9. Dicegat

62 21 77
                                    

Semua anak BLACKHORSE tengah berkumpul bersama, sudah sangat ramai. Dafka baru saja sampai, setelah mengantarkan Asya pulang. Mereka sudah berjanji waktu disekolah untuk berkumpul semua.

"Wih orang habis pacaran woi," ujar Elthan heboh.

"Iya, ga kaya lo," sambung Kenzie.

"Tai lo ken, salah mulu gue," sahut Elthan. Suara gelak tawa memenuhi ruangan disana. Dafka hanya geleng kepala melihat ulah temannya.

Basecamp yang mereka tempati sekarang sangat besar, sehingga mampu menampung banyak orang di dalam nya. Bahkan mereka sekarang berjumlah sekitar enam puluh orang yang berada didalam sana.

"Gimana kalian semua, aman kan?" Dafka menanyai semua anggota nya.

"Aman bos," ucap salah satu anggota nya.

"Aman daf."

"Syukur deh, kalo ada apa-apa langsung kabarin gue aja."

"Siap bos."

Dafka beranjak lalu merebahkan tubuhnya pada sofa yang lebih besar. Dia ingin beristirahat sebentar sebelum pulang.

Suara riuh dan dan heboh mengisi basecamp yang kini tampak ramai. Basecamp yang berfasilistas sangat lengkap membuat mereka sangat betah. Seperti sekarang, Elthan, Raga dan Kenzie mereka rebutan mic untuk karaoke.

"Suara cempreng aja, lo bangga," celetuk Nadeo kepada tiga temannya.

"Iri aja lo nad," timpal Raga.

Kenzie mengalah pada dua bocah didekatnya, untuk bernyanyi. kini, dia berniat merekam kedua temannya, kini Elthan dan Raga sudah bernyayi dengan suara cemprengnya.

Kala kupandang kerlip bintang nan jauh di sana
Sayup kudengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
Kar'na tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut

Elthan menyanyikan lagu dangdut, membuat temannya menggelakan tawa.

Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama
Detak jantungku seakan ikut irama
Karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut

Raga ikut menyambungi. Mereka semua yang ada dimarkas akhirnya ikut bernyayi.

Irama kopi dangdut yang ceria
Menyengat hati menjadi gairah
Membuat aku lupa akan cintaku yang telah lalu

Dafka yang awalnya tertidur kini sudah bangun. Dia mendengar suara yang sangat mengganggu dirinya, ternyata itu semua ulah temannya yang bernyanyi.

"Sini daf, tes suara dulu," Celetuk Raga melihat kearah Dafka yang baru saja terbangun.

"Mau saingan lo," sungut Nadeo.

"Perasaan, nih anak sensi mulu deh dari tadi sama gue," kesal Raga pada Nadeo.

"Tau Nadeo, lagi mens ya lo," ucap Elthan membela Raga. Nadeo tak menggubris lagi.

Dafka melihat temannya yang terus berdebat membuka suara."Pulang udah sore, jangan ribut. Suara jelek aja kalian banggain, nanti gue keluarin suara bagus gue."

"Gue pulang dulu," lanjutnya.

"Iya, kita juga mau pulang ini," sahut Kenzie.

Dafka hanya membalas senyuman lalu menepuk bahu Kenzie, setelah itu beranjak pergi. Ia melajukan motornya keluar dari markas menuju apartemennya.

*

Setelah diantar Dafka pulang kerumah, Asya mendapat pesan dari Raina mengajak dirinya ke rumah Kaila. Asya membaca pesan itu namun tidak membalasnya. Ia langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan nya terlebih dahulu sebelum berangkat.

DAFKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang