DON'T SILENT READERS🚫
.
.
Dirimu adalah sosok pemilik nayanika di bawah bentangan bumantara, namun sayangnya tetap menjadi fatamorgana yang enggan menjadi nyata..
(Hidden love)Air danau yang terbentang luas dengan airnya yang begitu tenang, semilir angin menerbangkan hijab panjang Shanum dengan indahnya. Javas terpesona dengan gadis disampingnya itu, sungguh cantik dan menawan.
Netra gadis itu menatap dalam sebuah makanan permen kapas di dekat sana, Javas mengikuti tatapan Shanum lalu tersenyum dan ia pergi untuk membeli permen kapas itu untuk Shanum.
Shanum hanya menatap Javas yang sedang berjalan ke arah pedagang permen kapas itu, mungkin bukan untuknya.
"Dua permen kapas buat nyonya Shanum, saya tau kamu pasti mau beli ini kan tadi?" ucap Javas seraya memberikan dua permen kapas itu kepada Shanum.
Awalnya Shanum hanya menatap permen kapas itu dan menatap Javas berulang kali lalu ia tersenyum seraya menerima gula-gula itu, "makasih pak udah beliin Shanum ini, tau aja Shanum lagi kepengin.
Javas tersenyum lalu kembali menikmati indahnya air danau, Shanum menyodorkan permen kapas di tangannya kepada Javas, "bapak juga mau kan sebenernya."
"Gak, buat kamu aja, saya kurang suka sama yang manis-manis."
"Yang bener."
"Iya."
Shanum kembali memakan gula-gula itu sampai habis setelah mendengar jawaban dari Javas.
Langit yang cerah kini berubah menjadi gelap, mereka berdua pergi menuju caffe terdekat untuk berteduh, "pak, ini udah sore. Shanum gak akan dimarahin sama pak Mahendra, kan?" tanya Shanum terlihat khawatir dan gelisah.
Javas tersenyum tipis, "saya gak bisa marahin cewek selucu kamu Num, bahkan saya aja gak tega liat kamu ketakutan gini," batinnya.
"Gak, buat apa dia marah sama kamu?" jawab Javas.
"Ya takut aja, soalnya mang Roki tadi bilang ke Shanum kalo pak Mahendra tau Shanum habis berdua sama temen Shanum pagi tadi."
Mendengar itu Javas teringat kejadian pagi tadi di dekat toko roti, gadis itu mulai berjaga-jaga dengan Mahendra.
Semakin sore hujan semakin deras, mereka berdua terjebak di dalam caffe itu. Padahal malam ini Shanum harus berangkat kuliah, tetapi hujan tak kunjung henti sedari tadi.
"Huh gimana ya, Shanum harus berangkat kuliah malam ini, tapi hujannya malah tambah deras," monolognya sembari menatap keluar jendela Caffe.
Javas terus memperhatikan gadis yang duduk di depannya itu, ia tak salah menerima perjodohan dari ibunya jika yang ia dapat adalah perempuan seperti Shanum.
"Oh ya pak, kira-kira pak Mahendra ngapain aja di Tokyo? Kok bisa lama banget," tanya Shanum.
"Dia punya banyak perusahaan di luar negeri, makanya dia lebih sering di luar negeri buat ngurus perusahaannya disana," jawab Javas.
Shanum berpikir, jika Mahendra memiliki banyak waktu untuk mengurus perusahaannya, untuk apa ia menerima pernikahan ini?
"Trus buat apa dia nikah sama Shanum kalo ujungnya gak pulang ke negeri sendiri buat temuin Shanum?"
"Pak Mahendra gak selamanya disana, mungkin aja dia pulang tanpa kasih kabar ke kamu."
Apa yang dikatakan Javas memang benar, bagaimana jika Mahendra pulang hari ini? Bagaimana jika Mahendra sudah pulang, tetapi lelaki itu tidak memberitahu Shanum? Begitu ramai kata batin gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden love [[On going]]
Teen FictionDON'T SILENT READERS!! ___ Banyaknya teka-teki hanya membuat pikiran Shanum berantakan, ia bingung dengan dosennya sendiri yang berkata bahwa ia sudah lama mengenal Shanum. Jika dilihat dari sudut pandangnya memang iya, karena posisinya adalah posis...