L

328 29 1
                                    

Chanyeol berjalan santai memasuki gedung pencakar langit yang berada di pusat kota itu. Ia mengeratkan tas yang ada di punggungnya dan sesekali memperbaiki earphone yang ada di telinganya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja di perusahaan tersebut tanpa menggunakan test ataupun orang dalam. Bagaimana bisa? Tentu saja karena otak cerdasnya yang membuat hasil kerjanya saat magang dulu sangat memuaskan.

"Selamat pagi, Noona," sapa Chanyeol pada resepsionis perusahaan itu. Awalnya Chanyeol ingin memanggil dengan panggilan formal tapi ditolak mentah mentah oleh wanita bernama Taeyon itu. Ia merasa sudah dekat dengan Chanyeol, jadi dia tidak ingin dipanggil dengan panggilan yang berjarak itu. Jadi ia meminta Chanyeol untuk dipanggil Noona saja, entah di dalam atau di luar pekerjaan.

"Selamat pagi, Chanyeol. Sudah siap untuk hari pertama kerjamu?" tanya Taeyon.

"Tentu saja siap, Noona. Tolong bantuannya ya, Noona." Taeyon hanya mengangguk.

"Oh iya Chan, pemimpinnya sudah ganti, bukan pak Donghae lagi."

"Lalu siapa noona? Kapan bergantinya? Terus alasannya apa?" tanya Chanyeol.

"Putra bungsunya pak Donghae. Dari 6 bulan yang lalu gantinya. Kabarnya sih pak Donghae mau fokus mengurus perusahaannya yang ada di Perancis dan menghabiskan banyak waktu dengan istrinya," jawab Taeyon. Chanyeol mengangguk.

"Istrinya bukan orang Korea?"

"Bukan. Istrinya keturuanan asli Perancis. Aku dengar mereka bertemu di Amerika dan menikah di Korea. Sebenarnya sudah pindah kewarganegaraan tapi ia memutuskan kembali ke Perancis lagi untuk mengurus butik miliknya." Chanyeol mengangguk mendengarnya.

"Sudah sana masuk. Nanti kau terlambat di hari pertamamu."

"Kalau begitu aku pergi dulu, Noona. Sampai bertemu lagi, Noona." Chanyeol meninggalkan Taeyon dan berjalan ke arah lift yang berada tak jauh dari tempat Taeyon tadi.

"Selamat pagi, saya Park Chanyeol. Saya karyawan baru di divisi ini. Mohon bantuannya," ucap Chanyeol lalu membungkukkan badannya beberapa saat lalu berdiri tegak.

"Selamat datang, Chanyeol. Aku harap kita bisa bekerja sama untuk membuat divisi kita semakin maju," sapa salah satu senior di divisi itu yang Chanyeol ketahui namanya adalah Minho.

"Selamat datang, Chan. Aku Baekhyun, aku juga karyawan baru disini. Aku masuk beberapa hari yang lalu," sapa seseorang yang tinggi badannya lebih pendek dari Chanyeol.

"Hai Chanyeol, semoga betah ya? Aku Wendy, semoga kita bisa bekerja sama ke depannya."

"Aku Jongdae. Aku juga karyawan baru dan masuk bersamaan dengan Baekhyun.

"Hai Chanyeol, aku Jihyo. Semoga kita bisa menjadi rekan kerja yang baik ya?" Chanyeol mengangguk mendengarnya.

"Baiklah Chanyeol, untuk tugas pertamamu di Senin yang indah ini, aku ingin kau memeriksa berkas berkas ini. Kau pasti sudah paham dengan berkas ini, aku minta kau merevisinya jika ada hal yang kurang di dalamnya." Chanyeol mengambil berkas tersebut.

"Berkas itu akan aku bawa ke ruangan pak Sehun sebagai laporan mingguan divisi kita," lanjut Minho lagi.

"Baik, Pak. Saya akan memeriksanya dan memberikannya jika sudah selesai." Chanyeol langsung menghampiri meja kosong di samping Wendy.

"Nanti siang, kalian mau makan apa?" tanya Jihyo.

"Ini masih terlalu pagi untuk menanyakan makan siang, Jihyo. Kau bisa menanyakannya nanti jika sudah mendekati jam makan siang," ucap Baekhyun.

"Aku hanya tanya saja, jadi aku punya banyak referensi untuk makan siang nanti," ujar Jihyo.

"Chanyeol, kau mau makan apa nanti?" tanya Jihyo pada Chanyeol.

Let Me In (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang