Let Me In

238 24 0
                                    

Satu bulan sudah berlalu. Jaehyun dan Johnny sudah mulai membaik. Eunhyuk selalu menanyakan siapa yang melakukan hal itu kepada mereka tapi mereka selalu mengatakan jika mereka lupa. Dokter mengatakan jika mereka mengalami amnesia retrogade, amnesia yang menyebabkan hilangnya ingatan terhadap kejadian masa lalu. Pukulan keras di kepala mereka menjadi alasan utama mengapa merela mengalami keadaan tersebut.

Eunhyuk hanya bisa pasrah. Ia tidak bisa memaksa keduanya untuk mengingat kejadiannya.

Sementara itu, Chanyeol dan Sehun sudah meresmikan hubungan mereka. Mereka bahkan sudah mulai menyiapkan acara pernikahan mereka setelah mendapat restu dari ayahnya Sehun. Donghae memberikan beberapa nasihat pada Chanyeol bahkan tentang keadaan Sehun yang sebenarnya. Chanyeol mengatakan jika ia sudah siap untuk semua keadaan Sehun.

"Sayang, sudah siap untuk bertemu dokternya?" Sehun menarik nafas dan mengangguk. Ini adalah terapi kelimanya. Alasan mengapa Sehun berani mengambil tindakan ini adalah karena Chanyeol. Ia akan memulai kehidupan baru dengan Chanyeol. Ia tidak mau Chanyeol mengalami kesulitan saat hidup bersamanya. Ia juga tidak ingin anaknya nanti menuruni sakit mentalnya. Itu kenapa ia menerima usulan ibunya untuk menemui dokter psikiater dan tentu saja ditemani oleh Chanyeol.

"Selamat datang kembali, Sehun," sapa dokter bernama Yizing itu. Sehun tersenyum melihatnya.

"Terimakasih dokter," jawab Sehun.

"Bahaimana keadaanmu? Sudah mulai membaik?" tanya Yizing.

"Sudah dokter. Aku mempunyai Chanyeol yang selalu mendukungku untuk tetap sehat." Yizing tersenyum mendengarnya.

"Ia pasti sangat menyayangimu kan? Ia sampai bela belain untuk memaksa masuk untuk bisa memastikan dirimu untuk tetap kuat," ujar Yizing kembali. Sehun mengangguk. Yizing menggenggam tangan Sehun dan mengusapnya dengan lembut.

"Kamu sudah menujukkan progres yang cukup baik, Sehun. Tapi apa kamu tahu? Semua progres ini dapat dianggap berhasil jika kamu sudah benar benar melepaskan luka dan sakit di hatimu. Aku tahu kalau kamu sudah mulai menunjukkan jika kamu sudah sembuh. Tapi, apa kamu sudah bisa bertemu dengan orang yang menjadi penyebab dari lukamu?" Sehun menegang di bangkunya, ia mengeratkan genggamannya pada Yizing.

Yizing tersenyum. "Kamu harus bisa menghadapi rasa takutmu, Sehun. Itu adalah cara terbaik untuk lepas dari semua rasa sakit yang ada di hatimu. Memang sulit untuk melepaskan maaf untuk orang yang melukaimu, tapi itu adalah cara terbaik untuk membuat semuanya menjadi lebih baik."

¤¤¤

"Sayang, kamu mau jalan jalan?" tanya Chanyeol. Sehun tersenyum lalu mengangguk.

"Tapi kita makan dulu ya? Aku lapar sekali, sayang," jawab Sehun sambil mengusap perutnya. Chanyeol mengangguk. Ia melajukan mobilnya ke salah satu mall yang sering mereka kunjungi jika ingin menghabiskan waktu weekend.

"Sayang, kita belum membeli furniture untuk rumah baru kita. Mau sekalian membelinya?" tanya Chanyeol. Mereka memutuskan untuk membeli rumah di daerah yang cukup jauh dari perkotaan. Rumah yang memiliki halaman yang lebar dan cukup asri. Alasan mereka khususnya Chanyeol membeli rumah itu agar anak anak mereka bisa bermain dengan tenang nantinya tanpa takut ada mobil atau motor yang menghalangi. Siapa yang membelinya? Tentu saja Chanyeol. Setelah hampir empat bulan bekerja di perusahaan milik Sehun, ia bisa mengumpulkan sedikit uang untuk membelinya. Meskipun dibantu sedikit oleh Sehun, tapi ia berjanji akan mengembalikan uang milik Sehun setiap bulannya. Tentu saja ditolak oleh Sehun. Ia ingin Chanyeol memberikan gajinya sebagai nafkah saja, bukan untuk membayar hutang.

"Bagaimana kalau nanti saja sayang? Kamu tahu sendiri appaku bagaimana kan? Ia pasti akan memberikan banyak hadiah untuk kita. Jika ada barang yang belum kita dapat, baru kita akan membelinya, bagaimana?" Chanyeol tampak berpikir lalu mengangguk pelan.

Let Me In (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang