DON'T SILENT READERS🚫
.
.Semuanya akan baik-baik saja selagi kamu berkata jujur atas apa yang selama ini kamu sembunyikan dan kamu lakukan.
.
(Hidden love)"Oke, pertama Shanum jangan mudah suka sama cowok itu, kedua Shanum harus cari tau kenapa kakak lakuin ini!" monolognya.
Ini akan menjadi misi untuk Shanum karena ayah dan kakaknya sudah merahasiakan sesuatu darinya.
Shanum mengambil buku catatannya lalu membuka buku itu, betapa terkejutnya saat ia melihat sebuah kalimat yang tertulis di awal lembar bukunya.
Sebuah motivasi indah dan nama yang menulis motivasi itu tertulis disana, "Javas," lirih Shanum.
"Kayaknya dia dosen yang tadi kasih buku ini ke Shanum deh, soalnya hari ini yang pegang buku Shanum itu cuma dia," batinnya.
"Shanum! Ayo cepet turun, sedikit lagi kita makan malam," seru ayah Darrell.
"Iya yah, sebentar lagi Shanum turun!" balas Shanum lalu menaruh bukunya, dan segera bersiap-siap untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Beberapa menit kemudian, Shanum turun ke lantai bawah untuk makan malam bersama, suasana akan terasa berbeda saat seseorang yang disayangi dan dicintai pergi untuk selamanya.
"Biar i---"
"Gak usah, Shanum bisa ambil sendiri," tukas Shanum.
Ayah Darrell menoleh ke arah wanita yang sedang berdiri di samping Shanum, ia memberikan isyarat agar wanita itu tetap sabar menghadapi Shanum.
"Num, kok kamu gitu sih? Meski begitu, dia tetap ibu kamu," ujar Shamera.
Shanum hanya melirik, tiba-tiba saja nafsu makannya hilang seketika setelah perdebatan kecil itu terjadi, "inget ya kak, yah! Mau semirip apapun dia sama Ummi kandung Shanum, Shanum masih belum ikhlas sama pernikahan ayah dan dia," balas Shanum lalu pergi begitu saja meninggalkan meja makan.
Ayah Darrell menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku putrinya itu, ia merangkul Ibu Fisha---istrinya---dan membelai lembut pundak istrinya itu.
"Yang tenang, akan ada waktunya dimana kamu bisa bilang yang sebenarnya ke Shanum," ucap Ayah Darrell yang dibalas anggukan kepala dari Ibu Fisha.
Shanum pergi keluar rumah untuk menenangkan dirinya sendiri, malam yang tenang akan membuatnya dirinya menjadi tenang juga, "masalah selalu dateng diwaktu yang gak tepat, dimana manusia masih berjuang untuk masalah lain, argh!" monolog Shanum.
***
Biasanya Shanum sangat menyukai hari libur, tetapi baru kali ini ia sedikit tidak menyukai hari liburnya karena harus ia habiskan untuk menggantikan posisi kakaknya di acara pernikahan nanti.
Gaun, hijab, dan juga makeup sudah terpasang rapih di tubuh Shanum, sungguh sangat menawan gadis itu, "sekarang kamu pergi sama ayah, dan inget kalo ada yang tanya tentang tunangan kakak, kamu jawab sama apa yang udah kakak ajarin ke kamu," ujar Shamera.
"Iya kak," balas Shanum, lalu pergi bersama dengan ayahnya menuju ke rumah pria itu.
Shanum sangat canggung, ia masih ragu dengan keputusannya sendiri.
Sesampainya di rumah sang pria, Shanum tak dapat berhenti menatap rumah mewah itu, bahkan sampai matanya tak berkedip sama sekali.
Di depannya sudah tergelar karpet merah panjang yang ujungnya langsung menuju ke pelaminan, "gak salah alamat, kan? Kenapa kak Shamera malah minta ganti posisi sih, padahal calon suaminya mapan gini," batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden love [[On going]]
Teen FictionDON'T SILENT READERS!! ___ Banyaknya teka-teki hanya membuat pikiran Shanum berantakan, ia bingung dengan dosennya sendiri yang berkata bahwa ia sudah lama mengenal Shanum. Jika dilihat dari sudut pandangnya memang iya, karena posisinya adalah posis...