TRAGEDI #17

57 2 0
                                    

Keesokan harinya saat disekolah greesel menunggu reza di dalam kelas berharap reza masuk hari itu. Ia berbincang bincang dengan dena soalnreza.

"Den, aku khawatir nih sama reza"

"Emang kenapa cel sama reza? "

"Gatau, kemarin aku pergi ke tongkrongannya tapi dia gaada"

"Emangnya kemana? "

"Kata temennya dia lagi pergi mau nyerang gitu, tapi aku gatau maksudnya kearah mana"

"Jangan jangan dia mau tawuran"

"Aku takutnya gitu den, aku takut reza kenapa napa"

Mendengar temannya itu greesel langsung menyimpulkan bahwa reza anak yang suka tawuran.

Tak lama setelah itu reza datang dengan luka di mulut sebelah kiri. Ia yang langsung duduk dikursi tiba tiba didatangi oleh greesel.

"Ya ampun reza, kok kamu bisa gini sih" Ucap greesel

Reza hanya bisa terdiam tak mampu menjawab pertanyaan dari pacarnya itu. Greesel lalu pergi mengambil p3k untuk mengobati reza.

"Eh mau kemana?, gausah ini udah diobatin"

"Tapi za, itu masih biru"

"Udahlah gapapa"

Greesel pun tidak jadi mengambil p3k, ia lalu kembali duduk disamping reza sambil melihat lukannya.

" Udahlah za berhenti tawuran, tawuran itu ga baik"

"Siapa yang tawuran?, aku ga tawuran"

"Trus ini apa kalo bukan tawuran"

"Aku cuma bela diri aku dari preman yang dulu gangguin kamu"

"Gausah boong, aku udh tau dari temen kamu kalo kamu ga bela diri. Kamu mau nyerang mereka kan?"

Reza terkejut mendengar ucapan greesel yg tahu bahwa dirinya pergi ke tempat para preman itu.

"Udahlah za jujur sama aku, bener kan? "

Rezapun tak menjawab pertanyaaan greesel tersebut. Sedangkan greesel menganggap diamnya itu adalah sebuah jawaban bahwa memang benar kalo reza mau balas dendam menyerang para preman itu.

"Aku ga suka ya kalo kamu masih cari masalah sama mereka, ntar kalo kamu kenapa kenapa gimana? "

"Aku ga cari masalah sama mereka, mereka duluan yang cari masalah sama kamu"

"Tapi itu udah lewat za, aku udah lupain itu"

"Ga bisa sel, aku tahu mereka pasti akan gangguin kita lagi"

"Pokoknya kamu harus berhenti bermasalah sama mereka, ini demi keselamatanmu juga"

"Aku lakuin ini juga demi keselamatan kamu sel"

Disini reza keceplosan soal preman yang mengincar orang terdekatnya.

"Hah..., maksudnya? " Ucap greesel

Reza bingung menjelaskannya, ia memilih untuk tidak menceritakan yang sebenarnya ke greesel bahwa selama ini Preman itu mengincar greesel yang berhasil digagalkan reza dan tongkrongannya.

"Maksudnya gimana za? "

"Udah gausah diperpanjang masalah ini, ga penting juga" Ucap reza

"Iih..., yaudah"

Greesel kembali ke tempat duduknya dengan perasaan sedikit kecewa karena reza seperti menyembunyikan sesuatu. Tak lama kemudian pelajaran dimulai, mereka mengikuti seperti biasa.

Setelah pulang sekolah reza berencana mengantar greesel pulang seperti biasa

"Yuk pulang bareng"

"Ga ah, aku mau pulang sendiri aj" Greesel lalu pergi meninggalkan reza begitu saja. Disini greesel masih ngambek ke reza.

"Eh tunggu" Ucap reza memanggil greesel yang berjalan meninggalkannya. Tetapi greesel tidak merespon sama sekali.

Ditengah jalan menuju halte, tiba tiba greesel dicegat bapak bapak yang jumlahnya dua orang. Lalu mereka menangkapnya dengan menggenggam tangan greesel.

