07. Kabur

1.5K 161 83
                                    

Duh lancar banget nih update nya. MAU UPDATE KAPAN LAGI?

100 komen lagi bisa kan?

Eh btw kalau aku cantumin akun ig ku kalian mau follow gak? Tapi jangan di teror kalau lagi gak update wkwkwk

🚫TANDAIN TYPO

#*#*#*#*

"Bang" Khafi memanggil Riki yang duduk di pojokan sambil menatap laptop, sepertinya dia sedang mengerjakan tugas kuliah

Sedangkan Tama pulang kerumah untuk mengambil perlengkapan Khafi termasuk hp anak itu

Khafi menatap langit-langit ruangan saat Riki tak menyahuti panggilannya sedikitpun

Khafi mendudukan badannya, dia dengan pelan turun dari brankar dan menggerakkan tiang infusnya

"Mau ngapain?" Tanya Riki sambil menatap Khafi

Khafi hanya melirik Riki tanpa menjawabnya

Riki berdecak kesal dan mendekati Khafi, "Butuh apa?" Tanya nya

"Sana" Khafi mendorong tangan Riki

"Lo marah karana gue gak jawab panggilan lo?" Riki merapikan baju Khafi yang kusut

"Enggak" Khafi kembali mendorong Riki dengan pelan

"Mau kemana? Kenapa berdiri? Ke kamar mandi? Atau kemana? Biar abang anter" Riki berucap begitu sabar

"Keliling, bosen disini" Riki langsung keluar dan membawakan Khafi kursi roda

"Duduk sini" suruhnya

"Kan yang sakit kepalanya, bukan kakinya. Nanti kalau orang liat kaki gue baik-baik aja tapi pakai kursi roda gimana?" Tanya Khafi khawatir

"Selama ada gue di samping lo, lo gak perlu khawatir sama tatapan orang-orang" ucapnya, Riki membantu Khafi agar duduk

Riki pernah mengatakan hal yang sama pada Gavin

"Bang"

"Hem?"

Khafi mendongak ke atas namun kembali menunduk saat kepalanya terasa pusing, "Jangan jual motor gue ya"

"Itu pakai uang tabungan Mas Tata" imbuhnya

Riki melihat ke bawah, lalu kembali mendorong kursi roda Khafi. "Enggak" jawab nya

Riki berhenti, menghentikan kursi roda Khafi di belakang rumah sakit, dia duduk di kursi panjang yang tersedia disana. Melihat banyak orang disana yang juga sakit seperti Khafi

Taman belakang cukup ramai, mungkin orang-orang juga bosan di kamarnya masing-masing

"Kenapa?" Riki mengusap kepala Khafi yang terus menunduk

"Maaf kalau ucapan gue nyakitin lo" ucapnya

"Tapi gue gak mau Mas Tata berantem. Serem" imbuhnya

"Jangan nunduk terus, leher lo bisa sakit" Riki menegur pelan

"Gue gak akan nyari ribut sama kakak lo itu, tapi kelihatannya dia gak suka sama gue" ucapnya

"Enggak, Mas Tata baik kok. Dia kayak gitu karena baru kenal aja, lo belum tau aja kalau dia senyum. Rasanya bikin yang liat ikut senyum juga" Riki bisa melihat betapa sayangnya Khafi pada Tama

"Gue gak pernah liat dia sebelumnya" Khafi langsung menatap Riki "Mas Tata kerja" ucapnya

"Dimana?" Khafi menggelengkan kepalanya, pertanda jika dia tidak tau

"Mas Tata kerja setelah lulus SMA, katanya ikut temennya. Ayah juga gak ngelarang Mas Tata kerja"

"Bokap lo gak kesini sama lagi?" Khafi menggeleng "Mungkin Mas Tata nyuruh Ayah kerja, Mas Tata gak akur sama Ayah" Khafi menjelaskan

KHAFI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang