[TL1] Bertransmigrasi ke dalam Novel: Suami Pakan Meriamku Mahakuasa

57 - 58 🍑

Bab 57 – Kehilangan Pekerjaan

Lu Xia kemudian mengambil lembar kertas kedua.

Itu ditulis dengan suara Lu Qiu sendiri.

Lu Qiu bercerita tentang apa yang terjadi di rumah setelah dia pergi.

Ternyata sehari setelah Lu Xia pergi ke pedesaan, Ibu Lu dengan senang hati membawa Lu Chun ke pabrik bola lampu untuk melapor kerja.

Tidak hanya itu, mereka memastikan semua orang di kompleks perumahan mengetahui hal tersebut.

Orang-orang di kompleks perumahan merasa iri ketika mengetahui bahwa Lu Chun telah mendapatkan pekerjaan kantoran.

Banyak dari mereka bahkan mencoba mengambil hati dia dan memperkenalkan calon pasangan.

Lu Chun mengangkat kepalanya tinggi-tinggi saat semua orang mengaguminya, merasa lebih unggul dari yang lain.

Namun, mereka segera ditampar wajahnya ketika pergi ke pabrik bola lampu dan diberi tahu bahwa tidak ada seorang pun bernama Lu Xia dalam daftar karyawan yang diterima.

Ibu Lu dan Lu Chun tidak percaya.

Lagi pula, mereka secara pribadi datang untuk melihat daftar yang ditempel di pintu pabrik bola lampu ketika mereka mendengar tentang penerimaan Lu Xia.

Sekarang mereka diberitahu bahwa itu tidak ada. Bagaimana mereka bisa menerima hal itu?

Namun meski mereka tidak menerimanya, tetap tidak mungkin mereka bisa masuk pabrik sebagai non-karyawan.

Jadi mereka hanya bisa bertanya di luar.

Untungnya, mereka segera mendengar bahwa seseorang telah menjual pekerjaan kantornya, dan mereka curiga itu mungkin Lu Xia.

Ibu Lu dan Lu Chun tercengang saat mendengar ini.

Mereka menduga itu pasti Lu Xia, tapi mereka tidak menyangka gadis kecil mereka yang patuh begitu kejam hingga menjual pekerjaan itu secara langsung.

Setelah memastikannya berkali-kali, mereka tahu itu adalah Lu Xia.

Tentu saja Ibu Lu dan Lu Chun tidak berniat menerimanya.

Lagi pula, tidak diperbolehkan menjual pekerjaan secara terbuka di era ini.

Mereka memutuskan untuk membuat keributan, meskipun itu berarti mempertaruhkan pekerjaan mereka.

Namun, sebelum mereka sempat membuat keributan, mereka didekati oleh seorang pemuda berpenampilan hooligan.

Dia memberi tahu mereka dengan jelas bahwa mereka dapat menimbulkan keributan, tetapi tidak dapat dipastikan apakah pekerjaan pasangan tua keluarga Lu dapat dipertahankan.

Ibu Lu dan Lu Chun tidak sepenuhnya mempercayainya, tapi mereka juga tidak bertindak impulsif. Mereka pulang dulu.

Seperti yang diharapkan, ketika Pastor Lu kembali dari kerja, dia memberi tahu mereka bahwa ketua tim di pabrik telah mendekatinya hari ini, menanyakan apakah dia telah menyinggung seseorang.

Mereka berencana mencari alasan untuk mengusirnya dari pabrik.

Ibu Lu segera mengerti. Ini adalah peringatan dari pabrik, pesan tentang konsekuensinya jika menimbulkan masalah.