Elthan.

"Dasar bocah alay," sindir Kenzie.

"Sirik aja lo."

Cukup lama mereka di apartement Dafka, hingga tak terasa hari sudah mau malam. Jam menunjukkan pukul 17:30 dan mereka bersiap untuk pulang.

"Daf kita pulang dulu ya, udah sore," ucap Nadeo.

"Cepat sembuh ya daf. Eh,kan udah sembuh ya. Sembuh karena ada Asya," timpal Elthan dibarengi gelak tawa temannya.

"Makanya kalo teman bilangin itu dengerin. Udah tau punya sakit, malah ngeyel," gerutu Kenzi. Sontak saja, hal itu membuat sang empu menatap tajam.

"Udah-udah, mau pulang apa ga ini?" tanya Raga melerai. Elthan, Raga, dan juga Nadeo sudah tau tentang sakitnya Dafka yang disembunyikan nya selama ini, Kenzie sudah menceritakan semuanya tadi siang disekolah.

"Yaudah ayo pulang! Kenapa kalian ga gerak dari tadi," ujar Kaila.

"Iya ini udah gerak, ayo pulang."

"Daf kita pulang dulu ya. Cepat sembuh biar bisa nakal lagi," ucap para ketiga cewek. Dafka memberikan tatapan tajam dan mendapatkan tawa dari temannya.

"Sya lo gamau pulang apa? Apa lo mau disini terus?" tanya Raina.

"Ngga kok, ini gue juga mau pulang. Kan bareng sama kalian." Asya hendak bangkit dari duduknya, namun tangannya ditahan oleh Dafka.

"Kalian pulang aja dulu. Asya nanti gue suruh supir yang antar." Langsung mendapat bantahan dari Asya."Ngga ya! gue mau pulang sekarang."

"Yaudah kita pulang dulu ya, bye. Lo jangan apain anak orang ya daf." Mereka langsung beranjak pergi dari apartement untuk pulang dan hanya menyisakan dua orang itu saja didalam kamar.

DAFKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang