12

813 71 0
                                    

Location: Restoran

"Dimana anak itu? Semoga dia tak mengecewakanku lagi" Ucap Hans.


-
-
-
-

"Sabar sayang sebentar lagi mereka pasti datang" Ucap Carina.

"Pah mah, kenalkan ini Kayla pacar Al" Ucap Al.

"Halo om tante. Saya Kayla Mackenzie Armstrong" Ucap Kayla yang mulai memperkenalkan diri.

"Zie? Mungkinkah?" Ucap Carina.

"Apakah kau anak dari Kevin dan Bella Armstrong? " Ucap Hans yang terkejut karena mendengar nama Armstrong.

"Benar, om. Apakah om mengenal mereka? " Ucap Kayla.

"Oh, Tuhan terima kasih akhirnya kita dapat bertemu kembali. Tentu saja aku mengenal orang tua mu. Kevin adalah sahabat terbaik om. Tapi setelah mereka meninggal dunia akibat kecelakaan, om sudah tidak mengetahui lagi kabar mengenai anak mereka, yaitu kau Zie. Selama ini om mencari keberadaanmu berharap dapat bertemu denganmu dan melaksanakan wasiat yang diberikan Kevin kepada om sebelum kecelakaan itu terjadi " Ucap Hans.

"Wasiat? Aku tidak pernah mengetahuinya" Batin Kayla yang kebingungan.

"Tunggu jadi selama ini orang yang papah cari adalah Kayla" Ucap Al.

"Benar, Al. Akhirnya papah menemukan Zie" Ucap Hans.

"Kalau begitu, om akan langsung katakan wasiat yang diberikan ayahmu kepada om" Ucap Hans.

"Baik, om. Saya akan mendengarkannya" Ucap Kayla dengan perasaan yang tegang.

"Jadi om dan ayahmu berencana akan menikahkan anak kita masing² saat mereka dewasa, yaitu kau Zie dengan Al anak om" Ucap Hans.

"Hah? T-tunggu apakah ini benar? " Ucap Al.

"Itu benar nak. Kami sudah setuju melakukan perjodohan ini. Namun takdir berkata lain belum sempat kita mewujudkannya, Kevin dan Bella malah telah meninggalkan kita lebih dulu" Ucap Carina.

"Zie sayang apakah kau mau menerima perjodohan ini? " Ucap Hans.

"... " Kayla terdiam.

Al ikut terdiam, namun tatapan matanya mengarah kepada Kayla berharap Kayla menyetujui perjodohan ini. Karena Al memang sudah sangat jatuh cinta kepada Kayla.

-
-
-
-

"Saya setuju dengan perjodohan ini" Ucap Kayla.

"What? Baby... Terima kasih" Ucap Al kegirangan dan memeluk Kayla dihadapan papah mamah nya.

"Ekhemm" Hans berdehem karena dibuat heran dengan tingkah anaknya yang seperti anak kecil.

"Terima kasih, nak Zie karena telah menerima perjodohan ini. Om, harap kalian akan selalu bersama" Ucap Hans.

"Nak, Zie. Selamat ya, jika Al berbuat salah kepadamu kau boleh mencubit nya" Ucap Carina.

"Mamah apaansi? " Ucap Al dengan kesal.

Mereka melanjutkan makan malam dengan canda tawa dan obrolan.

-
-
-
-
-
-
-

"Nak, Zie bagaimana dengan perusahaan ayahmu? " Ucap Hans.

"Mmm. Perusahaan ayah sudah saya serahkan kepada pihak keluarga ayah, om. Saya lebih memilih untuk hidup mandiri dan memulai karier saya sebagai seorang penerjemah bahasa" Ucap Kayla.

"Apa? Memangnya kenapa?" Ucap Hans.

"Bekerja di perusahaan bisnis ayah bukan passion saya saat itu, saya lebih berminat dalam bidang bahasa jadi saya memutuskan untuk memulai karier sebagai penerjemah bahasa" Ucapan Kayla.

"Woww. Sungguh mengesankan, om takjub dengan sikap mandiri dan semangat mu dalam bekerja. Lalu apakah kau tidak berniat untuk memulai bisnis ayahmu lagi, om bisa membantu untuk itu" Ucap Hans.

"Tidak perlu om. Tapi saya bercita-cita untuk memiliki restoran saya sendiri suatu saat nanti jika Tuhan menghendaki" Ucap Kayla.

"Benar sekali. Kayla sangat jago memasak. Kalian harus mencoba masakannya" Ucap Al dengan bangga.

"Jangan memanggilku dengan sebutan om. Mulai sekarang kau panggil kami dengan sebutan papah mamah seperti Al" Ucap Hans.

"Baik, om.. Eh, maksudnya pah" Ucap Kayla.

"Kami bangga padamu, nak. Walaupun hidupmu serba berkecukupan tapi kau memilih untuk mandiri. Karena jujur hidup di zaman sekarang ini sangat sulit jika tidak mempunyai sikap berani sepertimu rasanya pasti akan sangat sulit melewati masa sulit itu" Ucap Carina yang turut bangga pada Kayla.

◌◌◌◌◌
Dukung thor✨
Vote Ya☕

Je Suis Désolé [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang