"Ck, kau pingsan,, apa kau tidak ingat"
"APA"
"Apa hidungmu sakit? Aku rasa pukulan dari temanmu tadi terlalu keras sampai hidungmu mengeluarkan darah lagi" dia sedikit tenang, Off dan Tay hanya berfikir jika ini terjadi karna pukulan New, padahal aslinya mereka tidak benar-benar saling memukul.
"Aku baik-baik saja" Gun menjawab pertanyaan Tay yang terlihat cemas.
"Kenapa kau tidak bilang jika papamu yang memiliki kampus ini" Gun tersedak minumnya saat Off berbicara seperti itu, Tay memberikan Gun tissue.
"Aku tidak tau"
"Kau mau berbohong lagi"
"Off,, aku benar-benar tidak tau,, aku kesini karna New disini"
"Bangun,, kau harus makan"
"Aku bisa makan nanti"
"Cepat turun, aku tidak mau kena marah papamu"
"Kau pergi saja"
"Tidak,, aku yang akan terkena masalah" Off menarik Gun turun, mereka berjalan ke cafe.
"Pesanlah setelah itu kau bisa pergi"
"Aku tidak lapar"
"Nasi goreng 2,, kau mau minum apa"
"Apa saja"
"Air dingin 2" selesai Off memesan dia menunggu makanan yang mereka pesan siap.
"Apa kau lelah"
"Menurut mu saja" disaat menjawab tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah lagi, dia cepat-cepat mengambil tissue di depannya dan pergi ke kamar mandi.
"Apa separah itu lukanya" ada sedikit rasa bersalah di dirinya.
"Aku harus pergi" Gun menghampiri Off dan langsung mengatakan itu, tapi Off langsung menahannya.
"Tidak,, makan dulu"
"Aku ambil ini,, terimakasih Off aku harus pergi" Gun pergi membawa air kemasan dingin yang Off pesan, itu pertama kalinya dia mengucapkan terimakasih kepada Off, dia terlihat buru-buru.
Tapi Off tidak memperdulikan itu, dia memilih untuk membungkus makanannya dan dia berikan kepada kawan-kawannya.
"Aku harus bicara dengan Gun"
"Lain kali aku tidak ingin membantumu lagi,, aku pikir niatmu baik menggantikan pelatih yang sedang memiliki urusan,, niatmu buruk,, membuat orang celaka" Tay datang dan langsung menyalahkan Off.
"Hentikan Tay,, aku sedang malas membahasnya"
"Kau tidak ke rumah sakit"
"Aku malas bertemu papa"
"Temui saja,, bicarakan semuanya,, bicarakan jika kau menginginkan pernikahan secepatnya"
"Kau saja yang menggantikan ku"
"Apa kau tidak ingin menikah,, kau lulus sebentar lagi dan kau tinggal menunggu Gun satu tahun lagi untuk menikahinya,, atau kalian bisa memulai duluan siapa tau itu berhasil di awal" Off memukul kepala Tay dengan air mineral tadi.
"Kau selalu berfikiran kotor,, lebih baik kau saja yang menikahi Gun,, dengan begitu aku bisa bebas"
"Jika aku menjadi anak dadymu"
"Aku akan pergi,, aku masih ingin membatalkan perjodohan ini"
Off pergi ke rumah sakit milik papanya, namun saat dia berjalan dia melihat seseorang yang tidak asing untuknya, dia sedang berdiri di depan pintu ruang periksa umum, dia sedang membaca tulisan dari kertas di depannya, Off berjalan menghampiri seseorang yang lebih pendek darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBATALKAN PERJODOHAN
Teen FictionMenghabiskan sisa umurku untuk selalu bersamamu karna aku tidak memiliki waktu yang panjang sepertimu