•••
"Untuk dunia yang kejam. Tolong, hancurlah bersama diriku. Kisahku tak sepatutnya engkau ceritakan, tetapi tubuhku menginginkan rasa kasih. Aku haus, sangat! Tolong ... Aku haus akan keadilan diriku."
•••
"Hah! Hah! Hah..."
Napas tak beraturan tak berhenti Donghyuck keluarkan melalui mulutnya. Pemuda berkulit karamel itu memegang dadanya sambil terus bernapas menggunakan mulutnya.
Sesak melanda hingga air matanya mengalir deras tak kunjung berhenti.
"Aaaa! Hiks! Hiks! Hiks!"
Donghyuck berteriak histeris sambil memukuli dadanya dengan kuat.
Tangisan pilu nan menyakitkan keluar dari mulutnya.
Donghyuck menjambak rambutnya dengan begitu kuat, tak ada rasa sakit pada kepalanya. Tapi, hatinya yang semakin sesak bak dihantam bebatuan besar hingga hancur.
"NO! I HATE THIS!"
Teriakan menggema di dalam kamar kedap suara itu, lalu tak lama Donghyuck melempar banyak barang ke dinding kamarnya.
"Inhale ... Exhale ... Ple ... Please..." lirihnya bergetar.
"AAAA!"
Tak bekerja. Bagaimanapun Donghyuck berusaha tenang, tetap saja dia semakin merasa tertekan.
Hampir satu jam lebih Donghyuck seperti ini, hingga akhirnya dia menyerah dan memilih untuk diam dan menatap rembulan dari balkon kamarnya.
Mata sayu itu menatap rembulan dengan pedih, lalu senyuman sinis sekaligus miris tersungging secara bersamaan pada mulutnya.
Donghyuck menundukkan kepalanya sambil menatap bekas cutting pada pergelangan tangannya.
Matanya terpejam perlahan, lalu air matanya menetes mengenai luka lebar yang sudah kering itu.
Sesak kembali melanda dan malam hanya dihiasi tangisan dan teriakan sosok anak bungsu keluarga Seo.
"Tahukah manusia yang sok suci nan berkuasa ... Orang yang kau anggap berkasta tinggi tak selamanya bergelimang kebahagiaan."
Donghyuck berujar dengan sekuat tenaga pada rembulan, lalu tak lama dia tak sadarkan diri di luar balkon ditemani udara malam yang dingin.
Maaf untuk semuanya dan tolong jangan terlalu memperjelas. Ini sangat menyiksa lebih dari apapun itu.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Replacement | Markhyuck
Teen Fiction"Semuanya akan menyesal bila si pembawa sial pergi untuk selamanya." -Seo Donghyuck. "Maaf. Maaf. Ayo bertemu di kehidupan selanjutnya, Cantikku." -Mark Jung. ------------------------------------------ Sosok Seo Donghyuck, bergelimang harta kekayaan...