KEBERSAMAAN #4

47 3 0
                                    

Greesel adalah anak yang sungguh periang, semua hari harinya dilewati dengan senyuman. Bahkan seluruh siswa yang ada disekolah greesel sudah mengakui itu.

Semenjak kejadian di kolam renang greesel jadi anak yang lebih pendiam. Sedikit sekali greesel tersenyum, greesel tersenyum hanya kepada orang orang yang sangat dekat dengannya termasuk Dena teman sebangku dang orang tuanya.

Rezapun merasakan perubahan sikap greesel yang ditunjukkan kepadanya, sebenarnya ia tak ingin melakukan hal tersebut pada hari itu. Tetapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur.

Disuatu saat Reza memikirkan cara untuk mengembalikan greesel seperti dulu lagi, menjadi orang yang ceria kembali. Ia berencana untuk mengajak greesel ke suatu tempat. Setelah memikirkan nya dengan matang reza akan mengajak greesel keesokan harinya.

Tibalah dikeesokan hari. Didalam kelas greesel dan dena sedang ngobrol dan bercanda bersama. Reza yang baru datang langsung menghampiri greesel.

Reza berdiri di samping Greesel yang sedang berbincang dengan dena. Greesel lalu melihat reza dengan wajah yang datar.

"Kenapa? " Tanya greesel kepada reza sambil menatapnya

"Maafin aku ya soal kejadian waktu itu" Ucap reza sambil menyodorkan tanganya berharap greesel membalasnya. Greesel yang masih malu dan kecewa mengingat kejadian itu, ia hanya merespon dengan memalingkan mukanya dan melihat ke arah jendela.

Melihat kejadian itu dena mencoba mencairkan suasana dengan membujuk greesel supaya mau diajak baikan dengan reza.

"Emm gapapa kok za icel pasti juga tau kalau kamu terpaksa ngelakui itu" Jawab dena

"Cel udah lah, mau sampai kapan kamu diemin reza terus. Kasian dia kalo sikapmu kek gini. Kamu udah pernah ditolongin loh sama reza, baikan gih" Kata dena dengan nada berbisik.

Dengan menghela nafas mendengar bujukan dena akhirnya greesel mau baikan dengan membalas uluran tangan reza walaupun raut wajah greesel masih cuek.

"Makasih ya kamu udah mau maafin aku" Ucap reza kepada greesel yang sedang duduk di samping dena itu.

Greesel membalas kalimat reza dengan senyuman tipis dan setelah itu ekspresinya kembali seperti semula.

Walaupu hanya dibalas dengan senyuman singkat tetapi reza sangat puas karena greesel mau maafin dirinya.

" Nah gitu dong, kalo udah baikan kan jadi enak, ga diem dieman mulu" Ucap dena dengan perasaan senang, akhirnya temannya itu udah gak ngediemin reza lagi.

Setelah mendapatkan maaf dari greesel, reza mencoba melakukan rencananya yang udah ia pikirkan.

"Sebagai permintaan maaf selanjutnya, kamu mau ngga nanti pulang sekolah kita jalan bareng? " Tanya reza

Tanpa basa basi greesel langsung menolak tawaran reza "maaf aku ga bisa". Pernyataan greesel ini membuat reza seperti kehilangan harapan buat bikin greesel ceria lagi seperti dulu.

Begitu juga dengan dena, lalu ia mencoba bujuk greesel sekali lagi

" Cel ikut gw! " Kata dena. Lalu dena menarik greesel untuk pergi keluar ruangan dan meninggalkan reza disana.

"Kamu kenapa nolak si cel" Tanya dena dengan nada sedikit kesal.

"Ya karena aku gamau, emangnya kenapa? Jawab greesel

" Duh cel, udah kamu terima aja tawaran reza. Gw yakin dia gabakal ngapa ngapain kamu kok" Ucap dena

"Kalo aku gamau ya gamau dena" Jawab greesel

Dena lalu memegang lengan greesel "lu terima gak, kalo kamu masih gamau aku bakal ngambek dan jangan panggil aku temanmu lagi"

Dengan terpaksa greesel harus mau menerima ajakan reza karena dia gamau mengecewakan kehilangan teman dekatnya.

Cerita Cinta GreeselaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang