Sudah satu bulan Chanyeol bekerja di perusahaan tempatnya bekerja. Dia langsung mengajak keluarganya untuk makan bersama, menikmati gaji pertamanya. Awalnya ditolak halus oleh kedua orangtuanya. Mereka berpikir akan lebih baik jika uangnya ditabung untuk keperluan Chanyeol nantinya. Tapi Chanyeol merayu mereka. "Gaji pertama itu spesial dan aku ingin membaginya dengan kalian." Itulah yang membuat Siwon dan Tiffany menyetujui ajakan putranya itu.
"Appa mau pesan apa?" Chanyeol melihat lihat buku menu itu dan mencari makanan yang ia mau. Siwon juga melakukan hal yang sama. Mereka menyebutkan beberapa jenis makanan yang cukup familiar. Tiffany memilih restoran yang tidak terlalu mewah, jadi mereka tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk makan malam ini.
Mereka membicarakan banyak hal. Dari Siwon yang harus kunjungan kerja ke Jeju, toko Tiffany yang mendapat orderan dari beberapa artis yang cukup terkenal dan juga Chanyeol yang beberapa kalo dipercaya untuk memimpin rapat. Saat sedang berbincang dengan kedua orangtuanya, Chanyeol melihat Sehun tengah duduk di depan toko buku yang ada di sebrang tempat mereka makan. Pria manis itu duduk sendirian tanpa ada supir di dekatnya.
"Appa, eomma, aku keluar sebentar." Chanyeol bangkit dari tempatnya dan berjalan keluar. Ia menghampiri Sehun yang duduk sendirian.
"Sehun-ssi? Apa yang Anda lakukan disini?" Sehun mendongakkan kepalanya dan menatap Chanyeol.
"Pergilah, aku tidak ingin diganggu." Chanyeol berjongkok di hadapannya.
"Apa ada masalah? Kenapa duduk disini sendirian?" tanya Chanyeol. Sehun menggeleng pelan.
"Keluargaku sedang makan malam bersama, Anda ingin bergabung?"
"Tidak perlu, saya bisa makan sendiri," jawab Sehun.
"Mau makan mie instant lagi? Lebih baik Anda makan bersama saya, hari ini saya akan mentraktir Anda lagi," ucap Chanyeol. Sehun menggeleng. Chanyeol memberanikan diri untuk mengusap tangan atasannya itu.
"Untuk kali ini, tolong terima tawaran saya ya? Saya tidak akan tenang meninggalkan Anda sendirian disini. Ayo, Anda bisa makan apapun yang Anda inginkan."
"Saya tidak ingin mengganggu kalian."
"Tidak ada yang merasa di ganggu. Ayo." Chanyeol menggenggam tangan Sehun dan membawanya ke restoran tempat ia dan keluarganya makan.
"Appa, eomma, ini pak Sehun. Dia adalah atasan Chanyeol di kantor."
"Kami orangtuanya Chanyeol. Senang bertemu dengan Anda, tuan Sehun," ucap Chanyeol sambil beberapa kali membungkukkan badan di depan Sehun.
"Jangan seperti itu, tuan. Saya merasa tidak enak. Saya Sehun, Oh Sehun. Senang bertemu dengan kalian." Chanyeol terperangah mendengarnya sambil beberapa kali menghitung kata yang keluar dari pria manis itu.
"Silahkan duduk, nak. Mau pesan apa?" tanya Tiffany.
"Apa saja Nyonya."
"Jangan panggil Nyonya, nak. Panggil bibi saja." Sehun mengangguk. Chanyeol pun memanggil pelayan dan menyebutkan beberapa makanan tambahan. Mereka kembali melanjutkan obrolan mereka dan Sehun hanya bisa menyimak pembicaraan itu. Sehun menatap pria itu yang banyak bicara. Dia benar benar sangat suka berbicara ternyata.
"Pak Sehun tinggal dimana?" tanya Siwon.
"Panggil Sehun saja, paman. Saya tinggal di Hannam-dong. Tapi saya juga sering menginap di rumah orangtua saya di daerah Nonhyeon," jawab Sehun. Siwon mengangguk pelan.
"Apa aku juga boleh memanggil Sehun saja?" Sehun langsung menatap sinis ke arah Chanyeol dan membuat pria tinggi itu menghela nafas pelan.
"Sudah sudah, ayo makan. Maaf ya makanannya makanan yang sederhana. Semoga cocok di lidah kamu," ucap Tiffany.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me In (✔)
FanfictionAku mungkin tak mengenalmu tapi aku bisa membuatmu melupakan kesedihan yang sudah kau lewati selama ini. So, let me in