"Ih mau ngapain, lepasin aku" Ucap greesel yang memaksa tangannya untuk lepas dari  genggaman pria itu. Rupanya pria itu salah satu anggota preman musuh bebuyutan reza dan temen nya

"WOI!! " teriak reza dari kejauhan.

Reza berlari mendekat ke greesel dan menghajar dua orang tersebut. Pertarungan pun tak terhindarkan, reza harus melawan dua orang dengan badan yang lebih tinggi dan besar darinya. Tentu saja pertarungan ini tidak seimbang, reza cukup kesulitan menghadapi mereka berdua.

Greesel meelihat pertarungan itu secara langsung. Ia menyaksikan reza bertarung untuk melindunginya. Greesel khawatir saat reza lebih sering dipukul daripada melesatkan pukulan ke lawan. Disaat reza sedang menghajar pria itu, pria yang satunya berdiri dibelakang reza dan siap untuk memukul menggunakan balok kayu yang entah dapat darimana.

Melihat itu greesel reflek ingin melindungi reza. Ia berlari kearah reza dan menghalangi pukulan pria itu dengan badanya, alhasil greesel terkena pukulan balok kayu tepat dipunggung greesel yang membuat greesel tersungkur ke tanah dan seketika pingsan.

Reza yang tau kalo greesel melindunginya, melihat greesel yang terpukul balok kayu dan terjatuh, ini membuat reza jadi emosi berlebih. Rasa sayangnya  ke greesel itu memicu api kemarahan yang lebih besar dari sebelumnya. Apalagi ia melihat pacarnya itu jatuh pingsan di hadapannya sendiri dengan cara digebuk.

Reza lalu berdiri dan menghajar balik orang yang memukul greesel. Ia mengamuk sejadi jadinya sampai temen temen reza yang reza hubungi waktu mengikuti greesel datang. Temen reza itu lalu meenahan reza yang masih menghajar pria itu terus menerus. Sebagian temen reza menolong greesel dan meletakkannya dipinggir jalan.

Reza terus terusan menghajar pria yang sudah tak berdaya itu dengan hujan pukulan tanpa henti. Lalu tangan reza berhenti saat ada seseorang yang memegang tangannya.

"Za udah za, dia udah kalah" Ucap orang yang memegang tangan reza. Reza lalu menengok dan ternyata temennya yang memegang tangan reza.

Temen reza melihat kearah wajah reza, ia melihat reza yang sudah tak mampu mengendalikan emosinya. Wajah yang merah dipenuhi amarah yang meluap luap.

"Za..,cukup za hentikan"

Reza tak menjawab apapun, ia lalu melepaskan genggaman ditangannya dan berusaha menghajar kembali pria tadi. Tangan reza pun kembail digenggam oleh temennya.

"Udah za, lebih baik kiya bawa greesel kerumah sakit"

Mendengar ucapan temennya itu membuat reza tersadar dan seketika amarahnya surut. Ia lalu membawa greesel ke rumah sakit. Saat diperiksa lebih lanjut dokter yang menangani greesel memutuskan bahwa greesel harus diinapkan beberapa hari.

Reza lalu menyetujui hal tersebut. Ia pergi ke ruang administrasi dan membayar semua biaya yang harus dibayar selama greesel menginap dirumah sakit. Ia juga tak lupa mengabari orang tua greesel.

Saat orang tua greesel sampai di rumah sakit, mereka lalu mengecek kondisi greesel yang masih tak sadarkan diri. Ia lalu menanyakan ke reza apa yang sebernarnya terjadi.

"Kenapa ini, kenapa bisa gini" Kata mama greesel

"Maaf tante ini salah saya karena kurang menjaga greesel"

"Yaampun za gapapa, kita ngerti kok" Ucap papa greesel.

Mereka lalu berbincang bincang mengenai kejadian sebenarnya. Reza sampai bersujud dihadapan orang tua greesel sebagai permintaan maaf.


Segini dulu ya, maaf banget kemarin ga upload sibuk kerja soalnya.

Terima kasih yang sudah mampir

See you

Cerita Cinta GreeselaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang