chapter 5

299 30 4
                                        

Abikara dan gagak ngampar pergi untuk beristirahat sejenak.

"Rayi apa sebaiknya kita kembali kek istana Pajajaran, aku merasa akan ada sesuatu yang terjadi pada Rayi kian Santang" ucap gagak ngampar

"Iya Raka aku juga merasakan nya" ucap abikara yang juga merasa khawatir terhadap Rayi kembar nya.

"Kalau begitu mari kita bicara dengan guru untuk kembali kek istana Pajajaran" ucap gagak ngampar yang di angguki oleh abikara.

Abikara dan gagak ngampar pergi menemui kedua guru mereka.
"Guru" panggil abikara dan gagak ngampar bersamaan
"Ada apa Raden?" Tanya sang guru
"Guru sepertinya kami akan kembali kek istana Pajajaran aku merasakan akan ada sesuatu yang terjadi di sanah" ucap gagak ngampar yang mengawali pembicaraan.

"Baiklah kalau begitu Raden, silakan kembali kek istana Pajajaran lindungi lah keluarga kalian" ucap gagak ngampar

"Iya kalian kembalilah, kekuatan Kanuragan kalian juga sudah meningkat dengan baik" timpa guru abikara

"Baiklah kalau begitu kami pamit guru assalamualaikum/sampurasun" ucap abikara dan gagak ngampar bersamaan.

"Waalaikum salam/rampes berhati hati lah dalam perjalanan" ucap sang guru
Abikara dan gagak ngampar pun pergi menuju istana Pajajaran.

                         Istana Pajajaran

Para ibunda yang masih memperhatikan kian Santang dan surawisesa akhirnya menghampiri mereka.

"Putraku kian Santang/surawisesa kalian sedang apa?" Tanya ratu subang larang
kian Santang dan Surawisesa berbalik ternyata para ibunda mereka sedang memperhatikan mereka sedari tadi.

"Ibunda sejak kapan ibunda ada di sana"
Ucap kian Santang dengan lembut para ratu tersenyum pada Kian Santang

"Ibunda sedari tadi memerhatikan kalian apa kalian tidak menyadarinya hm" tanya ambet kasih

"Maap ibunda kami tidak menyadarinya" ucap Surawisesa dan kian Santang

"Tak apa putraku kalau begitu sebaiknya kalian masuk kek dalam hari sudah hampir malam" ucap ratu kentring manik

"Baik ibunda kalau begitu mari kita masuk bersama" ucap kian Santang

Sura kian dan para ratu akhirnya masuk dan kembali kek wisma masing-masing.

Ruang semedi prabu Siliwangi


S

aat ini Siliwang sedang bersemedi tapi tiba² dia meresahkan ada bahaya yang akan terjadi pada salah satu anak nya.

"Jagat dewa Batara firasat apa ini" ucap Siliwangi tiba² saja resi kuncung putih mendatanginya dan berkata.

"Ambuing... ambuing geer prabu akan terjadi sesuatu pada Raden kian Santang lindungilah dia kerna para golongan hitam sedang mengincar darah suci milik Raden kian Santang" ucap resi kuncung putih yang langsung menghilang begitu saja.

"Baiklah resi terima kasih" ucap Siliwangi yang langsung pergi dari ruang semedi.

Di wisma kian Santang saat ini kian Santang baru saja selesai membersihkan diri dia sedang duduk di tempat tidurnya tapi tiba² dia merasakan sakit kepalanya lagi dan hidung nya mengeluarkan darah.

Kian Santang buru² mencari kain untuk mengelap darah yang terus keluar dari hidung nya.

"Astagfirullah kenapa sakit kepala ini timbul lagi" ucap kian Santang sambil terus mengelap darah di hidungnya

Cahaya PajajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang