04. || Pintu otomatis

9 1 0
                                    

DON'T SILENT READERS🚫
.
.
Kau amerta dalam aksara, sastra, dan prosaku, menjadi tokoh utama yang tak pernah tergantikan oleh siapapun, meski hanya fatamorgana yang tak pernah berakhir.
.
(Hidden love)

"Tuan Mahendra gak akan tau, lagipula dia masih butuh waktu beberapa bulan buat nyelesaiin pekerjaannya di Tokyo," ujar Javas.

Shanum menaikkan satu alisnya, "Tokyo, kalo pak Mahendra ada disana itu artinya dia bisa bahasa Jepang atau bahasa Inggris. Gak, Shanum gak boleh sembarang pake bahasa Jepang di depan dia," batinnya.

"Oh ya udah ayo," ucap Shanum.

Mereka berdua segera pergi menuju ke rumah Javas, syukur jika Roki sudah mengganti pintu itu menjadi pintu otomatis yang Javas minta.

Selang beberapa menit kemudian, mereka berdua sampai di depan rumahnya, "Makasih pak udah mau anterin Shanum pulang."

"Iya gak masalah."

Roki membuka pintu untuk menyambut Shanum, padahal gadis itu belum membuka ataupun mengetuk pintu.

"Nyonya sudah pulang, ayo masuk. Saya buatin makanan buat nyonya tadi," ujar Roki.

"Iya mang, makasih. Kalo gitu Shanum masuk dulu ya," ucap Shanum lalu pergi masuk untuk mengisi perut kosongnya.

Setelah memastikan bahwa Shanum sudah masuk ke dalam, Roki langsung menghampiri Javas, "semuanya beres tuan, remot pintu ada di saya," bisik Roki.

"Perfect!"

"Jangan biarin dia keluar tanpa alasan yang jelas, kalo dia maksa keluar biarin aja dia berusaha sendiri buat buka pintunya," lanjut Javas, lalu tertawa lirih bersama dengan Roki.

Di dalam, Shanum sedang memakan makanannya sembari berpikir mengenai suaminya si Mahendra, mengapa lelaki itu masih belum pulang sampai sekarang?

Tiba-tiba ia terpikir oleh kata-kata yang ada di buku catatannya waktu itu, disana tertulis kata-kata yang bahasanya menggunakan bahasa asing, namun penulis aksara itu adalah dosennya sendiri alias Javas.

Tulisan itu menggunakan bahasa yang Shanum pahami, maka dari itu Shanum merasa heran saat ia membaca kata-kata yang ada di bukunya.

Shanum pergi ke kamarnya lalu membuka buku catatannya itu, "gak salah pak Javas nulis itu disana, lagian ngapain sih nulis itu di buku Shanum?" monolognya.

Shinjitsu no ai wa issho ni iru koto o imi suru hitsuyō wa arimasen, shinjitsu no ai wa tokidoki hanarete imasuga, nani mo kawarimasen
By Javas

(Terjemah: Cinta sejati tidak harus berarti bersama, cinta sejati terkadang terpisah tapi tidak ada yang berubah).

Kata-kata itu seolah sedang membicarakan tentang cinta si Mahendra dan dirinya, mereka berpisah tapi tak ada yang berubah.

"Argh! Shanum jadi penasaran sama suami Shanum sendiri, dia gimana sih orangnya?" monolognya penasaran dengan sosok suaminya, padahal belum lama ia bersama dengannya.

"Aih, bosen banget ya! Ngakak Becca keluar kira-kira mau gak ya," lanjutnya seraya mengambil ponselnya.

"Aih, bosen banget ya! Ngakak Becca keluar kira-kira mau gak ya," lanjutnya seraya mengambil ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hidden love [[On going]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang