"Nona, apa pak Sehun tidak masuk lagi?" tanya Chanyeol. Ini sudah hari ketiga Sehun tidak masuk sejak kejadian di rumah Chanyeol tempo hari. Ia sudah menanyakan keberadaan Sehun pada Seulgi, tapi gadis itu selalu mengatakan jika Sehun sedang ada urusan diluar kantor.
"Tidak tahu. Sehun tidak mengabariku dari pagi." Chanyeol mendesah kasar dan meninggalkan gadis itu. Ia kembali ke ruangannya.
"Kau dari mana, Chan?" tanya Jongdae.
"Dari ruangan pak Sehun. Aku belum bertemu dengannya selama dua hari terakhir," jawab Chanyeol.
"Kau merindukan pak Sehun ya?" Kali ini, Jihyo yang bersuara.
"Mungkin pak Sehun sedang ada urusan atau mungkin ada di luar kota. Kau tahu sendiri kan cabang toko kita ada juga di luar kota. Bisa saja pak Sehun pergi kesana kan?" ucap Baekhyun. Chanyeol hanya mengangguk. Ia membuka laptopnya dan mulai mengerjakan laporan untuk rapat nanti. Saat sibuk dengan laptopnya, ia tidak sadar jika Sehun lewat dari depan ruangannya.
"Nanti mau makan siang apa?" tanya Jihyo.
"Makan makanan yang ada di kantin lagi. Memangnya mau makan apa lagi?" tanya Jongdae yang sedikit bosan dengan pertanyaan Jihyo.
"Siapa tahu kalian mau beli makanan online."
"Tidak, lebih hemat kalau membeli dari kantin," jawab Wendy. Jihyo mendengus mendengar jawaban Wendy.
"Chanyeol, bawa berkas berkas untuk rapat nanti ke ruangan Sehun." Seulgi pergi begitu saja setelah mengatakan hal itu. Chanyeol tersenyum kecil dan langsung melakukan apa yang diminta oleh Seulgi tadi.
"Selamat pagi, pak. Saya ingin memberikan berkas yang diperlukan untuk rapat nanti." Chanyeol meletakkan kertas itu di meja Sehun.
"Apa Anda ada masalah? Saya tidak melihat Anda selama dua hari terakhir," tanya Chanyeol.
"Ini jam kerja. Jangan bertanya diluar dari pekerjaan," ucap Sehun tanpa melihat ke arah Chanyeol. Chanyeol hanya mengangguk saja.
"Kalau begitu, saya permisi." Chanyeol berjalan meninggalkan ruangan itu. Ia kembali ke ruangannya dan melanjutkan pekerjaannya.
Sehun memejamkan matanya lalu menidurkan kepalanya di atas meja. Ia merindukan Chanyeol tapi ia tidak bisa lebih dekat dengan Chanyeol. Dirinya terlalu buruk untuk Chanyeol yang selalu bersikap baik padanya.
"Sehun, sebentar lagi rapat akan dimulai. Apa kau bisa hadir?" Sehun hanya mengangguk.
"Baiklah, jangan sampai terlambat." Seulgi menutup ruangannya kembali. Sehun mengusap pipinya dan merapikan penampilannya. Ia tidak boleh terlihat berantakan.
¤¤¤
"Demikian presentasi saya dari divisi marketing," ucap Chanyeol dengan senyuman di wajah tampannya. Ia langsung duduk di samping Wendy. Ia mengobrol dengan Wendy membahas tentang divisi mereka.
Sehun disana. Ia melihat Chanyeol yang mengobrol dengan wanita berambut pendek itu. Dia kesal, mau marah tapi dia sadar, dirinya bukan siapa siapa untuk Chanyeol. Ia langsung bangkit dari tempatnya dan keluar dari ruangan rapat itu. Chanyeol yang melihat itu pun langsung meminta izin untuk ke toilet.
"Mau kemana?" tanya Chanyeol.
"Kembali ke ruangan. Ada apa?" tanya Sehun.
"Tidak ada, hanya ingin bertanya saja," jawab Chanyeol. Sehun mendengus mendengarnya.
"Masuklah, sepertinya kamu masih sakit." Sehun hanya mengangguk. Ia masuk ke dalam ruangannya dan disusul oleh Chanyeol.
"Kenapa ikut masuk?" tanya Sehun heran. Tanpa menunggu lama, Chanyeol langsung memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me In (✔)
Fiksi PenggemarAku mungkin tak mengenalmu tapi aku bisa membuatmu melupakan kesedihan yang sudah kau lewati selama ini. So, let me in